29. Move On ke Siapa?

294 63 21
                                    

Keluarnya seorang dosen dari ruang kelas menjadi sebuah penanda bahwa mahasiswa dan siswi yang ada di dalamnya juga akan keluar. Maka dari itu Mingyu pun langsung berdiri dan mengambil posisi teraman yakni sedikit bersembunyi di balik tiang gemuk berdiameter 40 senti. Membelakangi. Tidak lama, samar-samar Mingyu dapat mendengar suara Jisoo. Coba mengintip. Benar, suara itu merupakan suara Jisoo. Keluar dari ruang kelas yang sama bersama salah seorang temannya yang Mingyu tidak tahu siapa namanya. Melihat Jisoo sudah cukup jauh berjalan menuju lobby fakultas, dengan sigap Mingyu menyelinap masuk ke dalam ruang kelas tadi. Mendapati sosok Wonwoo tanpa merasa kesulitan meskipun gadis bermarga Jeon itu duduk membelakangi pintu masuk. Tengah membereskan semua barang-barangnya yang berserakan di atas meja.

"Jisoo tidak curiga, kan?" tanya Mingyu, begitu berhasil mendaratkan bokongnya di kursi tepat samping Wonwoo.

Wonwoo mengangguk selagi memasang kacamatanya, lalu mengikat rambut tinggi-tinggi seperti ekor kuda. "Apa yang ingin kamu bicarakan?"

"Terburu-buru sekali. Ada janji dengan orang lain, ya?"

Wonwoo membantah. Mengambil camilan yang tersimpan di dalam tasnya. Memberikan salah satunya kepada Mingyu. "Aku sangat penasaran."

"Seperti biasa... Aku hanya ingin melakukan sesi curhat denganmu."

"Tentang Jisoo?" Apa yang kamu harapkan, Wonwoo... keluh gadis itu dalam hatinya saat Mingyu menganggukkan kepala. Ya memangnya tentang siapa lagi selain Hong Jisoo? Namun dengan bodohnya ia malah mengharapkan sesuatu yang lebih dalam janji mereka hari ini. Padahal sudah jelas pengharapan semacam itu hanya akan menghancurkan dirinya sendiri.

"Sebelum aku mulai bercerita, ada yang ingin aku tanyakan," kata Mingyu. Mengubah posisi duduknya, kini di depan Wonwoo. Memelankan suara. "Apa Jisoo sering bercerita tentang Seokmin?"

Sebelum terjadi rumor, pernah namun hanya beberapa kali yang sayangnya Wonwoo kurang peka sehingga tidak menyadarinya. Setelah terjadi rumor, jangan ditanya lagi. Sangat sering. Sesering Wonwoo mendengar ocehan Mingyu tentang anak anjing-nya yang sempat hilang dan akhirnya ditemukan oleh tetangga apartemennya. Bahkan itu terjadi baru saja tadi, sebelum kelas dimulai. Mulut Jisoo tidak bisa berhenti bercerita bagaimana hebohnya keluarga Lee karena kedua adik Seokmin lupa mengerjakan tugas. Alih-alih membantu, Seokmin malah mengomeli mereka dan memperkeruh suasana.

Wonwoo pun mengangguk. "Kamu mencurigainya?"

"Kamu juga?" Mingyu malah balik bertanya. Melihat Wonwoo mengangkat bahunya sekali, Mingyu akhirnya menjelaskan apa maksudnya. "Kemarin malam aku bicara dengan Seokmin dan aku menangkap sinyal yang sama. Aku curiga. Ada kemungkinan mereka berdua saling menyukai namun tidak ada satu pun dari mereka yang menyadarinya."

"Itu sangat rumit." Wonwoo menghela napas. Tersandar. Kisah cinta mereka terlalu banyak drama. Itu baru yang diketahui. Kisah cinta Wonwoo, dan kisah cinta Seungkwan yang baru sedikit terungkap kemarin, belum termasuk di dalamnya. "Peliknya sudah seperti drama saja."

Mingyu setuju. Kisah cinta mereka terlalu rumit. Semakin rumit karena pemain utamanya sama-sama bodoh dalam hal percintaan. "Padahal harusnya ini menjadi mudah kalau saja mereka atau salah satu dari mereka menyadarinya dan mengatakan dengan jujur."

"Tapi bukankah ini menguntungkanmu? Selagi mereka sama-sama belum menyadarinya, kamu bisa memaksimalkan perjuangan dengan berusaha mencuri hati Jisoo."

Kali ini Mingyu menggelengkan kepala. Entah Wonwoo harus merasa senang atau malah sebaliknya. Mungkin karena Mingyu sudah pasrah, atau kemungkinan lain Mingyu malah memiliki tak-tik sendiri. Dan kalau ditanya bagaimana dirinya, Wonwoo sebenarnya sudah pasrah dengan keadaan. Kalau Mingyu dan Jisoo pada akhirnya resmi berkencan, ia siap mundur kapan saja. Hanya menunggu waktu kapan itu tiba dan ia memiliki alasan untuk menyerah. Yang sialnya waktu itu belum juga jelas. Sehingga kisahnya sendiri pun mengalami stuck di tempat.

Fanboy's Playlist (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang