Destiny VMin

Bagian 2

Setelah beberapa minggu hubungan rumah tangga Taehyung dan Jimin masih belum ada perubahan, Taehyung sudah berusaha mendekati Jimin merayunya dan memberikan perhatian lebih untuk sang istri, tapi apa daya Jimin sama sekali tak mau memperdulikannya dan terus mengacuhkannya seolah Taehyung itu hanya angin lalu.

Hari ini Taehyung membeli mawar putih, ia berencana untuk merayu Jimin dengan setangkai bunga mawar. Taehyung sangat suka mawar merah dan putih karena menurutnya mawar merah berarti cinta sejati sedangkan mawar putih memiliki arti cinta suci, cinta yang tulus dan murni dari dalam lubuk hati terdalam.

"Semoga Jimin menyukainya."ucapnya seraya tersenyum hingga bibirnya membentuk kotak ciri khasnya.

Ia meletakan bunga itu di meja ruang tengah dengan kertas kecil berisi tulisan romantis untuk merayunya. Taehyung berencana memberikan bunga itu sebelum makan malam nanti, ia pun pergi menuju kamarnya untuk membersihkan diri dan memakai baju serapih mungkin untuk menyambut Jimin saat pulang nanti. Ya, saat ini Jimin tak ada di rumah, ia pergi ke rumah Yoongi untuk bermain bersama mereka.

Cklek..

Pintu utama rumah itu terbuka menampakan Jimin yang baru saja pulang. Ia melangkahkan kakinya masuk dan saat melewati ruang tengah netranya tertuju pada setangkai bunga mawar putih yang berada di meja. Ia mendekat dan mengambil bunga itu. Di ciumnya wangi dari bunga mawar putih itu dan kemudian ia melirik secarik kertas dan membacanya.

"Untuk malaikat mungil pujaan hatiku, kuharap kau menyukai bunga mawar putih ini yang melambangkan ketulusan dan kesucian cinta ku untukmu Kim Jimin. I Love You."ucapnya membaca tulisan di kertas yang menempel di tangkai bunga itu.

"Romantis sekali, tidak seperti si Kim sialan itu!"ucapnya sinis. Tak lama Senyumpun terukir sempurna di wajah cantiknya ia tampak sangat senang mendapatkan bungan itu meski ia tak tahu siapa pengirimnya. Ya, karena Taehyung tak mencantumkan namanya di kertas itu karena ia pikir ia akan memberikanya langsung jadi tak perlu menuliskan namanya segala. Tapi sayangnya rencananya gagal dan bahkan Jimin mengira kalau bunga itu di kirim oleh orang lain untuknya.

Jimin kembali melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya untuk membersihkan diri dan istirahat. Taehyung yang belum tau kepulangan Jimin pun keluar kamar setelah memakai pakaian terbaiknya. Saat melewati kamar Jimin ia melihat celah pintu kamar Jimin yang memperlihatkan sedikit cahaya dari dalam menandakan si pemilik kamar telah pulang, senyum pun terukir di wajah tampannya. Ia melangkahkan kakinya menuruni tangga untuk mengambil bunganya, tapi belum Taehyung sampai ke ruang tengah manik hazelnya telah melihat meja itu kosong yang berarti Jimin telah mengambilnya. Ia melanjutkan langkahnya dan duduk di sopa menunggu Jimin turun dan dia akan mengajaknya makan malam di luar.

Beberapa jam menunggu Jimin tak kunjung turun juga. Taehyung lirik jam di dinding rumah itu menunjukan pukul 10 malam tapi Jiminnya belum juga keluar dan turun untuk makan malam. Ia pun memutuskan untuk menghampiri Jimin di kamarnya.

"Jim, apa kau sudah tidur?"tanyanya dari balik pintu kamar Jimin.

Hening, tidak ada jawaban dari sang pemilik kamar. "Jim, kamu sudah makan malam belum? Makanlah dulu!"

Masih hening, tak ada jawaban sama sekali dari Jimin. Ia pun memutuskan untuk membuka pintu itu yang ternyata tak di kunci dan menampakan Jimin yang tengah bermain ponsel dengan earphone di kedua telinganya. "Jimin.."panggil Taehyung saat telah melangkahkan kakinya masuk ke kamar sang istri. Senyumnya mengembang kala melihat bunga pemberiannya berada di meja belajar istrinya dan telah di simpan di dalam pot bunga yang terbuat dari kaca transparan.

Jimin yang sadar pintu kamarnya terbuka pun menoleh dan mendapati Taehyung yang masuki kamarnya, ia kemudian melepas sebelah earphone nya. "Mau apa kau?"tanyanya sinis.