Chapter 8 - Yena!

2.3K 466 13
                                    

Ujian hari pertama kini telah secara resmi dimulai, semua orang dengan serius mengerjakan. meskipun keberadaan guru penjaga menjadi wajib penekan, Hyungseok nampak seolah tanpa beban. ia merasa sudah cukup membekali diri dengan pelajaran yang Jay sampaikan, dan bagusnya ia kini bisa fokus mengerjakan soal ujian, jelasnya setelah merenung semalaman.

"Jay bagaimana?" Ujian hari ini telah berakhir, dan kini keduanya tengah berada di lapangan parkir. Jay mengangguk, seolah mengisyaratkan bahwa segalanya berjalan dengan baik. ia jadi cukup lega karena Hyungseok ternyata masih mau bicara dengannya setelah percakapan serius mereka kemarin.

"Kau baik-baik saja?" Jay bertanya, kala mendapati wajah cantik itu terlihat berbeda meski senyuman itu terpatri di sana.

"Aku baik-baik saja. mood-ku hanya sedang buruk. terlihat sekali ya?" Jay mengangguk saja, lantas mengundang Hyungseok untuk terkekeh gemas. "Kau ini ternyata polos sekali."

BUGH!

"KAU KEMANAKAN YENA-KU, SIALAN!?" satu pukulan keras mendarat tepat pada tulang pipi kanan Hyungseok yang tak memiliki persiapan. lantas disusul Janghyun yang datang dengan seruan lantang, sedang sumbu amarah yang Jay lihat seolah terbakar itu justru dibiarkan melayang.

meski tak mengerti tentang apa yang sedang terjadi, Jay tak bisa membiarkan Hyungseok yang tersungkur kemudian dipukuli. maka dengan berani ia berdiri sebagai pengganti. sedangan Janghyun yang menatapnya menyiratkan rentetan kalimat angin yang seolah menyatakan bahwa Jay harus siap mati karena telah berani menghalangi.

Hyungseok yang semula tersungkur kini bangkit dengan sorot bingung, dimana kini netranya menyambut pemandangan Jay dan Janghyun yang sibuk bertarung. Hyungseok menjadi satu-satunya orang yang sadar akan situasi, namun nampaknya ia lebih memilih untuk diam mengamati.

ia yang semula tertarik untuk mempelajari gaya bertarung Janghyun kini justru dibuat terpukau akan kemampuan Jay. Hyungseok yang semula berpikir bahwa orang-orang seperti Jay yang tumbuh dalam lingkup yang serba berkecukupan takkan tau tentang bagaimana cara bertarung, hingga akhirnya penguasaan penuh akan systema itu menyapa netra juga merubah sudut pandangnya.

meski terbalut jaket, Hyungseok seolah dengan jelas mampu melihat kekar tubuh Jay yang terbentuk dengan sempurna. batinnya bergejolak, seolah benar begitu terpesona.

'Luar biasa.' begitu bagaimana hatinya bersorak untuk si tuan muda.

Srak! 

Jay mundur beberapa langkah tatkala sadar akan jaket kulit yang melapisi tubuhnya kini terkoyak. perasaan berdebar ini membuatnya takut, sebuah jaket kulit seharusnya takkan rusak hanya karena dicakar. dan lagi, pertanyaan yang muncul di kepala mereka adalah, 'Kapan dia melakukannya?'

sedangkan Janghyun yang sejak awal mengawasi keberadaan Hyungseok, kini memanfaatkan celah yang dibuat Jay tanpa sengaja. ia lantas kembali melepaskan serangan, dengan Hyungseok sebagai tujuan.

namun sorot yang dilayangkan sang target, justru sarat akan ketenangan. seolah tak sedikitpun ketakutan.

kenapa?

Bruk!

Saat ia pikir mungkin ia bisa menangkap serangan Janghyun kali ini, ia justru lagi-lagi dibuat menganga karena Jay kini telah menyelamatkannya dengan membanting Janghyun langsung ke tanah. setelah melakukannya, Jay berbalik tuk memastikan keadaan Hyungseok di belakang sana. ia cukup lega tatkala mendapati Hyungseok yang baik-baik saja.

"Jay, kepalamu berdarah!" Hyungseok dengan tenang menuntun Jay tuk duduk diatas motornya sendiri. sedangkan Jay yang panik melihat darahnya sendiri kini hanya bisa diam kala Hyungseok mulai memeriksanya.

[✓] " Hiraeth " [ JAYSEOK LOOKISM ] [ BL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang