🐻CHAPTER 47 - ACT LAST🐻

3.2K 213 14
                                    

ENJOY READING XIXI
👣
jangan lupa follow akun kak kuma:)

--------------

Brian, Arthur, Vero dan yang lain sampai di lokasi terakhir Kaila berada. Mereka ingin masuk, namun Brian melihat tempat itu tak asing bagi matanya, dia melihat lama tempat yang sekarang di penuhi penjaga atau anak buah Agra.

"Bang...lo kenapa?" tanya Arthur heran melihat ekspresi Brian sungguh beda.

"I-ini...ini, tempat tinggal Aiko," katanya membuat mereka semua terkejut besar.

Rumahnya besar dan megah tentu saja masih terlihat bagus dimata mereka, walapun bangunannya sudah tua tapi tempat itu masih layak untuk di pakai. Apalagi modelnya klasik eropanan membuat rumah itu bukan berbeda dari rumah yang lain, butuh waktu lama untuk mengerjakan rumah semewah dan sebagus itu.

"Kenapa disini?, apa yang mereka cari?" tanya Fatih menatap Brian.

Brian juga bingung dan berfikir apa yang dilakukan paman Agra membawa Kaila ke rumah lamanya.

"Ahhh....gue inget!" sontak Brian membuat mereka terkejut.

"Biasa aja bang, gak usah teriak-teriak" protes Haikal merasa terkejut.

"Well sorry, Ayah Aiko dan paman Agra adalah kakak adik cuma mereka paman Agra adalah adik tiri sedangkan propeti kekuasan warisan hanya keluarga Aiko saja yang tau dan Kaila adalah salah satu kesempatan berserta data milik ayahnya," kata Brian membuat mereka terkejut.

"Wahhhhh Brian gaswatttt!" tiba-tiba trio berserta Dea dan karin datang dan yang lain.

"Apaan kenapa malah kemari?" heran Brian.

"Papa Restu bakalan perang kita dengar kalo dia akan mengumpulkan pasukan menyelamatkan anaknya," kata Vega heboh.

"Lah kenapa jadi perang dunia?" kata Regan menjadi heran mendengar itu.

"Karena papa ingin membunuh Agra dia lah yang membunuh temannya bahkan tunangan gue Aiko," kata Raga membuat Arthur menatap Raga.

"Gue tau itu milik lo ambil..ambil sana iya iya," Raga sudah akan di amuk oleh Arthur.

"Sekarang kita bagi tugas sesuai-" suara motor berjalan mereka melihat siapa itu, ternyata di geng Gextreyn masuk kedalam rumah itu.

"Jangan bilang dia kerja sama? pas lo di tangkap itu thur!" ucap Cakra membuat dirinya kesal selama ini terjebak.

"Sudah kita bagi tugas!" kata Arthur serius kemudian mereka mendengar rencana Arthur.

"Oke kita siap thur, apa yang harus kita lakukan?" tanya Vero juga siap dan serius dalam menghadapi masalah.

Arthur membuat rencana bersama dan dia juga membagi-bagi tugasnya dengan adil dan bijak, membuat para Agrasa paham sifat asli Arthur tak seburuk yang dia bayangkan. Malah melainkan menjadi pemimpin yang handal dan dapat di percaya.

"Dan gue, Vero sama Brian menyelamatkan mereka. Oh ya cakra lo udah kirim lokasi kita ke ayah gue? tanya Arthur menatap Cakra.

"Sudah," singkat Cakra.

"Oke kalian sudah siap," ucap Arthur menatap mereka yang siap bertarung, mereka semua mengangguk dengan mantap.

"Lah kita?" tanya gadis-gadis yang menanti malah tidak dapat.

"Lo gak usah ikut, lo disini aja mantau lain" larang Haikal menatap khawatir Hana.

"Gue gak mau, gue ikuttt pokoknya ikut Kaila teman kita. Masa kita mau diam aja tak melakukan sesuatu, gue pokoknya ikut tidak mau tau bahkan jika kalian larang gue bakal kesana juga." Hana terlalu keras kepala membuat Haikal pusing.

ANTAGONIS WORLD'S (TAMAT) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang