Seorang remaja berpakaian acak-acakan dengan seragam yang dikeluarkan dari celana abu-abu miliknya terlihat sedang tertawa terbahak-bahak setelah menjahili anak kelas sepuluh.
"Bangsat emang lo Al, kasihan anak orang dikerjain mulu," ujar Dhika, salah satu sahabat dari orang yang dipanggil Al itu.
"Halah sok-sokan ngomong kek gitu, lo juga ketawa bangsul," ucap Altezza sambil tertawa mengingat kejadian tadi.
Seorang siswa yang dikerjai Altezza hingga menangis.
Altezza Sachdev F. atau biasa dipanggil Altezza merupakan anak kelas sebelas yang kenakalannya sudah dikenali oleh seluruh SMA Galaxy. Tak sesuai dengan penampilannya yang bertubuh mungil yang memiliki cekungan manis di kedua pipinya dan memiliki mata bulat, ia merupakan ketua geng dari Garesta, geng pentolan SMA Galaxy.
Meski memiliki tubuh yang mungil kehebatannya dalam berkelahi tak usah diragukan lagi, sebagai ketua geng tak main-main jika Altezza mampu menguasai pecak silat dan taekwondo.
"Lo mau pesen apaan? Gue laper nyet, belum sarapan dari pagi," ucap Dewo, sahabat Altezza yang memiliki tubuh tinggi namun kurus itu.
"Gue mie ayam sama es teh," ujar Dika.
"Gue gak tanya lo kampret, gue tanya sama Altezza. Kalo lo mau pesen ya pesan aja gak usah sama gue,"
"Punya temen kalo gak bangsat ya kampret."
"Gue mau pesen..." ujar Altezza mengetuk jari telunjuknya di dagu sambil mengerjapkan matanya membuat Dika dan Dewo menahan dirinya agar tak mencubit pipi tembam sahabatnya.
Bisa mampus mereka jika melakukan itu, Altezza paling benci jika ada yang mengatakan dirinya imut dan lucu. Ia tak segan-segan akan menonjok orang itu, baginya ia memilik wajah yang tampan.
Emang gak sadar diri, batin keduanya.
"Gue mau seblak level lima sama es jeruk," ujar Altezza dengan semangat. Matanya berbinar membayangkan makanan pedas itu.
"Lo beneran mau itu Al?" tanya Dika dengan tatapan tak percaya, ia takut ketuanya itu akan sakit perut.
"Iya! gak usah banyak bacot lo. Dewo buruan pesen!" sentak Altezza membuat Dika membungkam mulutnya dan Dewo segera memesan makanan mereka kalau tak ingin kena semprot Altezza.
"Hey!" panggil Altezza ketika melihat seorang remaja berjalan di hadapannya, remaja itu menoleh.
"Hey tayo! hey tayo! Dia bis kecil," lanjut Altezza sambil mengalihkan pandangannya membuat remaja itu kesal namun sedetik kemudian berlalu begitu saja, tak mungkin ia berani berhadapan dengan ketua Reksana itu. Meski ia akui memiliki wajah yang manis sekaligus menggemaskan.
Dika hanya menabok pelan dahinya ketika melihat tingkah Altezza yang menggemaskan seperti anak tk itu apalagi menyanyikan lagu anak kecil.
Tak lama Dewo datang bersama salah satu siswa yang membawakan pesanan mereka.
"Wushh, buruan seblak gue mana!"sentak Altezza tak sabaran.
Dewo segera memberikan pesanan sahabatnya itu yang diterima Altezza dengan senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTEZZA [END]
Novela Juvenil[END] [BROTHERSHIP #01] Si ketua geng Garesta yang hidup sendirian setelah memutuskan pergi dari keluarga pamannya yang toxic. Si brandalan yang hobi tawuran, dan berkelahi, hidup dengan bermodalkan hasil kemenangan dari balap liar. Sosok nakal dan...