Sejak tadi Haruto terus-terusan melamun dan itu membuat Jisoo sedikit bingung. Anak itu bahkan tidak kunjung memakan makan malamnya, bahkan Haruto hanya mengaduk-aduk nasi tersebut hingga kini nasinya hancur seperti bubur.
"Hei." Panggil Jisoo berupaya untuk memecahkan lamunan Haruto. "Kenapa cuma di mainin makanannya? Kenapa nggak di makan? Apa yang dari tadi kamu pikirkan, Ruto?"
Haruto yang awalnya hanya sibuk mengaduk makanannya kini tangannya berhenti untuk melakukan hal tersebut. Ia sudah tersadar dari lamunannya, bahkan kini ia beralih untuk menatap Jisoo dan tersenyum sembari menggelengkan kepala kepada wanita itu. Seolah-olah dirinya tidak apa-apa, Haruto mulai menyendokkan nasinya yang sudah hancur seperti bubur kemudian memakan sesuap nasi dengan lauknya.
Jisoo terkekeh, kemudian ia teringat sesuatu. "Haruto, apakah kau masih takut tentang masalah kemarin?" Masalah kemarin yang di maksud Jisoo adalah, kemarin Haruto pulang tengah malam dengan kondisi tubuh yang lecet. Itu jelas membuat Jisoo bingung sekaligus khawatir dengan anak satu-satunya.
Rupanya Haruto tidak pulang sendirian, melainkan ada seorang pria paruh baya yang usianya lebih tua beberapa belas tahun dari Jisoo. Pria tersebut nampak masih muda bahkan nampak seumuran dengan Jaehyun. Pria itu datang bersama Haruto dengan mukanya yang tegas seperti di penuhi amarah. Dan Jisoo terkejut ketika mendapatkan penjelasan dari pria tersebut bahwasannya Haruto telah membuat Ryujin terluka, sebab Haruto yang ugal-ugalan naik motor hingga mereka berdua menabrak mobil sampai jatuh.
Memang ayah Ryujin sepertinya tidak menuntut apapun bahkan ia sudah memaafkan Haruto karena ia memaklumi Haruto yang masih anak-anak. Namun Haruto tidak di perbolehkan untuk menjumpai atau dekat-dekat lagi dengan Ryujin, ya Haruto sih masa bodoh, lagian Ryujin itu cewek yang merepotkan baginya. Akan tetapi Jisoo salah paham karena telah mengira Haruto melamun karena memikirkan masalah kemarin malam yang jelas-jelas sudah selesai.
"Bukan karena itu, Ma." Haruto memutuskan untuk menelan makanannya dan segera minum. Ternyata rasa nasinya sudah tidak enak karena ia mainkan sejak tadi, "Aku memikirkan masalah yang lain. Bahkan masalah ini lebih berat dari masalah apapun." Haruto sudah mantab untuk menceritakan semuanya kepada Jisoo apa yang ia alami kemarin sore di jalanan, karena Haruto tidak ingin Jisoo sampai bertemu dengan Yuta.
"Hmm?" Jisoo hanya bergumam seperti orang yang acuh sembari mengunyah makanannya. Padahal sebenarnya ia juga sangat ingin tahu masalah yang di maksud oleh Haruto. Ia hanya bergumam karena memang Jisoo sedang memakan makanannya.
Haruto seperti ragu untuk mengucapkan sesuatu, tapi selang beberapa detik anak tersebut akhirnya berkata. "Kemarin sore, aku jatuh dari motor karena bertabrakan dengan sebuah mobil. Dan apakah Mama tau siapa pengemudi mobil tersebut?" Haruto sengaja menggantung, karena ia kesal Jisoo malah sibuk mengunyah makanannya, ia menggantung ucapannya agar Jisoo penasaran dan kembali memperhatikan dirinya.
"Memangnya siapa? Apakah Om Jaehyun yang menabrak mu? Jika iya Mama akan membuat perhitungan dengan dirinya." Di selingi kekehan Jisoo yang masih saja tidak terlalu perduli dengan ucapan Haruto. Tapi jika memang benar Jaehyun-lah kemarin yang sudah menabrak Haruto, Jisoo memang akan benar-benar membuat perhitungan dengan pria itu.
Sementara itu Haruto semakin kesal di buatnya. Ia yakin jika dirinya sudah mengatakan kemarin bertemu dengan siapa, Mamanya ini akan terkejut dan langsung tersedak. "Bukan, Ma. Tapi orang yang bertabrakan dengan diriku adalah.... Papa." Dan benar saja Jisoo langsung tersedak kemudian segera meraih minumnya yang berada di atas meja, kemudian Mamanya itu meminum air putih itu hingga tandas.
"Kau sedang tidak bercanda, kan?" Kali ini mimik wajah Jisoo berubah menjadi sangat serius dalam sekejap. Sungguh! Jisoo berharap Haruto hanya bercanda semata dan tidak bersungguh-sungguh saat mengatakan dirinya bertemu dengan Papa-lebih tepatnya Yuta. Karena hal inilah yang paling di takutkan Jisoo.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Strong Mother | Jaesoo Feat Haruto
Romantizm"Kehadiran kamu bukanlah sebuah kesalahan, melainkan kehadiran kamu adalah sebuah anugerah dari Tuhan." ©bilaalovelya