Jisoo mengajukan banyak pertanyaan pada Wonwoo. Dari yang mudah karena Wonwoo sudah mengerti, sampai yang paling sulit sehingga mau tidak mau mereka berdua harus bekerjasama mencari apa jawabannya. Ujian adalah salah satu momok menakutkan bagi para pelajar. Baik itu bagi murid sekolah dasar, maupun bagi seorang mahasiswa seperti Jisoo dan Wonwoo sekarang. Jika pada tingkatan sekolah ancaman tinggal kelas selalu ditujukan pada murid yang malas belajar, mahasiswa pun ada ancaman berupa mengulang kelas. Ya... Meskipun mengulang kelas hanya diterapkan pada satu kelas yang mendapat nilai D ke bawah, tetap saja menjadi ancaman karena dapat mempengaruhi berapa lama kita lulus.
Bagi orang berduit, hal tersebut mungkin saja tidak akan menjadi masalah. Tidak akan malu untuk mengambil kelas yang sama karena sudah menjadi hal umum di masa perkuliahan. Tapi bagi orang yang serba pas-pasan, seperti Jisoo misalnya, nilai adalah pertaruhan antara hidup dan mati. Bagaimana tidak? Sebagai mahasiswi pemegang beasiswa, tentu saja nilai menjadi poin utama apakah ia tetap layak mendapatkannya atau tidak. Dan alasan lainnya adalah, jatah beasiswa hanya disediakan selama 4 tahun. Itu berarti jika Jisoo terlambat lulus sedikit saja, ia harus membayar semua administrasi kuliah dengan uang sendiri. Tidak... Itu tidak boleh terjadi. Orangtua Jisoo sudah terlalu pusing memikirkan beban untuk kehidupan sehari-hari.
Beruntung Jisoo memiliki sahabat seperti Wonwoo. Selain asik diajak bercanda, dan sangat mengerti Jisoo luar dan dalam, gadis itu juga tidak kalah cerdasnya dengan Jisoo. Anak orang kaya-raya pula. Betapa sempurnanya gadis ini.
"Yes! Aku benar, kan?" Pekik Jisoo, begitu berhasil menjawab pertanyaan yang Wonwoo ajukan. Kini ia semakin yakin kalau ujian mata kuliah Keuangan Internasional pada minggu depan bisa dilaluinya dengan baik.
Wonwoo menganggukkan kepala. Menggeser bangkunya sedikit ke belakang. "Coba jawab yang ini. Aku ke toilet dulu, ya. Sambil dimakan pesananmu. Ini sudah lewat jam makan siang."
Sambil menyengir lebar Jisoo menarik mangkuk mie udon miliknya. Menu tersebut nampak sangat lezat bersama taburan daun bawang segar di atasnya. Membaca pertanyaan selanjutnya dengan mulut penuh makanan. Mengomel dalam hati. Pantas saja Wonwoo menantangnya menjawab pertanyaan ini. Materi yang ini hanya sempat Jisoo pelajari sedikit. Terpaksa Jisoo harus memanjangkan tangannya demi menjangkau buku catatan Wonwoo. "Won... Aku pinjam sebentar, ya! Kamu pasti punya catatan tentang materi ini, kan?"
Halaman demi halaman Jisoo buka. Materi semester ini begitu lengkap dicatat, dibagi berdasarkan mata kuliah. Diberi keterangan di bagian atas, juga diberi warna sebagai penanda. Jisoo menghela napas karena tidak juga menemukan materi yang ia cari hingga sampai halaman buku paling belakang. Yang ada ia malah menemukan banyak foto di sana. Terselip di antara cover binder, bersama lembaran kertas bukti pembayaran segala macam tagihan.
"Wow..." Jisoo berdecak kagum. Foto itu adalah foto Mingyu yang sepertinya diambil pada saat mereka melakukan hunting foto. Ngomong-ngomong, Wonwoo memang miliki hobi hunting foto. Saat Jisoo sibuk dengan kegiatan futsalnya, Wonwoo pun sibuk dengan komunitas fotonya. Tapi Jisoo baru tahu kalau Wonwoo dan Mingyu sempat melakukan hunting foto bersama.
Akan tetapi, kekaguman Jisoo berubah dalam hitungan detik menjadi keterkejutan begitu foto-foto itu dibalik. Ada banyak tulisan pada bagian belakang foto. Dan yang paling menarik, tulisan Wonwoo pada foto Mingyu yang tengah berpose di dekat sebuah danau.
"Danau ini nampak tenang, meskipun angin bertiup dengan kencang. Seperti kamu. Kamu bersikap dengan tenang, meskipun ada banyak masalah yang datang. Kamu bersikap seperti tidak ada yang mengganggu pikiranmu, tapi aku tahu ada banyak ketakutan. Aku kagum. Seperti kamu yang dengan tulus mencintai Jisoo, aku dengan tulus mencintaimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanboy's Playlist (✔️)
Fanfiction[SEOKSOO GS Fanfiction] Dunia terlalu luas untuk digambarkan hanya melalui sebuah lagu. Apa pun itu genrenya, satu buah lagu tidak akan sanggup menandingi segala keajaiban yang terjadi di dunia. Maka dari itu, Seokmin memiliki playlist-nya sendiri...