Bagian 5

63 6 0
                                    

Sepulang dari lotte world Taehyung mampir ke toko bunga langganannya, seperti biasa dia akan membeli bunga mawar putih untuk kesayangannya, siapa lagi kalau bukan Jiminnya. Sebenarnya Taehyung sedang tak baik, tubuhnya lemas, bahunya sakit karena tabrakan yang tak sengaja tadi, tapi dia tetap memaksakan diri untuk tetap menyetir dan membeli bunga.

Setelah membeli bunga, Taehyung langsung pulang agar bisa segera bertemu dengan Jimin. Ya, meski dia tahu kalau Jimin pasti belum pulang dari bermainnya bersama para sahabatnya.

Cklek..

"Aku pulang.."ucap Taehyung setelah membuka pintu utama rumahnya.

Hening?

Tentu saja, Jimin belum pulang, maid? Hanya datang hari minggu saja.

Taehyung langsung kekamarnya untuk mandi dan bersiap menyambut Jimin dengan setangkai mawar putih. "Jimin pasti akan menyukainya."monolognya.

Tak lama Jimin juga telah pulang, kali ini dia tak main sampai larut. Ia melangkah masuk kedalam sampai ia bertemu Taehyung di ujung tangga. "Apa? Minggir!"ketus Jimin.

Taehyung mencoba untuk tetap senyum dan menyodorkan bunga mawar putih yang ia beli tadi. "Jim, aku membelikanmu bunga. Ku harap kamu menyukainya."ucapnya dengan senyum yang begitu tulus.

Jimin tersenyum remeh, mengambil bunga itu dan membuangnya lalu mengijak bunga itu hingga hancur. "He.. Untuk apa kau membelikanku bunga? Ah, kau pasti melihatku mendapatkan bunga dari penggemar rahasia ku ya? Makannya kau mengikutinya iya? Kenapa? Cemburu? Aku nggak peduli tuh! Minggir!!"sinisnya dan mendorong Taehyung hingga ia terjatuh menghantam undakan tangga dan melengos tanpa perduli rintihan dari suaminya yang tertangkap indera pendengarnya.

"Akkhh.."ringis Taehyung tertahan.

Kalian tahu? Taehyung itu mengidap penyaki Leukimia stadium 2, itu sebabnya badanya sangat rentan di sentuh terlalu kencang saja akan langsung membiru. Tabrakan di lotte world yang kalau orang sehat itu biasa saja tapi bagi seorang pengidap leukimia itu akan terasa sangat sakit dan ya, bahunya juga membiru. Begitupun sekarang kaki dan tangannya membiru serta bahu yang tadi membiru kini terluka dan mengalami pendarahan kecil akibat tergores ujung anak tangga. Kini tubuh Taehyung benar benar lemas kepalanya terasa pening dan mulai terasa sesak nafas juga beberapa tulang sendi yang terasa sakit. Perlahan Taehyung menguatkan dirinya untuk bangun dan pergi kekamarnya agar bisa segera meminum obatnya, juga mengobati bahunya yang sedikit berdarah. Ia juga harus segera beristirahat karena tubuhnya yang benar benar sudah tak sanggup bertahan.

Sesampainya di lantai dua ia melihat Jimin keluar kamar, mungkin mau makan malam. Bisa di lihatnya Jimin memandangnya remeh. "Cih, dasar lemah. Di dirong dikit aja jatuh, cuma jatuh gitu doank juga sudah seperti mau mati. Dasar payah!"sinisnya.

Sakit, rasanya Taehyung ingin menangis mendengar penuturan pujaan hatinya, tapi dia tetap berusaha tersenyum pada Jiminnya. "Mau makan malam ya Jim? Makan yang banyak ya, agar selalu sehat."ucapnya tulus dengan suara yang sedikit tertahan akibat menahan sakit.

Seperti biasa Jimin tak perduli dan melengos begitu saja menuruni tangga, meninggalkan Taehyung yang menahan sakit di sana. Setelah kepergian Jimin Taehyung kembali melangkahkan kakinya perlahan dengan menyusuri tembok untuk menopang badannya agar tak terjatuh. Ya, dia benar benar sudah sangat lemas. Sesampainya di kamar Taehyung jatuh bersimpuh di pinggiran ranjangnya ia sudah tak kuat lagi, ia perlahan merangkak menuju meja nakas di mana dia menyimpan obatnya. Saat merangkak Taehyung menyadari bahwa ada bercak darah yang jatuh kelantai, ia kemudian menyentuh hidungnya yang ternyata mimisan. Sampai di nakas Taehyung segera mengambil obatnya dan menelanya bulat bulat. Dan beberapa detik setelah menelan obatnya Taehyung jatuh pingsan.

Destiny VMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang