Chapter 14 - Gladiator fight.

1.7K 370 19
                                    

sejak awal Jay ragu akan keputusannya mendatangi kediaman megah yang kini telah berdiri kokoh diahadapan wajahnya, mungkin setidaknya ada sebuah krikil yang mengganjal dalam hatinya. namun seolah tak ada waktu untuk mencari tau, Jay segera maju tuk mengetuk pintu.

masih ada waktu beberapa detik sebelum pintu terbuka, dan Jay memilih untuk memanfaatkan waktu yang ada dengan menilik atas kertas yang ia bawa. ada hal kecil yang menjadi pertanyaannya adalah, kenapa alamat gladiator yang tertulis dalam tiket emas ini, malah tertuju pada kediaman Hyungseok sendiri?

ada apa ini?

"Mencari siapa?" pintu terbuka, dan benar saja, sosok pria berambut blonde yang dulu pernah Jay temukan saat kejadian penculikan Yena, kini berdiri menatap kearahnya dengan sorot tak suka.

'Pria ini.. terluka?' begitu batin Jay saat melihat keadaan Jungoo yang kacau.

sedangkan atensi Jungoo kini berpusat pada kertas emas dalam genggaman sang Tuan Muda, maka ia dengan cepat merampasnya. "Umur berapa kau? dari mana kau dapatkan benda ini?"

rentetan pertanyaan signifikan yang dilayangkan, entah kenapa membuat Jay merasa bahwa ia tak bisa spontan memberikan jawaban yang tak terencana. seolah jika salah sekali saja, Hyungseok mungkin takkan bisa lagi bertemu dengannya.

"Apa kau hanya akan diam disana seperti orang bodoh?"

"Kenapa lama sekali?" kini atensi keduanya beralih pada sosok Jonggun yang bersuara dari belakang tubuh Jungoo. sedangkan pria blonde yang semula memblokir pintu, kini bergerak maju seolah memberikan akses lebih pada Jonggun untuk melihat siapa yang bertamu. "Siapa kau?"

"..." Jay diam saja, namun perawakannya mengingatkan Jonggun soal siapa dia.

"Oh, kau yang menjaga Hyungseok saat kambuh di sekolah itu 'kan?"

Jay dengan gugup mengangguk. meski tak pernah menghadapi mereka, aura mengerikan yang ditimbulkan keduanya tetap terasa begitu menyesakkan. padahal waktu ia bersama Hyungseok semalam, Jay nampak tak sedikitpun ragu soal niatnya yang ingin membeli Hyungseok dari tangan mereka.

"Apa yang kau pegang?"

"Tiket gladiator, milik bocah itu." Jungoo menunjuk kearah Jay yang kini mendapati dua pasang mata yang bergerak menyapu tubuhnya. entah kenapa rasanya aneh melihat Jay datang dengan style cerah khas-nya, padahal dalam tiket tertera jelas bahwa tamu harus memakai dresscode dengan warna-warna kelam.

namun ditengah anehnya keadaan, sebuah ide tiba-tiba muncul dalam benak Jonggun. "Masuklah."

.o0o.

Gladiator merupakan sebuah acara hiburan yang sudah lama dikenalkan oleh bangsa romawi kuno, dimana peserta yang ikut andil dalam pertarungan biasa berisi para budak yang rela saling menghancurkan demi bisa mendapat imbalan. namun seiring berjalannya waktu beberapa orang diluar ras budak juga kadang diperbolehkan untuk ikut serta, seolah tak peduli bahkan jika hal ini bisa membahayakan kehidupan sosial mereka.

dan cara membedakan keduanya, terbilang cukup mudah. para budak akan dipaksa bertarung tanpa menggunakan pakaian, sedangkan mereka yang mempertaruhkan kehidupan sosisal mereka demi imbalan, biasanya memiliki kebebasan untuk tidak atau memakai pakaian.

berkecimpung dalam dunia dari mereka yang merdeka, membuat Hyungseok mengerti bahwa budaya perbudakan merupakan suatu tindak yang tak lagi bisa diwajarkan. maka dengan begitu, aktifitas Gladiator juga menjadi kegiatan ilegal.

namun entah apa yang sebenarnya dicari oleh kumpulan orang-orang kaya ini, mereka justru nampak begitu bersemangat tatkala Hyungseok muncul dengan tubuh terikat. sorak sorai serta ejekan yang tanpa henti menyapa rungunya, membuat Hyungseok sadar bahwa kehidupan yang dulu pernah dijalaninya akibat Wang Ochun kini kembali terulang dalam kisahnya.

[✓] " Hiraeth " [ JAYSEOK LOOKISM ] [ BL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang