Bagian 20

60 8 0
                                    

Hari ini adalah hari di mana Taehyung akan bertarung melawan ketua Taekwondo untuk memperebutkan gelar ketua club. Mahasiswa/i di sana berebut masuk ke arena pertandingan. Arena sejujurnya cukup luas untuk menampung sekitar 2000 orang tapi jika di banding dengan jumlah seluruh mahasiswa/i Bangwol jelas tidak cukup kecuali mereka bertarung di lapangan sepak bola sudah pasti cukup bagkan mungkin masih banyak bangku kosong. Karena itu cukup banyak mahasiswa/i yang kecewa tak bisa menonton pertandingan pangeran bangwol itu.

Di sebelah kanan arena juga terlihat beberapa anggota club lengkap dengan seragam Taekwondo mereka siap menjadi saksi untuk menentukan siapa yang akan menjadi ketua mereka selanjutnya. Sedangkan di sebelah kiri sudah terlihat pula Xiumin si ketua BEM beserta anggotanya juga beberapa dosen pembimbing yang juga akan menyaksikan pertarungan ini.

Sedangkan Shinee termasuk sang ketua Lee Jinki juga turut hadir meski sebenarnya Lee Jinki atau lebih di kenal Onew, dia telah lulus dan kini menjalankan bisnis orang tuanya, di kursi yang di sediakan khusus untuk mereka. Choi Woo Sik pemilik Bangwol sekaligus wali Taehyung juga turut hadir dan duduk di sebelah Minho adiknya. Bukan hanya Shinee, Exo pun ada di sana duduk berdampingan bersama Shinee dan tentu saja Suho pun di sana karena Suho adalah ketua Exo. Xiumin juga bagian dari Exo sebenarnya, tapi karena dia ketua BEM jadi dia tak bisa duduk bergabung bersama Exo dan harus duduk bersama angota BEM yang lain.

Jika kalian pikir di setiap perebutan gelar ketua akan seramai ini, jawabanya tentu tidak. Ini terjadi karena yang akan bertarung adalah Choi Taehyung si pangeran Bangwol adik sang pemilik kampus meski kenyataanya dia adalah adik kandung si ketua Exo Suho. Karena biasanya perebutan gelar ketua hanya akan di saksikan anggota club, anggota BEM, dosen pembimbing dan Shinee saja tanpa ada penonton lain, karena bagi mereka itu tak menarik. Tapi lain hal jika ini menyangkut seorang pria yang telah di cap sebagai pangeran Bangwol itu pasti akan selalu ramai.

"Sudah siap?"

"Yoongi hyung! Kenapa kau di sini?"tanya Taehyung bingung. Ia tengah di ruang ganti, mengganti pakaian biasanya dengan pakaian khusus Taekwondo yang serba putih dan ban hitam yang melingkar di pinggangnya. Bersiap untuk pertandingan.

"Melihatmu lah bodoh."datarnya.

"Ouh.."Jawab Taehyung malas.

Yoongi mendekati Taehyung dan duduk di sampingnya. "Melihat mu akan bertarung seperti ini membuatku semakin yakin kalau kau memang bukan Taehyung yang kami kenal."ucapnya Tiba tiba.

Taehyung tersenyum tipis. "Yah, kau bisa percaya padaku sekarang.. Karena pengidap leukimia mustahil bisa bertarung! Benarkan?"

Yoongi mengangguk membenarkan. "Yang ku dengar dari Jungkook juga begitu, Taehyung yang kami kenal sangat rapuh tubuhnya bagai gelas kaca yang bisa hancur jika di genggam terlalu kuat."

Taehyung tersenyum sendu mengingat kembali bagaimana dia terus terusan mendengar suara tangis saudara kembarnya setiap berkunjung menemuinya saat ia masih koma dulu. Matanya mungkin tertutup, tapi telinganya masih bisa mendengar semua curahan hati saudara kembaranya itu. Sungguh ia sangat frustasi setiap sang adik datang dengan cerita cerita yang menyayat hati, ia ingin memeluk dan menenangkannya memberinya kekuatan tapi apa daya hanya sekedar membuka mata pun ia tak sanggup saat itu.

"Kau pasti sangat mencintai Jungkook ya?"tanya Taehyung tiba tiba.

Yoongi tersenyum miris. "Hmm.. Sangat. Dulu Jungkook lah yang terus mengejarku meski sudah puluhan kali ku tolak tapi dia tak menyerah hingga akhirnya aku benar benar jatuh kepadanya. Dan lihat! Sekarang malah dia yang meninggalkanku. Brengsek memang."

Taehyung terkekeh dengan nasib orang yang telah menyandang setatus sebagai temannya itu. "Bersabarlah, aku yakin pasti ada alasan yang kuat hingga dia pergi tiba tiba. Jika dia bisa berjuang begitu keras untuk mendapatkanmu ku yakin tidak akan mudah baginya melepasmu begitu saja. Dia pasti kembali padamu hyung."ucapnya menyemangati.

Destiny VMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang