Sesuai yang di katakan dokter, hari ini Taehyung akan pulang, tapi karena ketiga sahabatnya harus sekolah Taehyung pulang hanya di temani Suho kakanya. Sebelum pulang Taehyung merengek minta di antar ke toko perhiasan, ia ingin membelikan sesuatu untuk Jimin. Yah bisa di bilang sogokan agar Jimin tak marah di tinggal selama beberapa hari ini.
Sesampainya di rumah Taehyung langsung mendudukan dirinya di sopa ruang tengah sembari menonton tv juga sekalian menunggu Jiminnya pulang selama beberapa jam ia masih setia di depan tv. Suho? Dia sudah pergi ke kampusnya karena sudah berada di semester akhir Suho takbisa untuk terlalu sering membolos.
Ting nong..
Sura bel rumah berbunyi tanda bahwa ada tamu berkunjung. Taehyung bangkit untuk membuka pintu utama dan terlihatlah tiga sahabatnya yang berdiri dengan senyum cerah di wajah mereka.
"Selamat datang kembali Taetae"ucap mereka bertiga kompak.
"Uahh.. Kalian kompak sekali. Pasti butuh latihan agar bisa kompak seperti itu."ucapnya asal dan meraih sebuket bunga dari tangan Joshua. "Untukku?"tanyanya.
"Tentu, untuk siapa lagi memang? Mustahil jika untuk Jimin kan?"ucap Joshua asal.
"Ck, sudah.. Tae, kau tak ingin mengajak kita masuk apa? Cape tau berdiri terus."keluh Namjoon.
Taehyung hanya cengengesan dan memberikan jalan untuk mereka masuk. Kini mereka tengah berada di ruang tengah bersama dengan cemilan yang cukup banyak di meja dan beberapa minuman bersoda dan juga yogurt karena Taehyung tak di bolehkan minum minuman bersoda apalagi ia baru keluar dari rumah sakit. Itu Namjoon yang beli sebelum kerumah Taehyung mereka mampir ke toko bunga juga supermarket. Jungkook? Jika di tanya dia bawa apa? Dia hanya bawa dirinya sendiri, ia bilang dirinya adalah hal yang lebih dibutuhkan daripada bunga dan makanan, sungguh sangat percaya diri.
"Hmm.. Jimin belum pulang dia main bersama teman temannya ya?"tanya Taehyung.
Ketiganyapun saling berpandangan dan kemudian menghela nafas. "Tidak, setauku Yoongi langsung pulang."ucap Jungkook.
"Seokjin juga pulang tadi aku melihatnya pergi sendiri."tambah Namjoon.
"Hmm.. Kalau Hoseok hyung aku melihat dia bersama club dance nya, sepertinya membahas pergantian ketua club karena Hoseok hyung kan sebentar lagi akan lulus sekolah."Joshua juga menambahi.
Cklek..
Pintu utama rumah terbuka bersamaan dengan datangnya Jimin yang di rangkul oleh Kai, tanpa menyadari keberadaan sang suami beserta tiga sahabatnya di ruang tengah. Jimin berdiri berhadapan dengan Kai yang kemudian tanpa aba aba Kai mencium kening Jimin kemudian membelai rambutnya lembut sembari memeluknya.
"Aku pulang dulu ya, sampai ketemu besok sayang."pamitnya melambaikan tangan.
"Hati hati di jalan, hubungi aku saat sampai!"teriaknya sembari membalas lambaian tangan Kai.
Ketiga sahabat Taehyung yang melihat itupun benah benar di buat geram Jungkook bahkan hendak menghampiri Jimin dan Kai tadi, mungkin akan terjadi perkelahian jika Taehyung tak menahannya dan meyakinkan Jungkook untuk tetap diam. Meski begitu mereka tahu, sangat tahu bahwa Taehyung terluka, terbukti dari sorot matanya yang memerah dan sendu.
"Cih, dia bahkan tak pernah membalas lambaian tanganmu setiap hari. Menjengkelkan"gumam Joshua dan tentu masih di dengar oleh ketiganya.
Taehyung menepuk bahu Joshua meyakinkan bahwa dia tak apa apa. Jimin yang berbalik hendak pergi kekamarnya langsung terkejut melihat empat orang namja di ruang tengahnya, dan salah satunya adalah suaminya yang artinya mereka melihat semua adegan romantis dirinya dengan Kai, namun dia memilih untuk tak perduli dan mengacuhkan mereka begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny VMin
RomanceDestiny VMin yang menceritakan cerita Cinta Park Jimin yang terlambat menyadari perasaan Cintanya untuk Kim Taehyung, Kisah dua remaja yang di jodohkan tanpa ikatan cinta, tanpa di ketahui oleh Park Jimin bahwa Kim Taehyung adalah penyelamat hidup...