Chapter 7 - JJ sex plan ( failed )

3.6K 496 29
                                    

entah apa yang terjadi, namun Hyungseok memilih untuk menolak Jay yang berniat mengantarnya pulang kali ini. sekalian olahraga, begitulah alibinya. padahal jarak yang harus Hyungseok tempuh itu cukup jauh, tapi perasaan menganggu itu membuatnya enggan merepotkan si tampan.

sedangkan Jay yang kehilangan bayangan Hyungseok diruangannya kini merasa cukup kesepian. namun untuk sekarang otaknya terlalu disibukkan oleh ingatan tentang bagaimana tadi Hyungseok sempat menatapnya dengan dingin.

sorot mata yang seolah menyimpan mental sekuat baja, dengan iris yang sangat ia cinta. sebagai seorang manusia, Hyungseok itu terlalu mempesona.

"Ah, bisa gila aku."

sama seperti Jay, Hyungseok juga dibuat terlalu terbuai dengan pikiriannya, hingga tak menyadari keberadaan Janghyun yang telah berkali-kali menyapa. karena tak kunjung sadar, Janghyun menarik bahu Hyungseok dengan kasar. sedangkan Hyungseok yang terkejut secara tanpa sadar menghadiahkannya sebuah pukulan, yang dengan cepat ditahan.

"Hei-hei, tenanglah." Pukulan yang benar masih mampu ditahan itu membuatnya harus terhuyung beberapa meter kebelakang.

meski hanya refleks pukulan, kecepatan serta berat pukulan yang Hyungseok layangkan tak mampu diremehkan.

'Sebenarnya siapa dia? Orang biasa seharusnya tak akan bisa melayangkan pukulan efektif dalam jarak dekat, ditambah dengan kecepatan serta damage yang mampu diberikan ternyata sebanyak ini? apa pria ini benar-benar nyata?' pikir Janghyun.

'Dalam waktu sesingkat itu dia bahkan masih mampu menahan pukulanku? hebat. pantas Jonggun sangat menyukainya.' pikir Hyungseok yang jadi ikut terpanah. Hyungseok pun mulai menegakkan tubuhnya, lantas segera menghampiri Janghyun untuk memastikan keadaannya.

"Kau tak apa? Maaf, aku benar-benar tak sengaja." ujar si cantik.

"Aku baik-baik saja. maaf tadi aku mengejutkanmu." yah, mungkin jika Janghyun bisa memberikan sentuhan yang sedikit lebih lembut ia tak akan berakhir begini. "Kau tadi sedang memikirkan apa sampai tak mendengar panggilanku begitu?"

"Oh, bukan apa-apa." Hyungseok tersenyum menanggapi, ia memberikan isyarat mata agar keduanya mulai berjalan bersama. "Kau mau kemana?"

"Membeli susu untuk Yena."

"Wah, aku tidak tau kau punya adik." sejujurnya Hyungseok malah tak tau apapun soal Janghyun kecuali fakta bahwa Jonggun benar begitu menyukainya. Hyungseok diam-diam jadi cukup khawatir mendengar bahwa ia masih punya keluarga, pasalnya, kedua kakaknya itu telah mengetahui tempat tinggal Janghyun karenanya.

Hyungseok berniat menjual Janghyun pada mereka, demi kebebasannya.

"Bukan. Jang Yena, dia putriku."

mendengar penuturan Janghyun membuat Hyungseok kini menghentikan langkahnya. 'Dia bilang Yena putrinya? tapi Janghyun 'kan masih SMA..' Hyungseok membatin, menatap kearah Janghyun yang juga ikut berhenti melangkah untuk menatapnya.

Hyungseok tak pernah mengerti bagaimana rasanya memiliki figur sosok orang tua. tapi senyum teduh milik Janghyun Hyungseok percaya sebagai senyum dari sosok orang tua yang begitu menyayangi putrinya.

"Yah, kau pasti bingung kenapa anak SMA sepertiku bisa jadi seorang Ayah. tapi ceritanya terlalu panjang.. kau-"

"Aku tak perlu tau kisahmu 'kan? jaga saja putrimu baik-baik." Hyungseok memotong ucapan Janghyun dengan kalimat yang jelas hendak ia sampaikan.

diam-diam perasaan menganggu itu kini bertambah satu, dan rasanya kian membelenggu. namun seolah tak peduli, Hyungseok kini melangkah pergi. panggilan Janghyun yang jelas ia dengar itu tak diindahkan lagi.

[✓] " Hiraeth " [ JAYSEOK LOOKISM ] [ BL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang