25

1.4K 141 5
                                    

Sudah berhari-hari lamanya, Lichan mengurung dirinya di kamar. Setelah waktu itu, ia harus menelan semua fakta yang sebenarnya ia saja masih tidak bisa menyangka.

Yang berada di pikiran Lichan saat ini adalah; kalau semua itu benar, kenapa keluarganya menyembunyikan itu semua darinya?

Lichan belum paham dengan apa yang sebenarnya terjadi disini. Kalau memang ia mengandung dan melakukan operasi caesar, maka kemana pergi bayinya sekarang.

Kenapa semuanya sangat aneh, semuanya bersikap seperti tidak terjadi apa-apa. Bahkan untuk mencari tahu pun susah.

Mimpi itu, tidak muncul lagi. Sudah beberapa hari ini, Lichan mengharapkan mimpi itu kembali datang dan memberikan semua petunjuk padanya.

Lichan hanya bisa mendapatkan petunjuk sedikit. Ia sempat membuat sketsa pada kertas putih disana.

Semua yang menurutnya aneh dan janggal ia tulis disana. Mungkin saja ia bisa memecahkan teka-teki ini semua.

Tapi Lichan tidak tau harus memulainya dari mana. Apakah ia harus mulai dari,

Pria bernama Marka?

Atau.

Wanita berambut panjang, dengan pakaian serba berwarna hitam?

Dan Lichan juga sangat yakin, bahwa semua ini ada kaitannya juga dengan Jean. Dalam mimpi itu, dirinya mengatakan Jean, Jean terus menerus.

Tapi setelah ia bertanya semua itu padanya, dia mengatakan bahwa semua itu tidak ada apa-apanya.

Terkesan sangat begitu aneh.

Lichan mengacak surai rambutnya dengan kesal. Kesal karena ia tidak tau harus melakukan apa. Ia benar-benar tidak memiliki ide sekali pun.

Ketukan pintu sebanyak tiga kali mampu membuyarkan lamunannnya.

Pria dengan mata boba itu menongol di belakang pintu kamarnya dengan ekspresi terkejut.

“Chan, kenapa? Lo sakit?” itu Lemuel. Dia masuk kedalam dan menempelkan tangannya pada kening Lichan yang langsung saja di tepis olehnya.

“Aku gak sakit!”

“Beneran?” tanyanya memastikan.

“Bener Abang~” katanya. “Ada apa?”

“Malem ini ikut Abang yuk. Hari ini Lean udah bisa pulang. Nah rencananya Mark mau adain pesta kecil-kecilan sih buat menyambut Lean pulang. Mau ikut gak?” ajaknya.

“Dih aneh banget kenapa harus adain pesta gitu sih. Kenapa gak biarin Lele nya istirahat aja, kasian tau!” cibirnya.

Lemuel terkekeh lalu mengendikkan bahunya, acuh. “Kalau mau nanti malem datang ya ajak temen kamu biar rame.” sebelum ia pergi dari kamar Lichan, Lemuel sempatkan mengusap rambut Lichan dengan gemas.

•••

Ting nong~

Marka berjalan dari arah dapur ke pintu depan dengan cepat. Begitupun dengan Leander, ia ikut berlari kecil menyusul Marka untuk melihat siapa yang datang.

Ceklek~

Mata Leander melebar dengan sempurna saat siapa yang datang ke rumahnya. “Kak Chanchan!” ujarnya seraya berhambur ke pelukannya.

“Duh, sekarang yang disambut kak Chanchan doang. Ocan yang di samping kamu gak disambut.” ejek Devrayn pada Leander.

Devrayn tersenyum senang, akhirnya ia bisa melihat Leander dekat dengan Lichan seperti ini. Leander pasti bahagia banget. Syukurlah..

Sunshine, Marknohyuck.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang