"Kamu kira aku sudi menyebut namamu? Kalau bukan karna Lily dan Anne aku tidak akan memanggil namamu pria mesum. Dan aku pastikan, setelah ini aku harus mencuci mulutku puluhan bahkan ratusan kali untuk menghapus jejakmu."
"APA ANDA BILANG!" teriakan itu berhasil membuatku terdiam mematung
"A..aku..ti..ti...dak...mengatakan apa-apa!" Hanya itu jawaban yang terlintas dipikiranku dan aku benar-benar tidak berani menatap pria ini.
Austin menatap tajam ke manik biru di hadapannya seraya berkata," sepertinya saya harus memberikanmu sedikit pelajaran." Austin melangkahkan kakinya mendekati Andrea dan detik itu juga tangan kokohnya menekan rahang Andrea. "A...a..apa yang akan kamu lakukan?"
Austin cukup sadar dengan tatapan membunuh yang ada di manik biru itu. Namun dia mengabaikannya, " kamu pikir apa lagi yang bisa saya lakukan, untuk memberikanmu pelajaran supaya kamu bisa mempertanggung jawabkan setiap kata yang keluar dari bibir mungilmu ini gadis kecil?" Seringaian dari pria itu berhasil membuat Andrea bergidik ngeri. Namun, dalam sekejap dia bisa menguasai dirinya dan sadar dengan situasi saat ini.
"Kenapa?Apakah kau akan menciumku lagi??" Teriakan itu berhasil menghentikan kegiatan Austin yang perlahan mendekatkan wajahnya dan tersenyum miring." Dengar ya Tuan Austin mesum yang terhormat, jangan kira anda bisa menyentuhku lagi!! Tidakkk dalam satu kesempatanpun!! Ucap Andrea dengan nada tinggi. Pria itu hanya tertawa dan mulai melanjutkan aksinya.
Arrggghhhh
Teriakan itu menggema di ruangan luas itu.
Austin POV
Aku benar-benar tidak menyangka wanita kecil itu memiliki tenaga yang cukup kuat untuk membuatku meringis kesakitan dengan kaki kurusnya itu.
Yah..kalian benar, Andrea, ralat bahkan mengucapkan namanya saja membuatku malas, wanita kecil sialan itu menendang tulang keringku sebelum aku bisa menikmati bibir ranumnya. Dan sebelum aku sadar dari rasa sakit yang ku alami wanita sialan itu telah kabur. Apakah wanita itu benat-benar tidak sadar tinggal dimana? Dia memang benar-benar wanita barbar.
Dan bahkan tendangannya itu berhasil mencetak warna biru di kulitku.
Sialaannn!! Sepertinya aku harus memberikan wanita itu pelajaran. Tunggu saja pembalasan dariku wanita barbar sialan.Andrea POV
Aku berlari sekuat dan sekencang yang aku bisa untuk menjauhi pria itu. Anggap aku gila telah berani-beraninya melukai majikan ayahku. Anggap aku tidak sopan berani berbuat kurang ajar kepada pria yang lebih tua. Tapi persetan dengan sopan santun, karena pria itu juga tidak sedikitpun menunjukkan sisi kesantunannya kepada gadis remaja yang masih dalam tahap pertumbuhan. Bisa-bisanya dia mencium bibir perawanku, sumpah demi apapun dia itu pria asing yang bahkan aku tidak kenal sebelumnya dan aku pastikan dia juga tidak mengenalku. Tapi bagaimana dia bisa melakukan hal semenjijikkan itu kepada wanita yang baru dia temui??Apakah pria emang semurahan itu? Ahh..entahlah.
Tapi hari ini aku benar-benar sangat puas karena telah membuat pria itu meringis kesakitan. Pria itu bahkan tidak sadar bahwa dia berhadapan dengan wanita yang tidak biasa.
Eittss..jangan berpikir macam-macam. Saya bukan cenayang, atau sesuatu yang memiliki kekuatan mistis. Hanya saja sejak saya masuk high school dari junior hingga ke senior saya menggeluti kegiatan ekstrakulikuler seni bela diri. Dan tentu saja menggeluti bidang yang sama selama bertahun-tahun membuatku ahli. Bahkan saat di junior high school saya memperoleh medali perak dan saat first grade di senior high school saya mendapatkan medali emas. Jadi tentu saja kalian tahu bagaimana keahlian saya dibidang itu kan?
Jadi merupakan hal yang mudah untuk menghadapi pria mesum, dengan catatan dia tidak membawa bodyguard-bodyguardnya yang bahkan aku gak bisa hitung berapa orang. Aktivitasku berbicara di cermin ku akhiri mendengar derap langkah mendekati kamarku. Dan tak lama setelah itu suara ketukan pintu berhasil membuatku memasang alarm waspada nqmun entah kenapa kakiku tetap mendekat ke arah pintu.
"Miss Syvester...!! Teriak sebuah suara dari balik pintukuEnd of part 4
KAMU SEDANG MEMBACA
My Glorious Angel
Romance"Kenapa?? Apakah kau akan menciumku lagi?" Kata Andrea menatap tajam ke arah pria itu. Namun pria itu hanya tersenyum sinis. " Dengar ya Tuan Austin mesum yang terhormat, jangan kira anda bisa menyentuhku lagi!! Tidakkk dalam satu kesempatanpun!! Uc...