#Warning Typo
Happy reading!
Jangan lupa votenya :DClifton Adams POV
Masih tergambar jelas di otakku segala hal yang pernah aku alami terutama dengan gadis yang saat ini berada di sebelahku Andrea. Semua tertata rapi di otakku hingga saat ini.
Flashback on
Andrea 4 tahun dan Clifton Adams 13 tahun.
"Daddy...daddy..nama kakak siapa?" ucap gadis kecil itu pada ayahnya yang saat menemaninya bermain.
"Kenapa tidak tanya kakak saja, Annie?" ucap daddy pada si kecil. Tentu saja celotehan itu aku dengar karena jarakku dan mereka sekarang hanya beberapa meter.
ujung mataku menangkap pergerakan Andrea yang mulai mendekatiku.Dan tak lam kemudian tangan kecil itu menarik lengan bajuku dan berkata," Kakak..kakak namanya siapa? Kata teman Annie kakak itu bukan nama. Jadi nama kakak siapa?" celoteahan itu membuatku tersenyum.
"Nama kakak Clifton Adams. Jadi Annie mulai sekarang Annie panggil kak Clifton ya!" ucapku mengajarinya.
"Kak Cliffon!"
"Bukan Annie. Clifton!"
"Cliffon!!"
"Clif...ton!" ucapku mulai mengeja namaku agar bisa diucapkannya dengan benar. Bibir kecil Andrea terlihat begitu menggemaskan mengikuti pergerakan bibirku yang mengajarinya. Karena tak kunjung berhasil mengucapkan nama kakaknya dengan benar Andrea menangis tersedu-sedu yang langsung menarik perhatian dad.
"Annie..kenapa kau menangis sayang!"
"Ann..Annie..tidak bisa menyebut nama kakak dengan benar, dad. Nama kakak susah, Annie tidak suka!" ucap si kecil Andrea yang sontak mengundang tawa dad dan aku. Saat aku dan dad tertawa Annie juga ikut tertawa namun detik berikutnya dia melanjutkan tangisnya.
"Okey..maafkan kakak ya Annie sayang. Kakak lupa! Nama kakak bukan kakak Clifton tapi kak Adams. Kau bisa menyebutnya?" ucapku berniat menghentikan tangisan Andrea.
"Hiikks...hikks...kak...hiks..Adams...hiks..hiks..!"
"Tukan Annie bisa!" ucapku mengusap rambutnya gemas. Dan hal itu membuat Andrea tenang dan mengucek matanya yang berair karna air matanya.
"Kakak Adams??" ucap gadis itu tersenyum kepadaku.
"Iya..nama kakak kak Adams, sayang!"
"Yeiii..Annie bisa sebut nama kak Adams!" ucap gadis itu girang dan hal itu kembali menghadirkan tawa di bibirku dan dad.Andrea 6 tahun Clifton 15 tahun
seperti biasa aku selalu ditinggalkan berdua di rumah ini saat sore hari. Dan saat ini aku sedang meladeni setiap pertanyaan Annie. Diumurnya yang keenam tahun ini Andrea semakin hiperaktif dan memiliki rasa keingin tahuann yang sangat tinggi. Dan tidak jarang juga aku harus menahan sabar menjawab setiap pertanyaan gadis itu. Seperti saat ini gadis itu menunjuk setiap figura yang ada di dinding rumah ini.
"kakak itu siapa?"
"Itu Annie waktu Annie masih kecil!"
"Itu siapa?"
"Itu juga Annie!
"Kalo itu?" ucap gadis itu menunjuk figura yang lainnya.
"Itu Annie juga, sayang!" ucapku lagi menjawab pertanyaan Andrea. Apa gadis ini sedang mengujiku apa aku mengenalinya atau tidak? Ucap batinku dalam hati karena dari tadi yang dia tanyakan adalah foto dia semua. Semua foto yang tergantung di dinding sudah ditanyakan oleh gadis itu. Tanpa kenal lelah gadis itu pergi ke kamar dadnya dan mengambil album foto dari sana kemudian membukanya dihadapanku. Aku hanya mengikuti kemauan gadis itu dan menjawab pertanyaan yang sama masih terlontar dari bibir mungilnya. Setelah selesai membuka foto satu persati Andrea mendesah kesal yang sontak membuatku heran dan tentu saja mengundang senyum dari bibirku.
"Annie kenapa?"
"Kenapa semuanya, Annie?" ucap gadis itu memonyongkan bibirnya.
"maksud Annie?" ucapku penasaran dengan kalimat gadis itu.
"Kenapa semua fotonya Annie semua?" ucap gadis itu masih dengan muka sebal.
"Disana kan bukan Cuma Annie saja sayang. Ada Mommy, daddy, ada kakak, ada granny sama ada granpa juga!" ujarku menunjuk masing-masing foto yang aku maksud.Namun bukannya terhibur gadis itu masih tetap memasang wajah kesalnya.
"Bukan. Kenapa semua foto kecil itu Annie semua. Foto kecil kakak tidak ada disitu sama disini!" ucap gadis itu menunjuk album yang dihadapannya. Jawaban itu membuatku mengerti alasan Annie menanyakan foto yang hanya menunjukkan gambar anak kecil dan juga anak bayi. Itu karena dia sedang mencari fotoku saat aku kecil. Akupun tersenyum ke arah Andrea dan mencubit hidungnya.
"Annie mau tahu kenapa foto kecil kak Adams tidak ada disana?" pertanyaanku menarik perhatian gadis itu dan dia hanya menganggukkan kepalanya berkali-kali.
"Itu karena kakak bertemu dad saat kakak sudah besar. Jadi kakak tidak punya foto kecil." Ucapku tersenyum. Tentu saja aku tahu gadis itu tidak mengerti apa arti kalimatku dia hanya berpikir apa maksud dari kalimat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Glorious Angel
Romance"Kenapa?? Apakah kau akan menciumku lagi?" Kata Andrea menatap tajam ke arah pria itu. Namun pria itu hanya tersenyum sinis. " Dengar ya Tuan Austin mesum yang terhormat, jangan kira anda bisa menyentuhku lagi!! Tidakkk dalam satu kesempatanpun!! Uc...