13. 𝐌𝐲 𝐒𝐭𝐫𝐨𝐧𝐠 𝐌𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫

1.5K 243 36
                                    

"Haruto.." Jisoo menghela nafas saat kini mendapati Haruto yang tidak mau menjawab panggilan darinya. Bahkan anak tersebut tampak acuh dan lebih memilih memainkan ponselnya.

"Kok diem aja sih? Kamu marah ya sama Mama?" Tanya Jisoo lagi, saat ini mereka sedang berada dikamar Haruto. Saat tadi Jisoo meminta di turunkan di kamarnya saja, namun Haruto menolak karena takut Jisoo akan pergi lagi dan pulang besok pagi, seperti tadi?

Haruto masih diam, enggan menjawab ucapan Jisoo. Ia lebih memilih memainkan game Mobile di ponselnya, ya meskipun dirinya tidak bermain dengan serius. Bahkan Haruto hanya asal pencet saja, yang penting ia bisa menghindari bersitatap dengan Mamanya. Pokoknya Haruto lagi marah, titik.

"Haruto, jawab Mama. Kenapa kamu malah lebih fokus sama ponsel kamu sih?" Jisoo berusaha untuk mendekati Haruto yang kini juga sebenarnya ada di atas ranjang, hanya saja Haruto membelakanginya. "Kamu beneran marah ya sama Mama?"

Merasa Jisoo sudah banyak bertanya akhirnya Haruto memutuskan untuk mematikan ponselnya dan kini menatap Jisoo dengan tatapan tajam, namun yang Jisoo lihat dari tatapan Haruto itu adalah rasa kekhawatiran yang ditunjukkan oleh Haruto. Ya, meskipun Jisoo tahu Haruto sedang berlagak marah dan kesal padanya, namun tetap saja anak tersebut tidak bisa membohongi Mamanya, jikalau Haruto memang benar-benar tengah khawatir.

"Ya Mama pikir lah sendiri, semalaman aku nyari Mama sampe jam satu pagi, Ma. Mama bayangin dong gimana khawatirnya aku pada saat itu. Bahkan Tante Sowon juga khawatir sama Mama, dia bantuin nyariin Mama cuma kita pencar." Jisoo terkejut saat mendapati Haruto yang mulai mengeluarkan air matanya, anak tersebut mati-matian berusaha menahan air matanya namun tetap saja air mata tersebut dapat lolos.

Haruto segera menghapus air matanya, dan kembali berkata. "Dari tadi malem aku nyalahin diri aku sendiri, aku takut Mama kenapa-kenapa. Bahkan, aku udah siap buat bikin perhitungan sama Tuan Jung itu kalau sampai Mama kenapa-kenapa. Mama gak mikirin perasaan aku kayak gimana? Kalo Mama pergi, terus aku sama siapa, Ma? Aku cuma punya Mama."

Jisoo merasa ada sesuatu yang menyayat hatinya saat mendengar penuturan Haruto, pasti anak tersebut sangat khawatir semalam. Dan Jisoo yakin tadi malam Haruto pasti merasa takut kalau ia akan pergi meninggalkannya. Namun, andai saja Haruto tau kalau semalam Kakeknya lah yang membuat Mamanya terluka hingga tidak pulang semalaman.

Jisoo menggeleng, "Kamu gak boleh bilang kayak gitu Haruto, kamu gak boleh ngerasa kalo kamu sendiri. Kan ada Tante Sowon." Ucap Jisoo, "Maafin Mama. Karena tadi malem udah buat kamu khawatir."

"Kan ada Tante Sowon? Mama bilang kayak gitu seolah-olah emang Mama mau ninggalin aku ya?" Jisoo refleks dengan cepat menggelengkan kepalanya, Haruto salah paham. "Asalkan Mama tau, di dunia ini yang aku butuhin itu cuma Mama. Aku gak tau gimana jadinya hidup aku kalo Mama pergi ninggalin aku." Aku juga butuh Papa, Ma. Lanjut anak tersebut di dalam hatinya.

"Haruto.." Jisoo segera menarik Haruto kedalam dekapannya. Memeluk anak tersebut dengan sangat erat, pun memberi tahu kepada Haruto bahwa ia akan senantiasa berada disisi Haruto, dan tidak akan pernah meninggalkan Haruto sendiri.

"Aku butuh Mama. Mama jangan hilang-hilang lagi, aku takut kehilangan Mama." Haruto membalas pelukan Jisoo, menyalurkan rasa sakit yang berusaha ia pendam dari tadi malam, Haruto takut, Haruto khawatir jika Jisoo akan pergi meninggalkannya.

"Mama janji Mama gak akan hilang-hilang lagi kayak semalam. Maafin Mama yah, karena udah buat kamu khawatir. Maafin Mama." Jisoo melepas pelukannya, menatap wajah Haruto yang sudah merah dan basah karena menangis.

Tangan Jisoo menangkup wajah Haruto dan mengecup kening anak tersebut. Cukup lama, hingga ia merasa isakan Haruto tidak separah tadi, barulah Jisoo melepaskan kecupannya pada kening Haruto. Ia menghapus jejak air mata yang membasahi pipi Haruto.

My Strong Mother | Jaesoo Feat HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang