Chapter 6 - Study Prepare.

2.4K 497 72
                                    

"Jay!" istirahat makan siang telah tiba, Hyungseok nampak bersemangat menghampiri Jay yang entah sejak kapan terus memperhatikannya. "Ayo makan siang bersama."

Jay tersenyum sembari menyanggupi ajakan Hyungseok, sedangkan Zin yang tak sengaja memperhatikan interaksi keduanya, lantas datang bertanya, "Sejak kapan kalian akrab?"

"Benarkah? apa kami terlihat begitu?" Tanya Hyungseok sembari dengan usil mambawa Jay untuk memeluk bahu. sedangkan si pria tampan hanya menunduk malu, seolah tengah menyembunyikan pipinya yang bersemu.

Zin mengangguk seakan tak begitu peduli, ia lantas memalingkan wajahnya dengan langkah lebar yang ia bawa pergi.

"Ayo cepat, aku lapar." ujar si pria Lee.

Hyungseok tersenyum kearah Jay, lantas menarik lengan pria tampan itu supaya bisa mensejajarkan langkah dengan si petinju. "Ayo, Jay."

ketiganya kini duduk bersama dalam satu meja, Mijin juga datang bersama Haneul karena Zin yang merengek minta duduk bersebelahan dengannya. sedangkan Hyungseok dan Jay kini duduk berdampingan, dengan Haneul yang berada di sisi tubuh Hyungseok yang lain.

"Hyungseok makan yang banyak ya." Haneul nampak berusaha mendekati, sedangkan Hyungseok yang dengan sopan menanggapi membuat Jay ingin sekali menghentikan percakapan sia-sia ini.

"Jay kau baik-baik saja?" Hyungseok bertanya kala sadari bahwa Jay makan dengan kepala tertunduk dan jadi semakin diam.

"..."

"Oh? Jadi tidak boleh bicara saat makan? karena tidak sopan?" Jay mengangguk sembari dengan tanpa semangat memainkan makanannya, "Baiklah kalau begitu akan kuletakkan dulu makananku."

Jay mengangkat kepalanya tatkala mendengar penuturan pria cantik itu, seolah tak mampu percaya atas kalimat yang baru saja ia dengar.

'Apa yang Haneul lakukan padanya sampai dia mau meletakkan makanannya demi bisa bicara dengannya?' pikir si tuan muda. namun tatapan kesal itu segera mereda, tatkala Hyungseok kini memutar tubuh dan menatapnya. sedangkan Haneul yang mengintip dari belakang nampak masih berusaha mencari perhatian, namun dengan sopan keduanya tak menghiraukan.

"Yah, mungkin terlalu cepat untuk membicarakan ini sekarang, tapi.. kau mau tidak.. membantuku mempersiapkan ujian nanti?" Hyungseok bertanya gugup entah kenapa, sedangkan Jay yang mendengarnya justru terpatung karena benar-benar terpesona.

"..."

"Oh, benarkah? aku boleh main ke rumahmu?" Jay menganguk membenarkan, lantas mengundang Hyungseok untuk kembali tersenyum senang.

Ah, Terimakasih, Jay. kau sudah banyak membantuku."

.o0o.

Semua orang juga tau bahwa waktu adalah hal misterius yang paling aneh. dimana disetiap detiknya menyimpan sebuah kisah. namun tak banyak dari kisah lalu yang mampu berbertahan dalam ingatan masing-masing individu. sama seperti apa yang tengah dirasakan Hyungseok saat ini, entah apa yang terjadi, namun perubahan yang Jay alami adalah hasil dari suatu permainan waktu yang Hyungseok yakini.

"Hari ini beli Ayam?"

Jay mengangguk sebagai tanggapan, bersamaan dengan itu kasir menyodorkan kantung berisi makanan yang mereka pesan.

Sebuah kebiasaan unik yang Jay mulai belakangan ini adalah membawa Hyungseok untuk makan sebelum kemudian membawanya pulang sebagai camilan saat belajar bersama. alasannya mudah, hanya supaya pelajaran yang akan mereka pelajari jadi lebih cepat dicerna. padahal dalam hati, Jay senang bisa menghabiskan waktu dengan Hyungseok sendiri.

[✓] " Hiraeth " [ JAYSEOK LOOKISM ] [ BL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang