Jimin hari ini tak masuk kelas, ia tak mungkin belajar dengan kondisi berantakan seperti itu. Sekarang sudah jam pulang, ia berencana pulang naik bus saja. Ia masih takut untuk bicara dengan Taehyung, apalagi memintanya mengantar pulang, rasanya itu tidak mungkin. Ia berjalan gontai menuju gerbang kampus.
"Jimin!"
Jimin menoleh kearah asal suara yang memanggilnya. Matanya membulat saat melihat siapa yang memanggilnya. "Y-Yoongi hyung.."lirih Jimin.
Yoongi mengatur nafasnya setelah berlari mengejar Jimin. "Ck, dari tadi di panggil nggak nyaut nyaut sih!"grutu Yoongi kesal.
"M-maaf hyung, aku tak dengar."cicit Jimin pelan dengan kepala menunduk takut. Dia tidak mungkin lupa perangai Yoongi yang luar biasa menakutkan jika marah.
Yoongi menghela nafas lelah. "Dari siang tadi kemana? Aku mencarimu kemana mana nggak ada! Kamu di mana sih?"tanya Yoongi kesal.
"A-ada apa hyung mencariku? A-aku di rooptop sejak siang tadi."cicitnya.
"Di rooptop? Ngapain? Nangis?"
Jimin tak menjawab dan hanya menundukan kepalanya dalam.
Yoongi mengatur nafasnya agar lebih tenang dan tak emosi karena kesal dia harus mencari Jimin sampai mengelilingi seluruh kampus. "Kau mencintai Taehyung? Dia bukan suamimu apa kau tau itu Jim?"tanya Yoongi kali ini dia berbicara dengan lembut.
Jimin mengangguk. "Aku tau hyung, tapi aku tetap mencintainya."lirih Jimin dengan suara seraknya karena suaranya habis saat menangis tadi.
Yoongi mengangguk lalu tangannya menangkup wajah Jimin dan mengangkatnya untuk melihatnya. "Kalau begitu kau harus percaya padanya, Taehyung tak akan menyakitimu! Dia seperti itu karena emosinya masih belum mereda, dia tak mencarimu bukan berarti tak peduli, justru karena dia tak mau menyakitimu, tak mau nantinya kau malah jadi tempat dia meluapkan amarahnya, sejak siang tadi dia di ruang club taekwondo melampiaskan segala amarahnya di sana. Kau tau Taetae dan Hyuhyu itu berbeda, kau harus membiasakan diri dengan sifatnya Jim."nasihat Yoongi dengan suara selembut mungkin agar Jimin bisa merasa lebih baik.
Jimin mengangguk memgerti. "Hyung, kenapa hyung baik padaku?"tanya Jimin lirih.
Yoongi tersenyum lembut. "Jujur saja, aku sudah lama memaafkanmu, tapi tetap saja sulit untukku bisa berteman lagi denganmu, dan yahh.. Hari ini aku mencarimu untuk memperbaiki hubungan kita yang rusak di masa lalu. Jimin! Sekarang kau tidak sendiri, jika terjadi sesuatu kau bisa cerita padaku ok!"
Jimin tersenyum lebar, air matanya mengalir begitu saja, dia bahagia sangat bahagia salah satu sahabatnya sudah memaafkannya dan sudah mau kembali padanya. Sedangkan Yoongi mulai panik karena Jimin mensngis lagi.
"Loh, hey hey.. Kenapa menangis? Apa ada yang salah dengan ucapanku?"tanya Yoongi panik.
Jimin menggeleng ribut. "Tidak, tidak ada yang salah, aku senang hyung, aku bahagia karena hyung akhirnya mau memaafkanku. Maafkan aku hyung maafkan aku."ucap Jimin.
Yoongi tersenyum manis dan memeluknya. "Aku sudah memaafkanmu Jim. Sekarang ayo! Kau mau pulangkan? Biar ku antar!"ajak Yoongi melepas pelukannya dan menggiring Jimin kearah parkiran tadi dia sudah minta kunci mobil Jungkook karena dia tak bawa mobil, tentu saja karena Jungkook yang mengantar jemputnya.
Sesampainya di rumah, Yoongi di kejutkan dengan kondisi rumah Jimin yang seperti kapal pecah dan bercak darah di mana mana.
"Apa ini ulah Taehyung Jim?"tanya Yoongi dan di angguki oleh Jimin.
"Maaf hyung, aku lupa rumah belum di bersihkan tapi aku malah mengajakmu mampir. Hmm.. Hyung pulang saja yaa.. Aku harus membereskan kekacauan ini."pinta Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny VMin
RomanceDestiny VMin yang menceritakan cerita Cinta Park Jimin yang terlambat menyadari perasaan Cintanya untuk Kim Taehyung, Kisah dua remaja yang di jodohkan tanpa ikatan cinta, tanpa di ketahui oleh Park Jimin bahwa Kim Taehyung adalah penyelamat hidup...