20. Pacar Devan

47 14 0
                                    

Acca backk!!

Tituttt...
Udah siap baca Sashya lagi?
Tim happy or sad ending nih?

Tolong vote and coment nya ya
Thank you.

*Happy reading*

Jangan berporos pada satu titik, jika titik itu pergi bagaimana kau bertahan? Buatlah diri mu berporos pada orang yang benar-benar mencintai mu.
~Accamanda~

"Jadi ngga Van?" Sashya bertanya sembari mengguncang badan Devan.

Devan yang merasa ada pergerakan membuka sedikit mata nya. "Apa Sya?" Tanya Devan dengan suara khas bangun tidur.

Sashya memutar bola mata malas, gini nih Devan tuh tukang php mana pelupa lagi, kan kasian masi muda. "Devan kata nya mau jogging mau kasitau gua pacar lo! Hitungan tiga lo ga bangun, air mendarat di kepala lo ya."

"Satu..."

"Dua..." Sashya membelalakkan mata nya, Devan masih tidak bangun.

"Ti--"

Tapi akhir nya Sashya menang, sebelum angka tiga di sebut nya, Devan sudah bangun dan mengucek-ngucek mata nya.

"Hm ia gua siap-siap dulu."

Sashya tersenyum. "Nah gitu kek dari tadi, ya udah gua mau telfon Galang dulu kata nya dia juga mau ikutan."

Devan membalas anggukan singkat, Sashya pun keluar kamar Devan dan masuk ke kamar nya.

***

Sashya menatap Devan penuh dendam. "Bohong lo ya, kata nya mau ketemu cewe lo mana? Mana cewe lo?"

Devan masih asik memunim air mineral.

Sashya yang merasa di acuh kan, dengan kesal ia memencet botol air tersebut sehingga air nya masuk sampai ke hidung Devan.

Uhukk... uhukk... uhuk...

"Anjir lo, kalau ntar gua mati gimana?" Dengan masih terbatuk-batuk Devan memarahi adik nya yang sudah bersembunyi di lengan Galanv sembari tertawa konyol.

Galang menggeleng melihat kelakuan kakak beradik ini. "Lo juga salah bro, adek lo nanya lo ga jawab, karma."

"Ya sabar lah, gua masih minum. Gua ha--"

"Hai." Belum sempat Devan melesaikan omongan nya, seorang gadis cantik datang dan menyapa mereka.

Sashya terkejut melihat siapa gadis tersebut, tak hanya Sashya, Galang pun tak kalah terkejut. "MELYY?!!"

***

"Seriusan anjir!!" Sudah kesekian kali nya Galang dan Sashya berteriak tidak percaya.

Devan yang berada di sana, mengambil es jeruk yang sudah setengah di teguk nya, lalu meneguk nya lagi. "Alay."

Mely tersenyum, lalu mengangguk menyetujui ucapan Devan. Ia ini Mely, Meliany Putri, sahabat Sashya. Maka nya Sashya ga nyangka dari tadi, ternyata pacar kakak nya adalah sahabat nya, sulit di percaya.

"KOK BISA? CERITAIN SEKARANG!!"

Devan mengangguk, lalu mulai bercerita...

Sashya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang