12. Tidak diberikan ketenangan

59 20 0
                                    

Acca backk!!

Tituttt...
Udah siap baca Galang lagi?
Tim happy or sad ending nih?
Tulis dikolom komentar ya kalian askot mana

~Happy reading~

Galang terus mendesak Sashya untuk memasuki rumah yang sudah dari dua minggu lalu ia tinggali. "Kenapa harus sekarang sih?!"

"Terus kapan? Ga bakal selesai kalau kamu tunda terus" Galang menarik tangan Sashya untuk masuk ke rumahnya.

Cklek...

"SASHYA?!!" Devan yang pertama ingin melihat siapa yang datang,beralih memeluk adik nya yang sudah lama tidak ia lihat.

Sashya membalas pelukan Devan "Van,mama sama papa mana?" tanya Sashya.

"Mama--"

"SASHYAA!!" tiba-tiba seorang wanita paruh baya memeluk Sashya erat.

"M-mama?" Sashya beralin menatap ibu nya,ia tidak membalas pelukan ibunya.

"Papa mana?" Sashya malah bertanya kepada sang ibu.

"P-papah,papah pergi ninggalin kita."

***

Sashya akhirnya tinggal lagi dirumah ibunya,tetapi ia izin untuk berjalan-jalan ke sekitar rumahnya bersama Galang.

Saat berjalan Sashya tidak berhenti-henti mengumpat ayah nya,berani-beraninya ayahnya menyelingkuhi ibunya? Memang ibunya kurang apa sih?

"Bener-bener papa ya,ga mau lagi aku ketemu dia."

Galang menepuk pelan kepala Sashya "Udah ga boleh gitu,ntar kena karma."

"Ish gimana ga kesel,ini papa loh papa nya aku!"

"Iya-iya aku tau" Galang memilih mengalah,dari pada ia harus bertengkar lagi.

"Eh Gal,Gina gimana? Dia beneran sakit kan? Kasian dia,aku mau ketemu dia"

Galang mengacak-acak rambut Sashya "Pacar gue baik banget,ya udah aku coba telepon Gina dia ada dimana,kalau dia dirumah kita ke sana." ujar Galang

Sashya mengangguk tanda menyetujui ajakan Galang "Ok"

***

"Permisi,"

"Eh siapa ya?" Wanita setengah baya keluar dengan membawa sebuah anak digendongannya "Loh Galang toh" lanjutnya.

"Hai tante,Galang mau ketemu Gina" Galang tersenyum ramah ke arah Sonya,ibu Gina.

Sonya membalas nya ramah "Ohh gitu,Gina ada dikamar cari aja,ibu duluan ya,mau tidurin Farel" ujar Sonya lalu menepuk bokong putra yang berada digendongannya.

Galang menarik Sashya ke arah kamar Gina "Gina" ujar Galang pelan,takut jika Gina sedang tidur.

Uhukk... uhuk....

Ternyata terlihat Gina sedang batuk-batuk dan kesusahan mengambil air,dengan cepat Sashya berlari mengambil kan Gina air yang berada di meja nya,lalu menyerahkannya kepada Gina.

Galang yang melihat itu lantas tersenyum,ia memilih wanita yang tepat untuk dijadikan pendamping.

"Gina lo ga papa?" tanya Sashya.

Gina terkejut melihat kedatangan Sashya,lalu menetralkan keterkejutannya "Aku ga papa,"

"Lo yakin ga papa? Ada yang sakit? Atau perlu gue panggilin dokter?" Sashya menampakan wajah khawatir kepada Gina,refleks ia menanyakan pertanyaan beruntun.

Gina memegang tangan Sashya "Sashya i'm good,you can see aku hanya kesulitan mengambil air tadi."

"Sashya terima kasih,kamu telah membantu ku. Maaf aku sempat merusak hubungan mu dengan Galang" ujar Gina lalu menunduk,merasa bersalah.

Sashya menggeleng "Enggak gue ga marah sama lo,justru gue senang. Senang sahabat gue nambah" jawab Sashya tersenyum manis ke arah Gina.

"Aku harap,aku masih bisa bertahan untuk melihat pernikahan mu bersama Galang kelak,dan aku bisa kembali sehat ahh tidak mungkin terjadi,aku bicara apa?"

Sashya menatap Gina dengan iba "Lo ga boleh bicara seperti itu,kamu harus kuat,banyak yang menantimu. Aku menanti mu,ibu dan adik mu menantimu,Galang menantimu semuanya menantimu. Kamu harus kuat."

Sashya memegang jari tangan Gina kuat,seakan tidak ingin melepaskan Gina kemana pun. Sashya bisa bersahabat dengan siapa pun dengan cepat,jadi ia sudah menganggap Gina sahabatnya,walaupun mereka belum cukup lama kenal.

"Makasi Sya aku jadi tambah semangat,eh ngomong-ngomong kamu cuma sendiri ke rumah aku? Galang mana?" tanya Gina.

Sashya menatap ke arah pintu,loh ia Galang kok ga ada dia kemana ya? "Tadi gue bareng Galang,tapi dia kemana ya?"

***

Di sisi lain ditempat Galang berada,sesuatu hal yang penting tengah dibicarakan.

"Kamu bisa bantu ibu Galang?"

Galang menunduk "Galang ga bisa janji bu."

Seseorang yang dipanggil ibu itu menatap Galang "Tolong Galang,jika dia sembuh kamu bisa pergi setelah itu"

"Ini ga gampang bu,Galang juga punya pacar. Galang ga mau khianati pacar Galang. Tapi Galang usahain bantu ibu,ibu tenang ya"

Tanpa Galang sadari seseorang perempuan mengintip dari balik pintu,perempuan tersebut tengah menahan air matanya "Aku seneng ternyata laki-laki ku adalah laki-laki sejati,aku akan menjauh sementara waktu Gal,membiarkan mu menjaga Gina,"

Baru juga baikan, baik banget Acca kan? Suka deh Acca bikin mereka jauhan begini

Ig Acca @accamandaa
Jangan lupa followw

Vote yang banyak ya,biar Acca seneng updatenyaaa makasiii

Sashya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang