"T-teman-teman.. ini salah paham. aku-" kalimat Hyungseok dipotong secara paksa, tatkala Zin memutuskan untuk membuta. satu pukulan bebas dilayangkan, Jay datang seolah berniat menahan, namun tangan lain datang menghadang.
'Apa-apaan gerakan itu!?' Zin membatin seolah sama terkejutnya dengan Jay tatkala keduanya mendapati lengan yang tengah menahan tinju Zin adalah lengan milik Park Hyungseok, dimana ia dengan santainya justru membiarkan lengannya yang lain melingkar di bahu si pria blonde di sisinya itu.
"Ah, Jay. maaf sudah merepotkanmu."
tanpa basa-basi, Hyungseok maju mendorong Zin hingga ke belakang. posisi yang kini imbang, membuat amarah bersama kepercayaan diri Zin melambung.
"Jangan sombong kau, brengsek. ayo lawan aku."
"Aku 'kan sudah bilang ini salah paham."
"Peduli setan. lawan aku."
"Tidak mau."
pukulan bertubi-tubi dilayangkan tatkala Zin mulai dikuasai kekesalan. Hyungseok yang hadir, hanya melakukan gerakan-gerakan kecil untuk menghindar. sedangkan senyum yang Zin tangkap dari wajah Park Hyungseok membuatnya semakin kesal.
Deg.
.o0o.
"Hei, kudengar tadi pagi Zin menyerang si anak baru itu." sekarang sudah waktunya jam makan siang, Hyungseok yang tengah mengantri seolah berhasil menarik magnet atensi. dan lagi-lagi gosip siang dimulai.
"Oh benarkah!? si Park Hyungseok itu?"
"Sialan, Zin tumbang dalam satu kali hantam. dan koyolnya, monster itu malah bergumam rendah seperti, 'ah terlalu keras ya?'."
"Brengsek, kau mendengarnya?"
"Sebagai calon pacar yang baik aku kan harus sedia telinga."
"Mimpi saja kau keparat."
semua orang mendengar kabar tentang Hyungseok yang berhasil menang dari Zin, tak terkecuali Kim Mijin. mendengar beberapa cacian yang dilayangkan kearah Zin membuatnya cukup kesal. mungkin sikap Zin terkadang memang begitu kasar. tetapi biar bagaimanapun juga, ia dan Zin sudah berteman cukup lama. dan baginya, Zin Lee adalah sosok baik yang tak pandai menunjukkan kesederhanaannya.
"Seok-ah~ aku duduk disini yaa~" Youlee lagi lagi berulah. mau tak mau Hyungseok berakhir membiarkannya.
bertarung dengan Zin sebenarnya berada diluar rencananya. tapi pria itu cukup memaksa, meladeninnya sedikit seharusnya tak akan memancing cukup banyak masalah.
setidaknya dengan begini, Zin tak akan menantangnya lagi.
"Seok-ah~ aku tak suka dengan kulit ayam ini, apa kau mau memakannya untukku?~" Youlee meletakkan kulit ayamnya ke piring Hyungseok, sedangkan ia yang tak merasa keberatan, mulai makan dengan lahap.
Bruk.
seseorang nampak tak sengaja menabrak meja tempat Hyungseok makan, sisa makanan yang ia dibawa tumpah kedalam piring akibat rombongan wanita yang enggan memberikan jalan. sedangkan Hyungseok dengan cepat bangkit menghindari percikan makanan yang bertebaran.
"Yah tumpah." bisik salah satu wanita.
kini atensi seluruhnya terkunci pada mereka berdua. yang menabrak segera menarik Hyungseok dan membersihkan pakaiannya, "Oh, aku benar-benar minta maaf."
"Ah, tak masalah." ujar Hyungseok ramah, ia lalu menggantikan lengan pria berambut aneh itu untuk membersihkan pakaiannya sendiri.
tak biasanya pria itu bisa menemukan seseorang yang mampu menerima permintaan maafnya dengan cepat. dalam lingkup sekolah yang kasar begini, biasanya mereka tak akan ragu melepaskan satu atau dua pukulan untuk masalah kecil seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] " Hiraeth " [ JAYSEOK LOOKISM ] [ BL ]
Fanfiction"Jaeyeol, aku.. menyerah saja ya?" keterkejutan menjadi hal pertama yang Hyungseok tangkap dari raut wajah Jaeyeol. bayangan akan ketidak percayaan terhadap kalimat yang baru saja melayang dari sosok tangguh, Park Hyungseok, membuat Jay bahkan tak l...