Bagian 25

98 14 1
                                    

Setelah kedatangan Jungkook Yoongi tak lagi merecoki Taehyung begitupun sebaliknya Taehyung juga sudah tak lagi sering menghampiri Yoongi, Taehyung menjaga sedikit jarak dengan Yoongi karena khawatir Jungkook akan salah paham dan berakhir cemburu tak berdasar. Jadilah dia sering menghabiskan waktunya untuk menggangu calon kakak iparnya siapa lagi kalau bukan Joshua atau menempeli Namjoon sepanjang waktu membuat lelaki berdimpel itu jengah bukan main, tapi tak dapat di pungkiri dia merasa senang karena setidaknya ia tak lagi terus terusan jatuh dalam kesedihan karena kehilangan sang sahabat Kim Taeyoon atau Taetae. Kehadiran Taehyung benar benar menjadi obat yang sangat ampuh untuk menyembuhkan luka pada hati setiap orang yang di tinggalkan oleh Taeyoon. Tapi tak jarang juga dia akan memilih untuk menghabiskan waktu sendiri saja. Seperti sekarang ini, dia tengah duduk bersandar di bawah pohon di taman dekat fakultas teknik sambil membaca buku.

"Taehyung!"pangil seseorang.

Taehyung memutar bola matanya jengah kemudian bangkit dari duduknya. "Berikan!"titah Taehyung geram.

Orang itu lantas memberikan cokelat yang di pengangnya pada Taehyung dan setelah itu pergi begitu saja. Taehyung menghela nafas lelah. "Menyebalkan!"desisnya

Taehyung kemudian pergi mengambil langkah memutar dan berjalan mendekati seseorang yang terus mengawasinya dari belakang. "Mau sampai kapan kau melakukan ini?"tanya Taehyung tiba tiba.

Orang yang di tanya justru berjengit kaget. "T-taehyung.."lirihnya.

Taehyung menatapnya dengan tajam seakan dia akan menguliti orang itu sekarang juga. Tanpa aba aba Taehyung langsung menarik Tangan yang lebih mungil darinya itu. Ia menyeretnya keluar gedung univ dan membawanya ke parkiran.

Brukk..

Taehyung menutup pintu mobilnya kasar setelah melempar Jimin masuk di kursi penumpang. "Katakan dimana alamat rumah kalian!"titah Taehyung dingin seolah tak ingin di bantah. Jimin yang merasa takutpun langsung menjawabnya.

Taehyung mengemudikan mobilnya menuju rumah Jimin dan Taetae dulu. Yah, karena sampai sekarang Jimin masih tinggal di rumah itu. Ia merasa tak sanggup untuk meninggalkan kenangan yang ia miliki bersama suaminya meski itu bukanlah kenangan indah, tapi setidaknya ia masih bisa mengingat dengan jelas senyum sang suami ketika memberikannya bunga, saat pagi dia akan berangkat sekolah bersama dan saat malam sang suami yang menunggunya pulang setelah bermain bersama teman temannya. Semua itu masih terekam dengan jelas di otaknya.

Sesampainya di rumah Taehyung kembali menyeret Jimin tanpa peduli ringisan Jimin karena Taehyung menggenggam tangannya terlalu kuat.

Braakk..

Clik clik..

Taehyung langsung mengunci pintu utama setelah masuk kedalam rumah. "T-taehyung-ah.. Kenapa harus di kunci?"tanya Jimin gugup.

Taehyung tak menggubrisnya, matanya bergriliya kesetiap sudut rumah, foto foto Taeyoon dan Jimin masih menghiasi setiap sudut dinding rumah itu dan matanya kemudian berhenti saat melihat foto pernikahan Taeyoon dan Jimin.

Taehyung tak menggubrisnya, matanya bergriliya kesetiap sudut rumah, foto foto Taeyoon dan Jimin masih menghiasi setiap sudut dinding rumah itu dan matanya kemudian berhenti saat melihat foto pernikahan Taeyoon dan Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Destiny VMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang