17

1.5K 161 19
                                    

Lichan menatap kearah Leander yang terbaring lemas di ranjang brankar rumah sakit. Setelah lama menangis dan mengeluh sakit, Leander tertidur dengan pulas disana.

Menghela nafas, Lichan menatap kearah dokter yang sudah duduk kembali di kursi kerjanya.

“Eum gak ada yang serius kok, ini cuma penyakit musiman aja. Faktor cuaca juga bisa, karena kurangnya minum air putih dan sering memakan makanan manis maka dari itu pasien batuk. Saya sarankan untuk selalu banyak minum air putih agar tenggorokannya tidak kering juga sakit.”

Lichan mengangguk paham atas penjelasan dari dokter anak di depannya ini.

“Dan juga, tadi pasien sempat mengeluh sakit di area pahanya. Setelah saya check ternyata pasien terdapat lecet di area tersebut. Apa pasien masih memakai diapers?”

Lichan mengangguk pelan. “Iya. Lean masih memakai diapers. Apa lecetnya parah dok?”

“Untungnya tidak, tapi mungkin akan sedikit gatal juga perih. Ini untuk resepnya, sudah saya kasih obat batuk, radang, juga salep untuk lecetnya. Semoga lekas sembuh.”

“Terimakasih banyak dok.” Pamitnya, setelah itu Lichan membawa Leander di gendongannya dan pergi ke apotek untuk menebus obat.

•••

Sebuah mobil taxi berhenti tepat di depan rumahnya. Dengan susah payah, Lichan keluar seraya menggendong Leander yang masih tertidur pulas.

“Chan lo kemana aja!” ucap Regan pada Lichan yang sedari tadi menunggu di depan gerbang rumahnya.

Lichan menatap terkejut Regan juga Jean di depannya.

“Kalian ngapain disini?” tanya Lichan seraya membenarkan gendongannya.

“Ini mau ngasih ini, lo pasti belum makan kan?” Lichan mengangguk mengiyakan.

“Kamu habis darimana?” Tanya Jean yang sedari menatap Lichan heran.

“Di dalem aja ya ceritanya. Tangan Ichan pegel banget ini.” katanya. “Egan bisa ambilkan kunci di tas aku?”

Dengan cepat Regan mengambil kunci di tas Lichan. Sedangkan Jean berjalan kearah Lichan, tanpa aba-aba ia mengambil alih Leander di gendongan Lichan ke gendongannya. “Biar aku aja.”

Saat Jean menatap siapa anak kecil yang sedari tadi di gendongan Lichan. Akhirnya ia mengetahui siapa anak kecil itu. Anak kecil yang sempat terluka olehnya.

Setelah menidurkan Leander di ranjang milik Lichan. Ketiga lelaki itu tengah mengelilingi Leander. Menatap anak kecil itu yang tertidur dengan pulas.

“Kok bisa sama kamu? ” tanya Jean.

“Anak kecil ini tetangga aku, namanya Lean. Pengasuhnya nitipin dia ke aku, sedangkan dia harus pulang ke rumahnya karena ibunya masuk rumah sakit. Dan kebetulan anak ini lagi sakit juga, makanya Ichan tadi langsung bawa dia ke rumah sakit.” ucapnya. Dengan telaten Lichan membuka jaket Leander serta celananya untuk melepaskan diapersnya.

Setelah membuka diapersnya, dengan cepat Lichan memberikan selimut untuk Leander tanpa memakaikan celana untuknya.

“Lah kok gak di pakein celana?” tanya Regan, karena bingung Lichan langsung memakaikan anak kecil itu selimut.

“Kasian, anaknya lagi lecet karena pake diapers terus.” cemberutnya.

“Aku dari tadi kesel tau, kasian banget sama anak ini. Lagi sakit gini, orang tuanya gak ada yang bisa dihubungi. Makanya kakak pengasuhnya titipin ke aku.” katanya. “Pengen marahin orang tuanya. Masa lagi gini malah sibuk kerja!”

Sunshine, Marknohyuck.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang