27

1.3K 127 5
                                    

Regan duduk termenung di meja makan dengan sepiring buah-buahan di depannya. Tangannya sibuk lihai berputar mengikuti jalan alurnya apel yang sedang ia kupas.

Matanya kosong memikirkan hal-hal yang mengganggunya sejak malam kemarin di rumah Marka.

Aneh, Regan merasakan itu. Semenjak Jean bertemu dengan Lemuel kakak sepupu Lichan. Sikapnya menjadi pemarah dan tidak bisa mengontrol dirinya. Bahkan ia tidak segan-segan untuk membuat Lemuel babak belur seperti kemarin.

Ia masih tidak paham dengan semuanya, apalagi kemarin malam Jean begitu marah besar saat mengetahui bahwa Lichan pergi bersama Marka hanya untuk berbelanja. Sebenarnya ada apa antara hubungan Jean, Daddy Lele juga Lichan? Semuanya terlihat begitu ada hubungan.

Regan tau, Jean begitu overprotektif pada Lichan. Tapi kenapa sekarang rasanya begitu aneh. Seperti ada sesuatu yang dia sembunyikan darinya.

Dering telepon miliknya di meja makan membuyarkan lamunannya. Dengan cepat, Regan menyimpan pisau buah juga apelnya dan membawa handphonenya untuk menjawab telepon entah dari siapa.

Helaan nafas keluar saat tau siapa yang meneleponnya.

“Kenapa.” ketusnya.

“Unaaa!!” Regan terkejut begitu tau siapa yang merespon jawabannya. Dia Adelio, anaknya Nagendra.

“Loh Adelio?”

“Yeah that's me!”

“Kenapa telepon?”

“Kenapha aku ndak bole telpon Una?”

Regan menghela nafas pelan, perkataan itu lagi. Astaga Regan benar-benar ingin sekali memukul Nagendra sekarang.

“Tidak bukan itu maksudku.” gumamnya. “Oke lupakan. Ada apa Iyo? Apa ada masalah?”

“Ndak! Iyo cuman mawu ajak Una jayan-jayan ayooo~!”

“Hah?”

Ayoo kita jayan-jayan, kita cari mam yang enak! Katana Yayah, Buna suka mam tushi yhaa!! Ayo kita beli itu, Iyo mawu mam itu jughaaa!!”

*(Sushi)

Regan menghela nafas dengan lelah, astaga Nagendra laki-laki itu sudah melewati batas. Bisa-bisanya dia mengajarkan Adelio seperti itu.

“Adelio.. bisakah aku berbicara dengan ayahmu?”

Yayah? Otheee bental yhaa~”

Tidak lama dari itu, suara yang awalnya terdengar begitu menggemaskan karena suara cadelnya, sekarang terganti dengan dehaman seseorang yang ia kenali.

“Kenapa Re?”

“Serius Na? Lo masih bisa bilang kenapa? Gue udah bilangkan jangan bicara atau ajarin apapun pada Adelio.” ucapnya. “Stop jadiin gue sebagai ibunya Adelio.”

“Re apa sesusah itu ya aku minta kamu balik? Salah ya kalau aku mau nya kamu yang nikah sama aku nanti.” jawabnya dengan kekehan mengejek diakhir. “Tau gitu aku nolak aja ya permintaan ayah aku dulu.”

“Nagendra gue mohon stop menjadi orang paling tersakiti. Sikap Lo itu salah, salah besar. Gue udah bilang berapa kali, gue udah punya Jean.”

“Re aku mohon, aku gak bisa. Sekalipun itu, biarin aku egois. Aku cuma mau kamu Re..”

Sunshine, Marknohyuck.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang