Part 41

25.6K 3K 304
                                    

Motor yang membawa Altezza berhenti di jalanan yang ramai dengan deretan motor-motor terparkir rapi, arena balapan. Altezza mengernyit bingung melihat arena balapan yang berbeda dari tempat ia biasanya balapan karena daerah yang ia lihat kini berada di lereng bukit dimana seberang jalanan ada jurang yang dalam.

"Turun lo!"

"Sabar jing!" Altezza segera turun dari motor.

"Bangsat lu! Udah dianterin bukannya makasih malah ngatain gue!" ucap orang itu tak terima.

Altezza hanya meringis pelan melihat orang yang dihadapannya.

"Ini gak salah tempat, bang?" Tanya Altezza ragu.

"Gak, cuma di sini yang mau ngadain balapan malam ini."

Altezza mengangguk meski ia merasa aneh, ia mengulurkan tangan.

Pemuda itu menyerngitkan dahinya melihat tangan Altezza yang terulur, ia merogoh saku jaketnya lalu memberikan uang koin.

"Bangsat! Gue mau kenalan bukan mau ngemis!" ucap Altezza tak terima namun uang receh itu ia masukkan ke dalam saku jaketnya, lumayan buat beli es teh.

"Ngomong njir! Gue Aldo, Aldo Maheswara."  Tangannya terulur menyambut tangan Altezza.

"Oh bang Aldo? Gue Altezza Syachdez, biasa dipanggil Altezza kalo kepanjangan bisa dipanggil Al atau Ezza," ucapnya.

"Kaya pernah denger gue nama lo, tapi dimana ya?"

"Emang gue terkenal sih bang, gak heran gue." Altezza menepuk dadanya sombong.

"Bangsat!! Gue inget itu nama kambing tetangga gue," ucap Aldo membuat Altezza melotot.

"Sembarangan! Mana ada kambing namanya bangus banget kayak nama gue." Sergah Altezza.

"Ya udah kalo gak percaya, gue mau pergi ke tempat temen gue! Lo pergi sono!" Perintah Aldo sambil mengibaskan tangannya mengusir Altezza.

"Anjing! Gak usah diusir gue juga mau pergi dari sini, bye!" ucap Altezza sambil meninggalkan Aldo yang menganga tak percaya, orang itu tak berterima kasih padanya.

"Astaga anak itu."

***

Altezza berjalan mencari keberadaan sahabat-sahabatnya, semoga saja ia tak salah arena balapan. Bibirnya tertarik ke atas saat melihat Dewo yang berjalan di depannya.

"Dewo!" Panggil Altezza sambil melambaikan tangannya, ia senang menemukan sahabatnya.

Dewo yang merasa di panggil mengangkat wajahnya dari layar ponsel dan mencari orang yang memanggilnya, ternyata Altezza dia langsung bergegas menghampiri.

"Lo dari mana Al? Kita semua nungguin lo," ucap Dewo.

"Ya sorry, gue baru pindah jadi gak tau jalannya." Terang Altezza yang diangguki oleh Dewo.

Dewo segera mengajak Altezza untuk bergabung dengan geng Garesta.

"Kok baru dateng bos?"

"Wah raja jalanan udah dateng!"

"Hai! Para rakyatku." Tangan Altezza melambai-lambai.

"Banyak gaya."

Ucapan itu membuat Altezza menoleh pada sumber suara, matanya memicing melihat Malvin berada di sini terlebih bersama dengan gengnya.

"Ngapain lo di sini?"

Malvin hanya mengendikkan bahu menjawab pertanyaannya membuatnya mendengus pelan namun tetap membiarkannya.

ALTEZZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang