08

2.1K 211 15
                                    

Leander udah duduk ganteng, dia udah wangi, rapih. Dia lagi nungguin Mina buatin dia sarapan sambil gerak-gerakin kaki pendeknya dengan senang. Pasalnya dia udah di janjiin kakaknya itu buat ketemu mommy nya. Jadi mau tidak mau ia harus nurut sama kakak yang bakalan nemenin dia kalau daddynya sibuk kerja.

"Nah udah selesai~" Mina meletakan semangkuk sereal kehadapan Leander.

Leander menatap sereal itu, mengaduk serealnya menggunakan sendok. Wajahnya mengernyit tak suka, sehingga meletakan kembali sendoknya dan menyingkirkan mangkuk tersebut dihadapannya.

"Loh kenapa?" tanya Mina bingung saat Leander menyingkirkan mangkuk tersebut dihadapannya.

Leander menggeleng. "Aku ndak suka selealnya, itu lembek!" ucapnya. "Daddy selalu masukin selealnya telakhil."

Mina mengangguk paham. Ternyata bayi beruangnya itu tim memasukan sereal sesudah susu ternyata. Ugh sangat menggemaskan!

"Maaf ya sayang kakak gak tau, kakak buatin lagi ya?" ucap Mina yang diangguki oleh Leander.

•••

"Ayolah daddy, Ichan udah besar! Ichan pengen main keluar Sama Regan masa gak boleh sih?" ucap Lichan tak terima dihadapan Jovin yang kini tengah sibuk membaca sebuah koran ditangannya dan mengabaikan rengekan anaknya itu.

"Daddy pwiseeeeuu~" rengek Lichan kembali saat Jovin tidak sama sekali menggubris rengekannya.

"DADDY!!"

Jovin berdecak menurunkan koran tersebut dan menatap Lichan. "Daddy bilang enggak ya enggak adek." tegasnya.

"Ya tapi kenapa? Aku cuma mau main keluar."

"Enggak."

"Daddy~" katanya. "Aku nangis nih!" ancamnya.

Jovin menghela nafas pelan. "Nangis aja coba, daddy tetap gak bakalan ngizinin kamu buat keluar rumah."

"I HATE YOU!"

"I'm not."

"BUT I HATE YOU."

"But I LOVE YOU." ucapnya dengan menekan kan kata I Love You.

"Udah ya daddy capek."

Merenggut kesal Lichan menatap Jovin sebal. "Daddy rese Lichan gak suka!"

"Ini apa sih kok teriak-teriak masih pagi juga." Tenie datang dari arah belakang rumah, dia habis menyiram tanaman di taman belakang.

"Mom liat, masa aku gak di bolehin keluar sama daddy???" adu Lichan pada sang ibu.

"Ya lagian kamu mau kemana sih dek, masih pagi ini."

"Ya keluar aja, aku suntuk lama-lama diam di rumah!"

Terlihat Jovin menghela nafas lagi dan lagi. "Oke fine! Kamu mau keluar rumah kan?" tanya Jovin menatap Lichan.

Lichan mengangguk dengan senang. "Iya!"

"Ada syaratnya."

Sunshine, Marknohyuck.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang