Ditaruhnya gel rambut ke telapak tangan. Gosok-gosok sedikit, lalu diusapkan ke permukaan kepala. Menata rambut sedemikian rupa. Dengan sengaja dibuat sedikit lebih klinis menonjolkan dahi. Tidak lupa pula bagian samping kiri dan kanannya. Selesai, Seokmin tersenyum memandangi pantulan dirinya sendiri di depan cermin. Mengagumi betapa tanpannya dirinya. Bukan narsis. Sekarang kita bicarakan sebuah kenyataan. Bukan sekadar pembelaan karena sifat Seokmin memang sangat percaya diri sejak dalam kandungan.
Sebagai bukti, seperti yang sudah pernah diberitahu sebelumnya, setiap mengikuti acara selca day di sosial media, entah itu fandom mana pun, postingan Seokmin selalu berhasil menciptakan kehebohan. Sampai tidak jarang Seokmin secara terpaksa meng-nonaktif-kan pesan pribadi agar pengikutnya tidak bisa sembarangan mengirimkan pesan.
Sentuhan terakhir, parfum. Parfum yang baru saja dibelinya. Baru beberapa hari lalu ikut berjajar di antara parfum lama Seokmin lainnya, begitu selesai menonton film bersama ketiga kawannya. Siapa lagi kalau bukan Seungkwan, Soonyoung dan Minghao? Dan, kalau kalian bertanya-tanya film apa yang ditonton oleh keempat Kpopers sejati itu, jawabannya adalah film yang dibintangi oleh seluruh anggota girl group Blackpink. Film yang sama sekali tidak boleh Lee Seokmin lewatkan sebagai fanboy. Dan keempat sekawan ini merasa tidak dirugikan sama sekali meskipun harus mengantri tiket cukup lama. Filmnya sangat bagus. Juga memanjakan mata, berkat kecantikan seluruh anggotanya.
Sempurna sudah. Seokmin langsung mengambil tas punggungnya begitu selesai mengikat tali sepatu kets putih kesayangan. Menuruni tangga rumah dengan penuh percaya diri. Ia pun yakin aroma maskulin parfumnya dapat menyebar ke seluruh penjuru ruangan hingga celah tersempit meski hanya dengan mengedipkan mata. Mampir ke dapur sebentar hanya untuk mengambil sebuah apel. Mencium pipi kanan ibunya. Berpamitan berangkat kuliah.
"Kamu berangkat sendirian saja, ya. Jisoo sudah berangkat tadi."
Seokmin bahagia dalam diam. "Jisoo punya banyak teman, Bu. Tidak perlu aku yang mengantarjemputnya setiap hari."
"Aish..." Si Ibu mencubit hidung anaknya. "Sesekali kalau jadwal kuliah kalian sama 'kan bukan masalah. Apa kamu tega membiarkan Jisoo berangkat kuliah menggunakan bus saat teman-temannya tidak bisa menjemput?"
Membiarkan Jisoo berjalan dari depan gerbang kampus saja aku tega, apalagi hanya menaiki bus, balas Seokmin dalam hati. Tentu tidak serta merta diucapkannya. Yang ada ia pasti akan diamuk. "Ya, ya... Aku berangkat sekarang."
"Hati-hati ya, Sayang. Kalau jam pulang kuliahnya sama dengan Jisoo, pulang bersama saja."
"Iya," sahut Seokmin bernada terpaksa.
"Oppa tunggu!" Jihoon berlari menuruni tangga.
Seokmin yang dipanggil, si ibu yang panik. "Astaga Jihoon, jangan berlari, nanti jatuh!"
Anak perempuan satu-satunya di Keluarga Lee itu menyengir lebar begitu berhasil menyusul oppa-nya. Saking lajunya ia berlari tadi, cara napasnya pun menjadi sedikit terganggu. "Ini ponsel Jisoo Eonnie tertinggal di kamarku. Bisa Oppa memberikannya saat kalian bertemu di kampus?"
Alis Seokmin terangkat naik. Tidak... Itu tidak mungkin. Yang ada pasti akan menimbulkan kecurigakan. Apalagi jika mengingat bahwa Jisoo tidak jarang ditemani oleh teman-temannya yang Seokmin tidak ketahui siapa namanya. "Letakkan di kamarnya saja. Kami jarang sekali berselisih di kampus."
"Bawakan saja, Seok. Kalau jam pulang kalian berbeda, bagaimana? Takut ada apa-apa di jalan."
Seokmin mengomel dalam hatinya. Sebagai perempuan, kenapa Jisoo bisa seceroboh ini? Sangat menjengkelkan. Seokmin sungguh bingung bagaimana cara mengembalikannya. Jangankan mengembalikan. Menemukan keberadaan Jisoo saja ia kesusahan. Kantin, perpustakaan, hingga beberapa ruang kelas yang dosennya belum hadir pun Seokmin tilik satu per satu. Tidak ada Jisoo di mana pun. Biarlah. Seokmin tidak mau ambil pusing lagi. Segera mendatangi ruang kelasnya yang akan dimulai dalam 5 menit ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanboy's Playlist (✔️)
Fanfic[SEOKSOO GS Fanfiction] Dunia terlalu luas untuk digambarkan hanya melalui sebuah lagu. Apa pun itu genrenya, satu buah lagu tidak akan sanggup menandingi segala keajaiban yang terjadi di dunia. Maka dari itu, Seokmin memiliki playlist-nya sendiri...