Bagian 12

47 3 0
                                    

⚠️Warning.. Mengandung unsur kekerasan.. Mohon bijak saat membaca!
.
.
.
Hari sebelum Taehyung koma..
.
.
.
.
.

Hari ini Taehyung sudah di ijinkan untuk pulang. Dia kini baru saja sampai di rumahnya setelah pamit pada orang yang di panggilnya hyung itu ia langsung bergegas pulang, dan setelah sampai rumah terlihat sepi. Seprtinya Jimin tak ada di rumah. Tak lupa ia juga membeli bunga dan menyimpannya di meja ruang tengah. Ia pun pergi ke kamarnya dan mengistirahatkan tubuhnya.

Sorenya Jimin kembali dan melihat setangkai mawar putih di meja ruang tengah. Seperti biasa ada note di tangkainya. "Banyak orang berpikir aku bisa mendapatkan yang lebih baik dari kamu, tapi bagiku aku takan mampu melakukan itu, karena aku tahu hanya kamu yang terbaik untukku. I love you Kim Jimin."

"Hei, kamu itu siapa sebenarnya?"tanyanya.

Ting nong..

Suara bel rumah berbunyi dengan segera Jimin menyimpan bunga itu dan bergegas membuka pintu. "Eoh, appa eomma.."ucapnya dan mempersilahkan mereka untuk masuk.

"Kami ingin makan malam disini, tidak apa kan?"tanya nyonya Kim.

Jimin menganggukkan kepalanya. "Tentu saja boleh eomma."

Jimin dan nonya Kim pun ke dapur untuk memasak makan malam sedangkan tuan Kim ia pergi ke taman belakang rumah sembari mengutak atik tabnya.

Di kamar Taehyung kini tengah menatap langit yang perlahan menggelap, tampaknya hujan akan turun melihat awan mendung yang menutupi langit Jingga yang kini berubah hitam kelam karena bulan dan bintang yang bersembunyi di balik awan. Dengan segera ia menutup pintu menuju balkon dan juga gordennya agar saat ada petir ia bisa sedikit mengurangi rasa takutnya.

Malam sudah tiba, perutnya mulai terasa lapar dengan segera ia melangkahkan kakinya menuju dapur, dan sungguh sangat terkejutnya dia melihat Jimin tengah makan malam bersama kedua orang tuanya dengan senyum dan tawa yang terdengar karena lelucon yang di lontarkan oleh tuan Kim.

"Appa, eomma.."panggilnya.

"Taehyung.."gumam Jimin.

Taehyung segera menghampiri mereka hendak memeluk orang tuanya tapi belum sempat ia memeluk sang eomma. Pipinya sudah lebih dulu di tampar oleh eommanya dengan sangat keras meninggalkan jejak biru keunguan di pipinya dan darah yang mengalir di sudut bibirnya.

"Dasar anak tidak tau diri!! Eomma melahirkan dan membesarkanmu bukan untuk menjadi pria brengsek dan tak bertanggung jawab Kim Taehyung! Eomma benar benar malu dan menyesal memiliki anak sepertimu!!"teriak nonya Kim marah atas kelakuan anaknya yang ia ketahui telah melakukan hal buruk tanpa tahu apapun.

Deg..

Hati Taehyung mencelos mendengar penuturan sang eomma yang mengatakan bahwa ia malu dan menyesal memiliki anak seperti dirinya. Ia baru kembali dari rumah sakit, bahkan seminggu awal di rumah sakit ia mengalami koma. Dan apa sekarang? Dia tak di inginkan oleh orang tuanya.

Tidak sampai di situ tuan Kim menyeret Taehyung ke ruang tengah, ia kemudian melepaskan ikat pinggangnya. Membuat Taehyung sedikit terkejut dan takut melihat apa yang akan di lakukan appanya.

"A-appa.. T-Tae.."

Ctasss..

"Akkhhh.."teriak Taehyung setelah sebuah cambukan mendarat di punggungnya.

"Anak kurang ajar! Kau membuatku malu Kim Taehyung!!"marahnya.

Ctasss..

Ctasss..

Destiny VMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang