15. Daffa - Lala

51 16 1
                                    

Acca backk!!

Tituttt...
Udah siap baca Sashya lagi?
Tim happy or sad ending nih?

Tolong vote and coment nya ya
Thank you.

Gue takut setelah gue ngungkapin, lo bakal menjauh dari gue. Kena friendzone itu ga enak banget!
.Daffa Alexander.

~Happy reading~

"Selamat pagi nyonya Tubis" sapa Daffa saat melohat Lala baru keluar rumah.

Lala pun berlari mendekati Daffa. "Selamat pagi juga Gemoy."

Daffa terkekeh lalu menarik hidung mancung Lala. "Udah siap berangkat nih?"

Lala hanya mengangguk untuk menjawab,tidak lama kemudian ia menaiki motor Daffa dan melaju melintasi jalanan ibu kota yang padat.

***

Bel tanda masuk kelas berbunyi. Masih beruntung karna Daffa dan Lala sampai tepat waktu.

Saat Lala turun dari motor,lalu hendak berjalan. Sebuah jaket melingkar di pinggang nya.

"Ke kamar mandi sekarang," ucap Daffa. "Lo bocor" sambung Daffa.

Lala dengan cepat membulat kan mata nya,dengan terburu-buru ia ke kamar mandi,

Daffa bukan nya memasuki kelas,ia justru mengikuti Lala dan memutus kan menunggu Lala sampai ia selesai berganti.

Lima belas menit berlalu,pintu kamar mandi akhirnya terbuka,disana Daffa bisa melohat Lala dengan muka masih panik,berjalan keluar.

"Fa masi keliatan,gimana dong?" Tanya Lala. "Koperasi ga ada stok rok,anter gue pulang yuk Fa."

Daffa menggeleng. "Tetap pake jaket gue di pinggang lo,enggak keliatan kalau tertutup jaket."

Lala masih terlihat panik,Daffa yang melihat nya langsung menggenggam tangan Lala,mengajak nya memasuki kelas.

Selama perjalanan ke kelas Lala tidak berhenti mengomel,meminta di antar kan pulang,tetapi tidak di hiraukan oleh Daffa,paling ntar dia cape sendiri.

***

"Baik sekian pembelajaran hari ini,selamat siang" hanya ucapan seperti itu,mampu membuat seluruh siswa-siswi yang pertama murung menjadi tersenyum cerah.

Tapi tidak dengan Lala,ini haid pertama nya di bulan ini. Jadi jangan ada yang mencoba mendekati nya,jika tidak ingin mendapat amukan.

Seperti Sarah. "La kantin yuk," Lala membalas dengan bergeleng.

"Ayo La,kesambet lu ntar diem-diem mulu." Sarah menarik tangan Lala,memaksa nua agar ikut.

Lala menghempaskan tangan Sarah. "Kalau gue bilang ga,berarti ga Sar. Lo udah cukup paham dengan itu!"

Sarah yang di semprak dengan cepat berlari,meninggal kan Lala yang terdiam. Sesaat saat Sarah pergi,Daffa pun masuk ke dalam kelas dengan sebuah bungkusan nasi dan air putih.

Daffa berjalan ke arah Lala,lalu menaruh bungkus nasi dan air pytih tersebut didepan Lala.

Lala menatap Daffa. Lalu menggeleng memberi tahu bahwa ia tidak lapar. Daffa mendesak Lala agar makan walau hanya sedikit. "Makan La ntar lo sakit,di tambah lo ada penyakit maag."

Sashya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang