Bagian 29 (end)

135 10 0
                                    

Esok harinya para uke sedang berada di dapur untuk menyiapkan makan siang karena memang sekarang sudah masuk jam makan siang, suasana dapur sangat cangung dengan keberadaan Seokjin dan Hoseok. Sebenarnya Hoseok sama sekali tak membenci Jimin dia hanya kecewa pada Jimin yang sudah membiarkan hubungan persahabatan mereka rusak karena itu dia bisa dengan mudah memaafkan Jimin setelah melihat sahabatnya kembali lagi terlebih Yoongi yang memiliki perangai yang sangat keras. Melihatnya sudah berbaikan dengan Jimin tentu tak ada alasan baginya terus menjauhi Jimin. Sedang Seokjin dia masih perlu waktu untuk menata hatinya, terlebih setatusnya kini masih belum kembali bersama Namjoon.

"H-hyung.."cicit Jimin ragu ragu.

Seokjin yang di panggil hanya melirik sekilas tanpa menjawabnya. Jimin yang tak mendapatkan jawaban tidak menyerah begitu saja, dia terus mengekori Seokjin kesana kemari hanya untuk mendapatkan perhatiannya.

"Hyuungg.."lirih Jimin kali ini dengan mata berkaca kaca dan masih setia mengekori Seokjin yang mondar mandir dengan acara mari memasaknya.

Sedangkan tiga uke yang lainnya hanya fokus dengan kegiatan mereka, Yoongi yang juga tengah memasak menu lainnya, Hoseok yang sedang mencuci tumpukan piring kotor dan berbagai alat masak yang kotor sehabis di pakai Seokjin dan Yoongi, Joshua yang tengah membersihkan meja makan dan menyiapkan alat makan di meja. Sesekali mereka akan melirik kearah Seokjin dan Jimin dan menajamkan pendengaran mereka.

"Hy-Aww.."rintih Jimin saat tiba tiba saja cipratan minyak panas dari wajan masak Seokjin  mengenai wajahnya, refleks tangan Jimin menutupi wajahnya karena merasa sangat perih di beberapa titik wajahnya karena cipratan minyaknya cukup banyak.

Seokjin yang melihat Jimin kesakitan langsung panik seketika karena memang cipratan minyak panas itu berasal dari dirinya yang kesal karena terus di ikuti Jimin kesana kemari dia merasa risih dan berakhir memasukan potongan ayam ke wajan dengan asal, alhasil minyaknya menyiprat dan mengenai wajah Jimin.

"Astaga, maafkan aku.. Aku tak sengaja sungguh."sesal Seokjin.

Jimin menggeleng ribut dengan tangan yang masih menutupi wajahnya dia tak mampu bicara karena menahan sakit karena cipratan minyak tadi.

"Jim kau tak apa?"tanya Yoongi panik.

Jimin mengangguk cepat mendengar pertanyaan Yoongi meski sebenarnya dia tengah menahan sakit, sebenarnya tubuh Jimin sedang tidak sehat. Ia merasa sedikit pusing terlebih semalaman suntuk Taehyung terus menggempurnya di ranjang membuatnya semakin lemas. Dan sekarang dia harus menahan sakit lagi karena cipratan minyak.

"Jim dimana kau menyimpan kotak P3K nya?"tanya Hoseok yang juga ikut panik.

"Aku akan memberitahu Taehyung!"ucap Joshua cepat dan langsung melesat ke lantai dua di mana kamar utama berada yang tidak lain adalah kamar Jimin dan Taehyung.

Jimin yang tadinya hendak melarang tak jadi buka suara karena mendengar langkah cepat Joshua yang terdengar sudah berada di tangga menuju lantai dua.

"Jim! Kotak P3Knya?"tanya Hoseok mengulang.

"D-dilaci dekat tv hyung!"lirih Jimin.

Setelahnya Hoseok langsung berlari ke ruang tengah dan memeriksa setiap laci yang berada di dekat tv setelah mendapatkannya Hoseok langsung kembali ke dapur. Jimin sekarang tengah duduk di kursi meja makan atas arahan Seokjin dan Yoongi yang menuntunya berjalan karena Jimin masih setia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Lekas saja Hoseok membuka kotak P3Knya dan mengambil salep untuk luka bakar.

Di kamar Taehyung masih setia bergelung dengan selimut tebalnya. "Taehyung-ah!" Teriak Joshua panik. Tapi tak di gubris oleh si pemilik nama.

"Yak Kim Taehyung bangun!"teriak Joshua lagi.

Destiny VMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang