"Park Hyungseok, kau tau kan aku takkan pernah membiarkanmu lolos begitu saja."
tentu, Hyungseok tau betul tentang fakta bahwa ia selalu dianggap sebagai harta. tapi itu tak pernah jadi kesalahan untuknya, "Memangnya apa yang bisa anda lakukan?"
Hyungseok bersumpah, ia baru saja menoleh dan sebuah taser gun sudah hampir mengenai tubuhnya. Hyungseok kenal betul dengan taser gun, Wang Ochun sudah banyak melumpuhkannya menggunakan senjata kejut listrik itu supaya ia tak lagi berusaha kabur.
dan kini, ingatan traumatis yang telah lama dikuburnya itu kembali. ia tak lagi ingin merasakan sakitnya, namun tungai yang menunjang tubuh itu terasa lemah. Hyungseok bergetar dalam rasa takutnya.
"Ingat ini, Hyungseok?" Choi Dongsoo tertawa sembari mengangkat taser gun itu ke udara.
Alis Hyungseok menukik tajam, ingatan-ingatan buruk itu terus merajam habis otaknya. perlu banyak sekali upaya bagi Hyungseok untuk kembali menguasai atensinya.
"Choi Dongsoo, kau curang."
lagi-lagi penyihir tua itu tertawa dengan bahagianya, "Kemana perginya otak pintarmu itu, Hyungseok? Tidak bisa mengatasi Taser Gun ya?"
perih mendera bilik rasa. Hyungseok tahu jika ia tak pulang dengan segera, Jay pasti akan kecewa. padahal Jay sudah menghabiskan puluhan miliar hanya demi membebaskannya. berbulan-bulan pria itu habiskan untuk bekerja, hanya supaya Hyungseok bisa lepas dari perbudakan yang mengikat kuat lehernya.
sulit rasanya berpikir jernih dalam situasi seperti ini, namun Hyungseok terus saja memikirkan bagaimana caranya lari.
Hyungseok melirik dimana kini jalan keluar berada tepat di belakang tubuhnya. sedangkan Choi Dongsoo berdiri di dekat meja kebesarannya. yang mana jika Hyungseok lari, ia mungkin bisa lepas dari sini, karena pintu itu tak terlindungi.
BUGH!
rencana pertama, gagal akibat kemunculan Jungoo yang membanting pintu secara tiba-tiba. "Wah, Hyungseok kenapa ada di sini? pulanglah, Jonggun mencarimu."
'Kak Jonggun?..'
"Wah-wah, kebetulan sekali. Hyungseok kini sudah membebaskan diri." Choi Dongsoo melemparkan koper berisi uang yang tadi Hyungseok bawa, dan Jungoo disana menangkap keduanya. "Tangkap dia, dan uang itu akan jadi milikmu semua."
untuk sesaat Jungoo melirik kearah Hyungseok yang tak lagi menunjukkan mimik tenangnya. wajah tampan itu kini penuh dengan panik yang membara. karena sejauh yang Hyungseok tau, Jungoo adalah tipe orang yang akan melakukan apapun demi uang, dan ia pasti menerima perintah Choi Dongsoo demi nilai fantastis yang ada dalam koper itu.
Dan Choi Dongsoo pun sadar sepenuhnya bahwa, Kim Jungoo akan selalu berpihak padanya, selagi ia masih kaya raya.
.o0o.
baru semalam Jay membiarkan Hyungseok pergi, namun perasaan khawatir ini muncul tatkala Hyungseok tak kunjung menampakkan diri. padahal semalam ia telah berjanji bahwa ia akan menghadiri kelas tambahan di musim panas kali ini. Jay yang kesepian jujur begitu merindukan sosok si tampan, mengingat bagaimana keduanya menghabiskan waktu bersama lebih dari siapapun.
'Tak mungkin dia menipuku 'kan?'
jika memang benar begitu, Jay tidak akan pernah mempermasalahkan uang yang diambilnya. namun kisah yang dulu diceritakannya.
namun kepercayaan yang tersisa, membuat Jay kuat-kuat menepis semua pemikiran negatif yang hinggap di kepalanya. karena sekarang apa yang harus ia lakukan adalah mencari dimana keberadaan Hyungseok dan memastikan segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] " Hiraeth " [ JAYSEOK LOOKISM ] [ BL ]
Fanfiction"Jaeyeol, aku.. menyerah saja ya?" keterkejutan menjadi hal pertama yang Hyungseok tangkap dari raut wajah Jaeyeol. bayangan akan ketidak percayaan terhadap kalimat yang baru saja melayang dari sosok tangguh, Park Hyungseok, membuat Jay bahkan tak l...