Part 5

4.4K 114 1
                                    

  Aktivitasku berbicara di cermin ku akhiri mendengar derap langkah mendekati kamarku. Dan tak lama setelah itu suara ketukan pintu berhasil membuatku memasang alarm waspada namun entah kenapa kakiku tetap mendekat ke arah pintu.
"Miss Syvester...!! Teriak sebuah suara dari balik pintuku

Wanita itu mendesah penuh kelegaan mendengar suara di balik pintu, tentu saja itu bukan Austin. Salah...pria mesum tadi. Dengan percaya diri Andrea membuka pintu kamarnya.

"Excuse me, Ms. Sylvester, Mr. Casalegno meminta anda untuk menemui beliau di ruangannya?

"Mr. Casalegno? You means Austin?" kata Andrea mengangkat alis kanannya.

"Nope, Miss! Mr. Adam Casalegno! mari saya antar. Ucap Hans seraya berjalan dan tentu saja Andrea mengikuti Hans dari belakang.

Andrea POV

OH MY GOD!! Ruangan ini lagi! Aku harap yang memanggilku adalah Mr. Casalegno. Op..saya lupa bahwa kedua pria itu sama-sama Mr. Casalegno. Baiklah maksud saya adalah Mr. Adam Casalegno.

Hello, Ms. Sylvester! Kata pria tua itu menyambutku dan memelukku. Aku yang kaget dengan tindakan pria tua itu hanya mematung.

" Ahh..apakah kau melupakanku, Andrea?" tanya pria itu lagi setelah merasakan tak ada gerakan dari tubuhku.

"Mmm...maaf, Sir. Saya mengenal Anda, Anda majikan ayah saya!" 

"Not anymore, Andrea. Dan satu lagi, aku rasa kamu terlalu formal, apakah karena rambut putihku ini atau wajah keriputku ini membuatmu berpikir harus bersikap formal kepadaku? Cukup panggil dad!" kata pria tua itu tanpa jeda.

"Nope..anda tidak setua itu, Sir. Uppss.. i mean dad..!

"Nice girl, kamu harus membiasakan diri memanggilku dad!" 

"Sir, ugghh..Dad, kenapa saya dipanggil kesini? tanyaku to the point.

"Hahaha..sama seperti ayahmu, kamu tida mau berbasa-basi." kata pria itu menatap Andrea.

"Sorry, Dad. i didn't mean it! kata Andrea merasa menyesal.

" Nope..tidak apa-apa Andrea. Saya dengar kamu baru menyelesaikan senior highmu. apakah kau berminat melanjutkan kuliahmu? saya bisa memasukkanmu di Universitas kami."

"Thank you, dad. Tapi  saya ingin melanjutkan kuliah saya di Illinois University? Saya sudah mendapatkan beasiswa kesana dari senior high. 

Apakah kamu tidak tertarik melanjut ke universitas kami? kamu pasti tau kan universitas kami itu universitas terbaik di negara ini. Dan aku bisa menyuruh salah satu profesor terbaik disana untuk mengajarimu."

"No, dad! Saya  sudah berjanji pada ayah kalau saya akan melanjutkan kuliah dengan beasiswa. Terimakasih dad, buat tawarannya. But sorry i can't. 

"Baiklah. saya menghargai pilihanmu, Andrea. Tapi saya harap kamu menerima pemintaanku yang satu ini. Tinggallah di apartemen yang akan kami sediakan. 

"dad..tidak bisakah aku tinggal di asrama? 

"No, Andrea. Kali ini kamu harus menerima ini. 

"Baiklah!" ucap Andrea pasrah. "Tapi dad, saya harus segera pergi minggu depan. karena kuliah saya akan segera dimulai.

lelaki tua itu berjalan menuju mejanya dan menekan salah satu tombol telpon disana.

"......"

"Hans, suruh Austin ke ruangan saya! titah Mr. casalegno dan langsung mengakhiri percakapan setelah mengatakan kalima tersebut.

"Karena saya tidak bisa mengawasimu secara langsung dan saya tidak yakin menyerahkanmu kepada orang lain maka saya akan mengutus anak saya untuk mengawasimu.

kalimat itu sukses membuat Andrea kaget. astaga...dengan pria mesum itu? demi apapun andrea tidak akan pernah merasa tenang berurusan dengan pria itu.

"No dad, bukankah itu terlalu berlebihan? Aku bisa menjaa diriku sendiri dad. bahkan Ayah saja mempercayaiku dan aku baik-baik saja selama ini, walaupun ayah menghabiskan 3/4 waktunya dalam sehari untuk dad. Jadi please, jangan membuatku merasa tidak enak dad harus mengorbankan kebebasan Mr. Austin hanya untuk mengawasiku". Okey..persetan aku benar-benar tidak peduli dengan kebebasan pria itu, itu cuma tipu muslihatku saja agar tidak berurusan dengan pria itu lagi.

"Andrea..saya telah berjanji melindungimu kepada ayahmu. Jadi izinkan saya untuk memenuhi janji saya". Kata Mr. Adam dengan wajah memohon.

"Iya dad, tapi bukan seperti ini caranya. kata Andrea dengan muka memelas.

Keheningan di antara kami berdua terpecahkan mendengar pintu terbuka dan benar saja pria mesum itu memasuki ruangan ini.

"Ada apa dad? Hans bilang dad memanggilku? Kata Austin tersenyum.

" Austin, saya sudah putuskan kalau kamu akan memimpin cabang perusahaan kita yang di Chicago. Dan dad harap kamu bisa menjalankan perusahaan kita dan sekaligus mengawasi andrea disana".

"Dad, maksudnya?? tanya austin heran. Apajah wanita bar-bar ini akan dipekerjakan di perusahaan mereka. Yang benar saja dia baru selesai senior high bagaimana bisa dia bekerja di perusahaan sekelas perusahaan kami.

"Andrea, akan melanjutkan kuliahnya di Illnois dan dad bisa bernafas lega kalau kamu yang mengawasi dia". 

"Ohh..baiklah dad! Saya akan menjaga Ms. Sylvester".
Bukan tanpa alasan aku mengiyakan perrmintaan dad. Dan tentu saja bukan karena wanita itu aku mengiyakan permintaan itu begitu cepat dan mudah. Dari dulu cabang Chicago sudah menjadi incaranku. Chicago itu kota yang sangat menarik dan pilihan yang sangat tepat untuk bersenang-senang. Anggap saja hadirnya gadis ini mempermudah langkahku untuk memegang cabang Chicago yang sudah lama aku incar.

Apa-apaan pria ini, kenapa dia malah menerima tawaran itu? apakah dia memang tidak waras?" gerutu Andrea dalam hati.

"Oh iya Austin, kamu harus segera pindah minggu depan karena Andrea memulai kuliahnya minggu depan. Kamu harus mengantar dia!" 

"Iya dad!' Ucapku singkat. Yang tak mereka tau aku bahkan jauh lebih bersemangat mendengar sebentar lagi aku akan keluar dari kota ini menuju kota idaman Chicago.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

See ya on the next chapter!!

My Glorious AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang