9. Semakin menjauh

62 23 2
                                    

Akhirnya up juga
Siapa yang nungguin Galang up?

Spam umur kalian dong. Siapa tau sama kaya Acca

Vote+Coment nya jangan dilupakan

~happy reading~

Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi,Sashya langsung pergi bersama Mely. Ia memutuskan untuk menginap lagi dirumah sahabatnya.

Setelah sampai rumah,Mely dan Sashya berganti baju dan duduk lesehan didepan kasur king size milik Mely

Mely datang dengan berbagai macam camilan dan minuman yang hendak ia makan

Mely duduk dan langsung berhadap ke arah Sashya "Galang ada hubungin lo?" Tanya Mely

Sashya menjawab dengan gelengan lalu tertawa "Mungkin dia lagi seneng-seneng,biarin aja kali Mel"

Mely membulatkan matanya "Gue ga habis pikir ya sama pacar lo itu,argghhh syukur gue masi sabar ya Sya" geram Mely memarahi Sashya yang tidak memberikan izin kepada Mely untuk membalasnya.

Sashya tersenyum,"Selagi gue masi sabar,gue bisa bales sendiri Mel,lo ngira gue lemah? Gue Sashya loh Mel"

"Ia,tapi Sashya yang kali ini kelihatan lemah cuma gara-gara Galang. Pelet apa siGalang sampai bisa buat lo ga mau makan,kurusan dan banyak lagi,"

"Mely,gue ga papa" ujar Sashya meyakini sahabatnya yang keras kepala

Mely mengembuskan nafas kasar,lalu mendekat kearah Sashya "Gue cuma ga mau,lo kenapa-napa Sya,apalagi cuma gara-gara cowo"

Sashya merasa dirinya beruntung memiliki sahabat seperti Mely,yang mau memberikan apapun hanya untuk melihatnya tersenyum. Sashya mengangguk lalu memeluk Mely

"Thank you Mel,udah mau nguatin gue"

***

"Gal,gue harus lakuin ini?" Tanya seorang remaja perempuan cantik menghadap keseorang laki-laki seumurannya

"Pliss gue minta lakuin" pinta lelaki tersebut "ok" balas perempuan itu dan menekan tombol hijau untuk menjawab telpon seseorang

"Halo Gala"

Terdengar suara perempuan yang sudah lama tidak laki-laki itu dengar

"Halo,Galaa"

"Aku mau ngomong"

Saat perempuan disampongnya ingin berucap,satu tangan membekapnya "Jangan dulu,gue mau denger dia ngomong apa"

Perempuan tersebut mengangguk

"Kalau kamu denger aku,aku ga marah sama sekali sama kamu. Aku cuma mau kamu kayak dulu,Galanya Sashya,bukan kayak gini," terdengar hembusan nafas lelah dari sebrang sana "aku rindu kamu"

Laki-laki tersebut mengusap air mata yang ingin tumpah dari matanya,ia langsung menyisyaratkan kepada perempuan tersebut untuk menjawab

"H-halo,ma-maaf Galang lagi sibuk,ntar telepon lagi ya" balas perempuan tersebut dan memutuskan panggilan sepihak

Lalu menghadap laki-laki yang bahunya telah bergetar "Lo sih,sampai segininya"

"Ga papa,biar bagus kesannya,jadi dia lupa sama masalah orangtuanya. Biarin begini dulu Gin. Tolong bantu gue ya"

"Selagi gue mampu,gue bantu Lang" balas Gina lalu mengelus pundak Galang guna menenangkannya.

***

"Perempuan Sya?! Wahhh ga bisa dibiarin lagi ini,gue bantai juga temen lo ya Dan" pekik Mely tertaham karna tidak ingin menjadi pusat perhatian,karena geram ia refleks menabok Jordan

Jordan merintih kesakitan sembari mengelus lengannya yang habis ditabok Mely "Kok jadi gue Mel?"

Sarah tidak menanggapi mereka,ia lebih asik berbicara bersama Leon walaupun ia tidak diladeni,sampai seorang lelaki berjalan kearah Sarah

"Hai Sarah" sapa lelaki tersebut

"Oh hai" balas Sarah lalu kembali fokus kepada Leon

"Sarah,boleh ikut gue sebentar?" Tanya berani laki-laki tersebut. Sarah sempat bingung tetapi ia pun menyanggupinya

Teman-temannya kaget mendengar itu,mereka langsung menghadap kearah Leon,Leon yang risih pun balas menatap mereka dengan alis terangkat satu "Apa?"

Daffa pun berbicara "Bini lo mau diambil orang"

Leon bingung,lalu mengikuti arah pandang mereka,Leon lalu mengembuskan nafas kasar "Bukan urusan gue"

"Astaga sampai dipegang tangan sahabat gue?!" Pekik Lala,tetapi Leon tetap tidak bergeming

Mely tersenyum miring,ia akan ikut mempermainkan manusia berwajah dingin ini,ia berjalan kearah minuman dingin yang dekat dengan Sarah,lalu membawa dua air minum kembali duduk dibangkunya

"Gimana?" Tanya Lala

"Gue denger sekilas,si siapa namanya cowo tadi?," ujar Mely pura-pura mengingat "Ahh,Rendi dia nembak Sarah,tapi gue ga denger Sarah jawab apa" lanjut Mely lalu menyeruput minumannya

"Diterima pasti sama Sarah,ga mungkin ga,Rendi itu ganteng juga loh." Ujar Lala memanas manasi Leon

"Ia daripada ngejer yang ga pasti,mungkin dia lebih baik nerima yang udah pasti" balas Jordan tetapi dengan muka menahan tawa

Srett...

Bunyi gesekan kursi yang menandakan seseorang sudah selesai makan

"Mau kemana On?" Tanya Daffa

Leon tidak menjawab tetapi pergi dengan menarik Sarah. Mereka langsung menghamburkan tawa

"Itu yang dibilang ga peduli?!" Ujar Daffa disela tawanya

"Hahahaha ngakak banget" Sashya ikutan tertawa

"Ngetawain apaan nih? Gue boleh gabung?" Tanya seorang laki-laki bersama seorang perempuan cantik

Mereka langsung berhenti tertawa,hanya dingin langsung mengarah kemereka "Masih inget?"

Laki-laki mengerutkan keningnya "Inget apa?"

"Masih inget punya sahabat?"

Mely menoyor kepala Jordan "Masih lah,dia kan cuma lupa pacar bukan sahabat,ya kan Lang?"

Sashya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang