23. 𝐌𝐲 𝐒𝐭𝐫𝐨𝐧𝐠 𝐌𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫

1.2K 219 18
                                    

"Ma, dia siapa?" Jisoo menoleh kepada Haruto disaat dia tengah memilih sepatu baru untuk Haruto.

Dan ketika Jisoo mengikuti pandangan Haruto, ia tersentak kaget karena mendapati-Sera Ibunya sudah berada di hadapan Haruto. Sera menatap Haruto dengan mata yang berkaca-kaca, sementara itu Haruto masih saja menatap wanita paruh baya itu dengan tatapan bingung.

"Jisoo."

"Ibu." Dan ketika kedua wanita tersebut saling berpelukan membuat Haruto semakin bingung saja, Ibu? Jadi wanita yang sedang memeluk Jisoo saat ini adalah neneknya?

"Ibu, aku merindukan Ibu. Ibu pernah berjanji padaku akan segera menemuiku, aku pikir Ibu tidak akan pernah menemuiku lagi. Namun ternyata aku salah, Ibu sekarang benar-benar menemuiku."

Mereka berpelukan dan saling melepas rindu dalam waktu yang cukup lama, tapi setelahnya keduanya melepaskan pelukan mereka. Dan kemudian Jisoo menatap kepada Haruto, sudah sangat terlihat bahwa Haruto menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya dan juga agaknya Haruto menuntut penjelasan dari Jisoo.

"Emmm.... Sepertinya tidak akan nyaman jika kita mengobrol di sini. Mendingan kita pulang saja. Ibu, kau mau kan ikut aku ke rumahku?" Tanyanya yang hanya di balas anggukan setuju oleh Sera, kemudian setelah itu Jisoo membawa sepatu yang sudah ia ambil tadi dan membayarnya.

Setelah Jisoo membayar barang belanjaannya, Jisoo, Sera, dan Haruto segera keluar dari pusat perbelanjaan yang cukup mewah itu. Dan kemudian mereka menuju ke tempat parkir, untungnya Jisoo hari ini membawa mobil sendiri jadi mereka bertiga tidak perlu menunggu taksi.

Tak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di rumah minimalis milik Jisoo, "Ayo masuk." Ajak Jisoo sembari menggandeng tangan Sera bahkan melupakan Haruto yang menatap keduanya kesal, karena dirinya lah yang harus membawa banyak belanjaan yang dibeli.

Kakinya memang sudah sembuh, dan mungkin sebentar lagi Haruto akan berangkat ke sekolah, jadi tadi dirinya di ajak oleh Jisoo untuk membeli perlengkapan sekolah yang baru.

Saat ini mereka bertiga sudah berada di ruang tamu, Haruto masih menatap dingin kepada sosok Sera yang merupakan Ibu kandung Jisoo. Haruto masih tidak menyukai Sera, karena Jisoo pernah bercerita kepadanya kalau dulu dirinya di usir dari rumah oleh kedua orangtuanya.

Hal itulah yang membuat Haruto tidak menyukai, Papanya, Kakek dan Neneknya. Menurutnya disini yang bersalah tidaklah hanya Jisoo, namun yang mendapatkan hukuman terberat dan penderitaan yang luar biasa adalah Jisoo. Apalagi ketika Haruto tau bahwa ternyata Jisoo di usir dari rumah oleh kedua orangtuanya, itu membuat Haruto semakin benci dengan masalalu Mamanya, terutama orang-orang yang sudah membuat Mamanya menderita.

Haruto tahu kesalahan Jisoo di masalalu bukanlah suatu kesalahan kecil, namun bukankah terlalu jahat untuk orang tua yang sampai tega mengusir putri semata wayangnya karena masalah ini. Seharusnya kalau mereka memang benar-benar orang tua yang baik mereka akan mendukung dan memberi Jisoo kekuatan agar Jisoo tetap tegar menghadapi masalahnya.

Tapi ini kedua orang tua Mamanya malah mengusir Mamanya dari rumah? Sungguh! Mereka sangat kejam.

"Haruto, ini adalah Ibuku. Kau bisa memanggilnya Nenek Sera, dia adalah-"

"Tidak perlu menjelaskannya padaku, Ma!" Sahut Haruto cepat bahkan memotong ucapan Jisoo. "Aku sudah tahu, dia adalah Ibunya Mama. Tapi, apakah dia masih layak di sebut sebagai seorang Ibu? Ibu yang dulu tega mengusir anaknya pada saat anaknya sedang berada di titik terendah dalam hidupnya. Dan Mama masih mau memanggil wanita ini Ibu?"

Sera sedikit terkejut saat mendengarkan penuturan Haruto, namun setelahnya Sera merasakan sesak di dadanya sendiri. Apa yang Haruto ucapkan sangat benar, dirinya ini tidak layak lagi di sebut sebagai seorang Ibu karena dulu ia hanya diam saja saat Jisoo hendak di usir oleh Ayahnya.

My Strong Mother | Jaesoo Feat HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang