Bismillah...
Ini awal dari kisah religi perdana ku dan semoga allah berkehendak untuk memberkahi
Tinggalkan jejak kawan biar aku gak perlu berkelana mencari jejak kehadiran mu
Hehehe.........................Vote and coment
Happy reading!!!
_______________________Berkah...
Hal yang tak dapat sembarang orang bisa meraihnya. Tak sembarang orang bisa melihatnya, ataupun merasakannya.
Tapi, itulah yang sedang di kejar oleh seorang pemuda tampan berkharisma dari jejeran para alim ulama.
Dialah Gus Asad Musthafa Rahman atau sering di sapa Gus Asad, kang Mus atau mas Afa.
Sayup-sayup terdengar lantunan merdu ayat suci Al-Quran mengiringi detik dimana sang mentari dengan malu-malu menampakan sinarnya, merangkak naik menyinari semesta.
Ini tepat 3 hari sebelum acara wisuda akbar khotmil qur'an bil ghoib pondok pesantren Al-Amin.
Tepatnya 3 hari lagi dirinya akan kembali ke kediamannya. Meninggalkan tempat yang selama satu tahun ini menjadi jembatan untuk meraih barokah para masayikh.
Satu tahun lalu, 3 hari setelah kepulangannya dari kairo ke tanah air tepat setelah kelulusannya dia memutuskan untuk meneruskan tabarukan disalah satu pesantren di tanah air.
Dan kini, tepat satu tahun dia berhasil menyelesaikan misinya itu dan memutuskan untuk kembali ke kediamannya.
"Kang Mus jangan nglamun atuh, tidak baik nanti mba kun bisa nempel loh," celetuk kang ujang salah satu santri yang juga tengah membantu roan bersama.
Ya, kini para santri di tugaskan untuk roan dan membuat panggung dalam persiapan untuk acara khotmil Qur'an bil ghoib yang akan segera dilaksanakan.
"Eh, tidak melamun kang, cuma gak sabar aja pengin kepanggih abah umi," jawab gus Asad sekenanyan.
"Eleh ... kangen umi ndalem apa umi santriwati tuh," timpal Kang karim yang sedang menata dekorasi panggung.
Kang karim adalah sahabat gua Asad sejak pertama Tabarrukan di sini.
"Wahhh kang Mus ada cemceman nih di rumah??? Pantesan santriwati disini dia ini tidak dilirik,'' sambung kang Akmal yang juga hadir disana.
"Kenapa jadi mojokin saya? Kan disini yang sudah jelas tinggal tentu tanggal itu ada. Ya kan gus ?" jawab Gus Asad sembari menunjuk Gus Fawaz.
Gus Fawaz adalah salah satu gus yang belajar disini. Beliau dari tanah Cirebon.
"Owalahh kalem kang, nanti tak kirimkan undangan semuanya, awas loh kalo tidak hadir," jawab gus Fawaz.
"Emang kenapa toh kalo tidak hadir?'' tanya kang Karim penasaran.
"Ya saya sujud syukur karena hidanganya tidak jadi ludes karena sampeyan hahaha," jawab gus Fawaz dengan girang nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tabarrukan (On Going)
RomanceJudul asal CEO DARI PESANTREN Khadijah Malika Aslan, gadis manja dengan sejuta pesona tersembunyi. Di balik kesederhanaannya yang ternyata putri Sultan. As'ad Musthafa Rahman, kang santri tampan lulusan Kairo Yang berjuang di jalan para ulama. Penca...