17. Always love you

38 13 2
                                    

Acca backk!!
Sesuai janji Acca yang kemarin, Acca bakalan up Sashya selesai ujian kan?

Tulis di komentar buat yang nungguin Sashya up, SpiLl sekarang, biar Acca tau kalau ada yang nungguin Sashya up.

Nih Acca tepatin ucapan Acca, tapi kalian juga vote ya, jangan bikin Acca sedih.

Tituttt...
Udah siap baca Sashya lagi?
Tim happy or sad ending nih?

Tolong vote and coment nya ya
Thank you.

*Happy reading*

Walaupun banyak tantangan yang akan kita lewati nanti, percayalah I always love you

Tertanda Galang Avatara.

***

Sashya tengah memakai sepatu bersiap ke sekolah, di depan rumah nya Galang sudah menunggu di atas motor. Tadi saat Galang datang Tina sudah mengajak nya sarapan bersama. Tetapi Galang menolak dengan alasan sudah sarapan, setelah cape meminta Tina pun mengalah dan memanggil Sashya agar lebih cepat.

"SYA CEPETAN, GALANG UDAH NUNGGU DARI TADI TUH!!"

"SASHYA TAU MAH, SASHYA LAGI PAKAI SEPATU" Sashya membalas teriakan Tina dengan teriakan.

Setelah memakai sepatu Sashya bangkit dari duduk nya untuk turun ke bawah. Setelah sampai meja makan, Sashya mengambil satu potong roti Sashya selip kan ke mulut nya dan berjalan pamit ke arah Tina dan Devan.

"Van dah sehat lo? Ga mau lamaan aja sakit nya?" Sashya menggoda Devan yang seperti nya masih lemas.

Devan memutar bola mata malas. "Yang kemarin peluk gue tidur siapa ya? Mama tau ga, kemarin yang peluk Devan kenceng banget takut banget kaya nya kalau Devan kenapa-napa."

"HEH! MASIH SYUKUR GUE KHAWATIRIN, DAH AH GUE MAU SEKOLAH BYE!" Sashya yang seperti nya kalah jumlah memutus kan pergi mencari kekasih nya.

Sashya mendekat ke arah Galang, Sashya mengunyah terlebih dahulu roti nya setelah menelan, ia berjalan lebih dekat berniat mengagetkan nya. Sashya berjalan perlahan, "DARR!!"

Setelah mengagetkan Galang Sashya mengerucut sebal. "Kok ga kaget? Ga seru uu!!"

Galang menoleh lalu menggeleng. "Ya udah ulang deh, ayo."

Sashya tersenyum. "DARR!!"

"WWAA-!" Galang berlagak kaget sambil tertawa. Sashya pun ikut tertawa. "Ih kok kamu lucu banget sih?"

Galang mengacak rambut Sashya sampai gadis itu menunduk. "Justru kamu yang lucu."

"Ya udah sama-sama lucu" Sashya tertawa lagi.

"WOY KALIAN GA LIAT JAM DARI TADI? MAU SEKOLAH JAM BERAPA?!"

Galang dan Sashya terkejut mendengar teriakan tersebut, mereka menoleh dan terlihat wajah Devan yang lemas di depan pintu.

"Ia berangkat nih, berangkat."

***

"Iya Gal, Devan sampai menggigil kaya mau mati gitu hahaha, muka nya lucu banget tau. Coba kamu di sana" Sashya sangat bersemangat menceritakan, Devan sang kakak kepada Galang. Mengasyikan sekali!

Galang tersenyum gemas, sembari mencubit pipi Sashya. "Ga boleh begitu, kamu juga pasti khawatir kan kemarin?"

"Ihh kamu mah." Sashya berdecih. "Muka nya Devan lucu seri--" Sashya terpaksa tidak melanjutkan pembicaraan nya, karna seseorang meneriaki namanya.

"SASHYA!!" Lala. Ya itu suara Lala, siapa lagi yang bertingkah seperti ini selain Lala?

Sashya menepuk jidat, lalu menoleh ke arah Lala. "Kenapa La, ga usah teriak-teriak bisa ga? Malu tau!"

Yang berteriak hanya bisa menyegir tidak jelas, sembari menggaruk kepala nya yang tidak gatal. "Anu Sya, habis nya gue mau nanya. Emang bener ya," Lala mendekat ke arah Sashya kemudian berbisik. "Gina meninggal?"

Sashya berdehem untuk menetral kan rasa terkejut nya. Belum Sashya menjawab Mely dan Sarah muncul dengan berlari ke arah Sashya. Kemudian mereka bertanya hal yang sama.

Sashya berdecak. "Kenapa ga tungguin gue di kelas aja sih? Lo juga Mel, biasa nya kan lo ga mau ikutan beginian. Tumben banget."

Mely hanya meringis mendapat omelan dari Sashya, Sashya benar. Kenapa ia mendadak jadi kepo begini?

***

Sashya sudah berulang kali menguap, ia menatap papan tulis yang berisi banyak catatan dengan malas. Sashya menatap Galang yang berada di sebelah nya, seperti nya Galang juga bosen. Sashya pun menyenggol Galang.

"Gal, bosen. Bolos aja yuk, kan udah lama kita ga bolos" Sashya mengajak Galang.

Senyuman Galang langsung terbit, "Ayo, tunggu hitungan ke lima, kamu loncat keluar jendela ya."

Mereka sengaja memilih bangku di dekat jendela dan paling belakang, untuk apa? Ya jelas lah, untuk memudah kan mereka tuk bolos.

Sashya hanya mengangguk sebagai jawaban.

Tak lama kemudian Galang mulai menghitung, tepat di hitungan ke lima, Sashya meloncati jendela dengan sangat pintar, seperti sudah profesional.

Setelah melihat Sashya keluar, Galang mulai menatap ke arah depan, seperti nya bu guru sedang sibuk mencatat. Ia berjalan perlahan ke arah jendela dan meloncati nya.

Mereka langsung berjalan merangkak ke arah kantin, seperti nya hari ini akan sangat mengasyikan.

Dan yak, mereka sampai kantin dengan merangkak. Mereka bangun dan tos ala mereka.

Sashya sudah jingkrak-jingkrak kesenangan karna akhirnya terbebas dari pelajaran biologi. "Yes, kita pinter banget."

Galang tersenyum, mereka masih bersembunyi, kesempatan ini tidak di sia-sia kan oleh Galang. Galang langsung merentang kan tangan nya dan memeluk Sashya erat. Saking gemas nya Galang sampai menggendong Sashya dan memutari nya.

Lalu Galang menuruni Sashya. "Gemes banget pacar aku."

Sashya yang masih setengah tertawa pun akhir nya tersenyum ke arah Galang. "Akhir nya kita bisa ngelakuin ini lagi. GILA SERU BANGET!!"

"Stt jangan berisik dong sayang, ya udah ayo kita makan."

Sashya mengangguk lalu menarik tangan Galang ke arah kantin, belum sampai lima langkah mereka lagi berbalik sembunyi. "Mampus" gumam mereka.

'
'
'
'
Kalau boleh nih,ss part yang menurut kalian seru,trus kirim diIg atau di Tt atau apapun. Trimakasih.

Ig Acca @accamandaa dan @mandaacca.wp ya.
Jangan lupa followw.

Vote yang banyak ya,biar Acca seneng updatenyaaa makasiii.

Sashya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang