Bagian 22

61 7 0
                                    

Satu minggu berlalu, Jimin di rawat di rumah sakit sejak insiden percobaan bunuh dirinya, nyonya Park yang kebetulan berkunjung kerumah Jimin di kejutkan dengan kondisi rumah yang berantakan dan juga sang putra yang terkapar di lantai dengan tangan yang terus mengeluarkan darah. Bruntung Jimin segera di larikan kerumah sakit, terlambat 1 menit saja Jimin takan selamat.

Saat ini Jimin tengah duduk di tepi ranjang pesakitannya melamun memandang langit senja. Ia masih terus memikirkan Taehyung dan Yoongi, hancur.. Itulah yang di rasakannya.

Cklek..

Pintu kamar rawatnya terbuka menampakan Chanyeol yang masuk dengan membawa buah buahan untuk Jimin. Chanyeol menatap Jimin yang tengah melamun dengan sendu, sejujurnya dia sangat kasihan pada adiknya itu, tapi mau bagaimana lagi, semua terjadi karena kesalahanya sendiri.

"Percuma kau bunuh diri, Taehyung juga tetap tidak akan memaafkanmu!"ucap Chanyeol tiba tiba.

Chanyeol duduk di samping Jimin. "Ini adalah hukuman untukmu yang sudah ingkar dengan janji suci yang sudah kau ucapkan di altar pernikahan."lanjutnya, ia menoleh kesamping adiknya yang masih tak bergeming.

Chanyeol mengambil sebelah tangan Jimin yang bebas dari infus mengenggamnya dan mengelusnya. "Kau ingin Taehyung kembali padamu? Aku tidak tau ini akan berhasil atau tidak, tapi tidak ada salahnya untuk kau coba."ucapnya dan sukses membuat Jimin mengalihkan perhatiannya pada Chanyeol.

Jimin memandang Chanyeol sendu berharap sang hyung nemiliki cara yang bagus untuk mengembalikan Taehyung padanya. "Berikan seluruh perhatianmu untuknya, berikan segala hidupmu untuk Taehyung seorang, buktikan padanya bahwa kau benar benar mencintainya. dulu kau bilang Taehyung sering memberimu bunga dan cokelat secara diam diam, maka lakukanlah cara yang sama, jadilah penggemar rshasianya buat dia bahagia tanpa perlu di ketahui olehnya, dulu Taehyung melakukan itu karena kau menolaknya bukan? Sekarang kau juga sudah di tolak oleh Taehyung, jadi akan sulit jika di lakukan secara terang terangan, lakukan secara rahasia persis seperti Taehyung dulu."

Jimin menunduk ia mulai menangis mengingat kembali masalalunya. "Kenapa hyung mau membantuku? Bukankah hyung juga membenciku?"lirihnya.

Chanyeol menghela nafas berat. "Yah, bagaimanapun kau tetap adikku, melihatmu frustasi hingga bunuh diri seperti ini tentu saja aku tak tega Jim. Aku hanya meminta satu hal padamu, jangan ulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Sungguh aku benar benar Jijik dengan seorang yang bisa dengan mudah memberikan tubuhnya pada orang lain."

"Hikss.. Maaf hyung, Jimin minta maaf."ucapnya dengan bibir bergetar.

Chanyeol memeluk Jimin yang menangis tersedu sedu. "Sudahlah, hyung sudah memaafkanmu.. Jangan terus seperti ini Jim, lima lama kau bisa gila jika terus seperti ini. Dapatkanlah hati Taehyung dengan halus, jangan memaksanya karena kuyakin tak mudah untuk bisa memaafkan orang yang sudah menghancurkannya."nasihat Chanyeol dan hanya mendapat anggukan dari Jimin.






🌹





Bangwol University, Taehyung kini tengah berada di Shinee room. Ia sering melamun akhir akhir ini membuat anggota Shinee kebingungan.

"Hyu, kamu ada masalah apa sih? Hyung perhatikan kamu sering melamun akhir akhir ini."tanya Taemin, kebetulan yang ada di Shinee room hanya Taehyung dan Taemin saja.

"Nggak apa apa hyung, hyung nggak ada kelas?"tanya Taehyung.

Taemin menghembuskan nafas lelah. "Hyu, hyung baru kembali 10 menit yang lalu dari kelas, kau melamun bahkan sampai tak sadar hyung sudah di sini sejak tadi? Ada masalah apa sebenarnya?"

Destiny VMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang