Jaehyun segera bergegas memasuki rumah Jisoo, dan yang pertama ia lihat adalah Jisoo yang menghampirinya sambil menangis, kemudian menarik Jaehyun dan membawa Jaehyun naik ke lantai atas. Dan pada saat Jaehyun dan Jisoo sudah berada di lantai atas, Jaehyun begitu terkejut saat mendapati Yuta tengah menarik-narik tangan Haruto. Dengan Haruto yang terus memberontak dan berkata "Aku gak mau ikut sama Papa."
"BERHENTI, YUTA!" Jaehyun segera melepaskan tautan tangan Yuta yang berusaha menarik paksa Haruto. "Sialan!" Setelah mengumpat, Jaehyun segera melayangkan pukulan di rahang Yuta hingga Yuta tersungkur.
Sementara itu Jisoo segera menarik Haruto kedalam kamar, kemudian memeluk Haruto yang masih menangis. Mungkin anak tersebut terkejut ketika tiba-tiba dengan kasarnya Yuta memaksa dirinya untuk ikut bersama dengan pria itu. Dan di luar kamar Haruto, masih ada suara kebisingan Yuta dan Jaehyun, dan suara saling pukul itupun masih terdengar dari dalam.
"Aku tidak pernah menyangka, jika temanku lah yang dulu pernah menyakiti wanita yang sekarang sangat aku cintai." Jaehyun kembali melayangkan pukulan di rahang Yuta, hingga Yuta lagi-lagi tersungkur. Yuta belum siap melawan pukulan Jaehyun, namun seolah tertutup dengan amarahnya Jaehyun terus-menerus memukulinya tanpa ampun. "Kenapa Yuta?!! Kenapa?! Dari sekian banyaknya wanita, kenapa harus Jisoo yang kau sakiti? Dan dari sekian banyaknya pria di dunia ini, kenapa harus kau yang ternyata adalah Papa kandung Haruto?!"
"Jaehyun.. kumohon dengarkan aku, aku bisa menjelaskan-" belum sempat Yuta berdiri dengan benar dan juga belum sempat ia menyelesaikan pembicaraannya, perutnya sudah di tendang oleh Jaehyun hingga kini ia terlentang dan sudah sangat kehabisan tenaga, walau hanya untuk bangkit pun rasanya sudah tidak kuat.
Jaehyun mendekati Yuta dengan keringat yang terus menetes di wajahnya, ia pun jongkok dan menatap tajam kepada Yuta yang masih berusaha mempertahankan kesadarannya. "Kita adalah teman, Yuta. Tapi kenapa kau menyakiti wanitaku? Kenapa harus Jisoo yang kau sakiti? Kenapa dulu kau meninggalkannya disaat dia hamil anakmu. Dan sekarang kau tiba-tiba datang dan ingin mengambil Haruto? Setelah merenggut kebahagiaan Jisoo, kali ini kau kembali dan akan merebut anaknya juga? Dimana otakmu, bodoh!"
Jaehyun bahkan masih tidak menyangka jika ternyata pria yang di maksud oleh Jisoo adalah Yuta. Jaehyun dan Yuta adalah teman di masa SMA, Jaehyun dulu tinggal di Jepang sendirian karena paksaan dari Ayahnya yang menyuruhnya untuk sekolah di Jepang karena pendidikan di Jepang sangat bagus. Hampir selama satu semester Jaehyun tidak mendapatkan teman sama sekali, selain karena kendala dia tidak terlalu pandai bicara bahasa Jepang, Jaehyun juga sangat sulit untuk bersosialisasi dengan teman kelasnya yang lebih suka menggunakan bahasa Jepang daripada bahasa Inggris.
Sampai akhirnya ada seorang murid laki-laki yang mengaku pindahan dari Korea dan ternyata murid tersebut sangat menguasai bahasa Korea. Jaehyun merasa senang akhirnya setelah sekian lama dirinya bisa mendapatkan teman yang paham bahasa Korea, Nakamoto Yuta, laki-laki keturunan Jepang-Korea. Berteman baik dengan Jaehyun hingga mereka lulus SMA, dan Jaehyun memutuskan untuk kuliah. Mereka berpisah semenjak Jaehyun sudah tidak berada di Jepang lagi, tapi mereka kembali di pertemukan beberapa hari yang lalu karena mereka hendak melakukan kerja sama bisnis.
"Jadi wanita yang kau maksud dulu adalah Kim Jisoo? Iya? Kim Jisoo wanitaku? Jawab!" Yuta hanya diam, bagaimana bisa ia menjawab jika hanya untuk membuka mulut saja rasanya sudah sangat menyakitkan. Bukan hanya Jaehyun saja disini yang tidak menyangka melainkan Yuta juga benar-benar tidak menyangka jika wanita yang selalu di ceritakan oleh Jaehyun beberapa minggu yang lalu adalah Kim Jisoo.
Yuta menutup matanya, rasanya sudah sangat berat untuk membuka kedua matanya. Ia jadi kembali teringat tentang kejadian bertahun-tahun yang lalu dimana ia menjadi teman baik Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Strong Mother | Jaesoo Feat Haruto
Lãng mạn"Kehadiran kamu bukanlah sebuah kesalahan, melainkan kehadiran kamu adalah sebuah anugerah dari Tuhan." ©xxxhaterainbow