Hujan semakin deras, Mallika nyaman dengan derasnya hujan yg membasahi tubuhnya,
Mallika merasa damai,
Dan ia rasa tangisannya sedang ditemani oleh langit, yg membasahinya.Mallika merentangkan tangannya dan ia merasakan setiap rintikan yg mengenai tubuhnya berharap derasnya hujan tembus kedalam hatinya yg rapuh dan kering.
Mallika memejamkan matanya, dan memutar tubuhnya dan mulai menari bersama derasnya hujan.
Ia sudah terhanyut dalam keadaan tersebut dan tak ingin pergi dari sana,
Ia merasakan dingin di sekujur tubuhnya, berharap ada yg memeluknya saat ini untuk menghangatkan tubuh nya.
Tapi Mallika tidak menghiraukan, Mallika terus menari bersama hujan.Seketika ia mulai lelah, dan kembali terdiam mendongakkan kepalanya dan memejamkan matanya, ia meresapi hujan dengan sangat damai.
*
Seorang laki-laki tengah menyetir mobil menuju arah jalan pulang.
Ia lewat jalan yang terdapat taman yg luas disana.
Ia melirik ke taman yg luas itu, terlihat ada seorang gadis yg sedang hujan-hujanan, walaupun tau ini sedang hujan deras.Laki-laki itu, menatapnya serius.
Ia rasa ia mengenal gadis itu.
Dan menghentikan mobilnya dan membuka kaca mobilnya dan mlihat siapa gadis itu.Ia membulatkan matanya, yang ia lihat adalah gadis yg ia cintai, kenapa ia bisa bermain dalam derasnya hujan saat ini.
Laki-laki itu adalah Sumedh, ya Sumedh yg menghilang sejak kemarin.Sumedh lupa membawa payung,
Ia menerjang derasnya hujan dan ingin membawa Mallika pulang.Ketika ia sampai di hadapan mallika, terlihat Mallika sedang memejamkan matanya dan merasakan air hujan menimpanya.
"Malikaaa.... " Lirihnya
Mallika mendengar suara lembut yg memanggil namanya.
Ia mengenal asal suara itu dan membuka matanya perlahan.
Ia melihat sumedh dihadapann nya" Sumeedh sedang apa kau disini " dengan suara pelan
" Aku yg seharusnya bertanya padamu, sedang apa kau disini hujan hujanan disini? " Sumedh dengan nada tinggi
Mallika tersentak ketika sumedh bicara dengannya dengan nada tinggi.
Mallika ingin bicara tapi sumedh sudah mendahului nya" Kau baru sembuh kemarin kemarin Mallika, dan Sekarang kau main hujan? Apa kau tidak sayang pada tubuhmu ini? " Lirih sumed dengan memegang kedua pundak Mallika.
Mallika hanya terdiam dan senantiasa memandang mata sumedh yg sangat ia rindukan, yg membuatnya tenggelam berulang kali ketika ia menatapnya
" Biarkan aku tenggelam dan terhipnotis oleh matamu sumedh, biarkan aku memandangmu saat ini " lirihnya dengan pelan
Sumedh tidak mendengar jelas suara Mallika, karena suara Mallika sangat kecil dan pelan, kalah dengan suara derasnya hujan.
Sumedh menatap mata Mallika lekat untuk beberapa waktu.
Dan ia memegang jari jemari kedua tangan Mallika.
Sumedh merasa diingin ditangan Mallika, sudah berapa lama ia hujan hujan an disini pikirnya." Malika beraapa lama kau hujan-hujanan seperti ini?" Tanya nya
Mallika tidak menjawab karena Mallika sudah benar-benar tenggelam menatap sumedh.
Sumedh menangkup wajah Mallika yg sudah pucat karena hujan.
"Malikaaa... Kau kenapa? Katakan padaku .... " Lirihnya
Sumedh sangat khawatir pada Mallika dengan kondisi yang seperti ini.
" Mallika katakanlah padaku... " Sambil menangkup wajah Mallika, ia merasa bahwa Mallika habis menangis, sumedh ternyata bisa membedakan air mata dan air hujan.
" Malikaa kau menangis? ..... "
Tidak da jawaban dari Mallika.
Sumedh sangat kasian pada mallika dan mengkhawatirkan nya.
Kenapa gadis itu bisa menangis dan hujan-hujanan di malam seperti ini.Tanpa aba aba dan tanpa keniatan, sumedh menutup matanya dan mencium bibir Mallika, dan melumat pelan.
Ia rasa bibir Mallika sangat dingin, mungkin karena lama hujan hujanan, bahkan Mallika pun tidak membalasnya.Ia melepas lumatanya dan melihat Malika begitu lesu dan lemah, tak lama Mallika pun menubruk tubuh sumedh, sumedh berhasil menangkapnya, ia memeluknya erat.
"Malika, aku menyayangimu, aku tidak ingin kau kenapa Napa, tolonglah jangan seperti ini " pinta sumedh pada Mallika
Tak ada jawaban dari mallika, ia menyibakkan rambut Mallika dan melihatnya,
Mallika menutup matanya dan tak bergerak.
"Mallika ... Mall... Malikaa..... " Sumedh memanggil manggil Mallika
Tak ada jawaban
Sumedh tanpa pikir panjang, langsung menggendongnya dan membawa Mallika menuju mobilnya dan membawa Mallika pulang ke rumahnya....
Diperjalanan menuju pulang sumedh terus menggenggam tangan Mallika dan berdoa agar Mallika sadar,
Tapi tak ada respon.
Sumedh semakin panik, karena Mallika sungguh pucat.*Skip dikediaman Mallika
Sumedh menaruh Mallika dalam kamarnya dan ia memangil manggil mama Mallika, ia mencari keseluruhan ruangan,
Tapi tidak terdapat ia dimanapun.Sumedh harus minta bantuan pada siapa untuk menggantikan baju Mallika ini, ia sungguh sudah menggigil karena dingin.
Sumedh memutuskan untuk memanggil bi Luna untuk datang kemari, dan bi Luna menyanggupi nya, bi Luna sudah mendapat alamat rumah Mallika.
Mallika kau sabar sebentar ya, bi Luna akan datang.
Tak lama kemudian datanglah bi Luna.
Sumedh langsung mempersilahkan bi Luna masuk, dan menunjukan kamar Mallika.
Dan ia pun tau apa tugasnya,
Lalu ia segera melakukan apa yg disuruh sumedh.*
"Den sumedh bibi dah selesai menggantikan baju nya non Mallika, ada lagi yg harus bibi lakukan Deen? " Tanya nya
"Sudah bi, terimakasih telah datang kesini membantu sumedh, kalo gitu bibi disini aja dulu, di luar masih hujan. " Sumedh
"Tidak den bibi pulang saja, kasian pak Jo nungguin di luar, dan ia jua belum makan, bibi pulang aja ya, jagain non Mallika sampai sembuh ya den, salam buat non Mallika " bi Luna
" Kalo gitu baiklah, titip salam buat pak Jo jaga kesehatan juga, oh ya sampein sama mama kalo sumedh gak pulang malam ini " sumedh
" Oh ya ibu berpesan tadi pada bibi kalau ia sudah pergi ke luar kota lagi bersama wanita, ia akan pulang secepatnya, karena ibu ada urusan mendadak katanya. " Bi Luna
" Hmm baiklah bibi sekarang pulang ya hati-hati dijalan " sumedh
" Baru saja pulang Minggu lalu sekarang udah pergi lagi " Gumamnya
Sumedh melangkah masuk ke kamar Mallika,
Ia mendengar suara Mallika sedang batuk, sumedh segera lari kecil menuju kamar Mallika dan
Ceklek" Malika kau sudah bangun? " Melihat Mallika sedang mengambil gelas
" Biar aku saja " sumedh langsung memegang gelas dan meminumkan nya pada Mallika.
Dan Mallika hanya menurutSumedh mengecek suhu badan Mallika menempelkan tangan nya pada dahi Mallika
"Kau tidak demam lagi kan ? " Sumedh
Mallika hanya menggeleng
" Aku hanya flu biasa aja" ujar Mallika pelan.
" Apa kau ingin cepat sembuh dari flu mu? " Tanya sumedh jail
Mallika mengangguk kepala.
Sumedh tersenyum dan mendekati wajah Mallika, ia mulai mendekat, mendekat dan terus mendekat, dan hanya tinggal beberapa centi diantara mereka dan
Sumedh....
..
..Yey part panjang😅
Terimakasih untuk semua yg sudah setia membaca cerita ini dan Always menunggu, jangan lupa klik vote dan komentar sebanyak mungkin:v
Biar semangat gitu😅
...
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Terhipnotis Oleh Matamu
أدب المراهقينcerita ini hanya fiktif belaka kalimat non baku Yok kepoin 👇👇👇👇 Selamat membaca sumedh Mudgalkar Mallika singh Start : 8 Juli 2021 Finish : 20 September 2021