Part 23

42.6K 4.8K 586
                                    

Altezza menggulingkan badannya di atas kasur dengan ponsel yang ada di tangannya. Karena lebam-lebam di tubuhnya khususnya wajah ia tak diizinkan berangkat sekolah disinilah ia berada. Menggulingkan tubuhnya di atas kasur dengan tangan memeluk guling.

Matanya menatap ponsel baru yang diberikan Gabrian tadi pagi. Ponsel dengan merk yang sama yang diberikan Giandra padanya.

Beli ponsel aja kayak metik daun, batin Altezza.

Ia menghidupkan ponselnya lalu  membaca deretan pesan yang masuk dari grup Garesta dengan mulut mencebik. Ia bosan di rumah, ia ingin senang-senang bersama teman-temannya. Dengan cepat ia membalas pesan mereka.

Garesta group

Dhikanjing
Haii guys
Kelas lo pada kosong gak?
Sepi amat kayak kuburan :(
Astogaa cowok ganteng diacuhin😭
Sedih dedek mau main sama om-om
Al gak berangkat nih? @AltezzaSF

Dewo
Jijik Dhika doyan om-om
Tobat cuk
Masih bonyok dihajar Dino 😅

Reyhan
Asu pengen muntah
Iyanih mana bang ketua?

Dhikanjing
Ishh pada jahat sama dedek🥺🥺

Adit
Kasihan bener ketua gue, muka gantengnya ilang😭😭

BangToni
Masih sakit Al? @AltezzaSF

Asurya
Boss mana nih? Padahal kita-kita baru ditraktir sama Bang Geo

Dhikanjing
Kok gue gak diajak?!

Dewo
Katanya lo mau main sama om-om

Dhikanjing
Gak bisa diajak bercanda lo.
Gue ngambek!!

AltezzaSF
Gue gak masuk.
🖕@Dewo
Iya bang sedikit @BangToni
Anjing gak nungguin gue @Asurya @BangGeo

Setelah membalas pesan di grup, Altezza meletakkan ponsel barunya ke nakas. Ia turun dari kasur lalu beranjak ke kamar mandi.

Tak butuh waktu lama kini ia sudah memakai kaos hitam dan celana boxer warna putih. Ia membiarkan rambutnya basah lalu beranjak membuka pintu.

"Aaa!! Anjing ngapain lo disini?!"

Altezza kaget saat ia membuka pintu ada Bondan berdiri di depan pintu. Ia memegang dadanya, dapat ia rasakan jantungnya berdegup kencang.

"Mohon maaf tuan muda, mengangetkan anda," ucap Bondan dengan nada datar.

Altezza menggerakkan tangannya tanda tak masalah, "Ngapain lo dimari?"

"Saya diperintahkan tuan besar untuk menjaga anda."

Altezza yang mendengar itu mengangguk namun detik setelahnya menggelengkan kepalanya. "Ogah gue gak mau, dikira gue anak tk pake segala dijagain."

"Silakan anda protes pada tuan besar," ucap Bondan kalem membuat Altezza melotot mendengarnya.

Anjir ni Bobo, masa gue suruh protes sama Daddy. batinnya kesal.

"Bodolah," ucap Altezza lalu berjalan diikuti oleh Bondan di belakangnya.

"Di samping gue Bo." Perintahnya membuat Bondan segera berjalan di sampingnya.

ALTEZZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang