34. 𝐄𝐏𝐈𝐋𝐎𝐆

2.4K 221 26
                                    

"Selamat jalan, Pa. Haruto sayang banget sama Papa, makasih ya Pa, udah rela berkorban nyawa demi menyelamatkan aku. Papa yang tenang di sana ya, aku sama Mama udah maafin Papa. Dan Papa ternyata adalah Papa yang terbaik di dunia ini." Haruto meneteskan air matanya, menatap batu nisan yang kini tertulis nama Nakamoto Yuta.

Ia tak akan pernah menyangka jika perpisahannya dengan Yuta akan semenyedihkan ini, bahkan Haruto belum sempat melihat wajah Yuta untuk yang terakhir kalinya. Anak itu belum sempat berterimakasih secara langsung kepada Yuta, belum sempat memeluk Yuta. Ternyata memang inilah takdir hidup Haruto, tidak pernah merasakan pelukan dari seorang ayah selama hidupnya.

Sementara itu di samping Haruto ada Jisoo yang juga ikut duduk bersama dengan anak tersebut. Besok adalah hari pernikahannya dengan Jaehyun, dan sebelum ia disibukkan oleh acara pernikahannya, Jisoo memutuskan untuk menemani Haruto yang ingin mengunjungi makam Yuta. Dari sejak terakhir selesai operasi, baru kali inilah Haruto bisa mengunjungi makam Yuta. Karena Haruto harus melakukan pemulihan terlebih dahulu.

"Ma, Mama udah maafin Papa kan?" Haruto menatap Jisoo dengan penuh harap, tidak ada rasa benci lagi untuk Yuta di dalam diri Haruto, yang ada hanyalah rasa penyesalan dan kasih sayang yang begitu besar untuk Yuta dari Haruto. Dan Haruto tersenyum tipis tatkala mendapati Jisoo mengangguk pertanda ia sudah memaafkan Yuta.

Haruto kembali menatap makam Yuta, rasanya ia ingin menangis sekeras-kerasnya. Mengapa dirinya dulu begitu bodoh? Selalu memandang Yuta dengan sebelah mata, rasa benci dalam diri Haruto telah membuat Haruto menjadi buta dan terus menganggap Yuta adalah pria yang buruk.Padahal harusnya Haruto sadar, Yuta memang bukanlah pasangan yang baik untuk Mamanya, tapi Yuta adalah seorang ayah yang baik untuk dirinya. Harusnya Haruto sadar dari dulu, jika saja waktu bisa di putar kembali, Haruto pasti tidak akan benci kepada Yuta dan mau menerima kedatangan pria tersebut. Bukan sebagai suami atau kekasih dari Mamanya, tetapi menerima Yuta sebagai ayah kandungnya.

Andai saja Haruto tahu bahwa kedatangan Yuta disini adalah untuk mempertanggungjawabkan semua kesalahannya di masalalu. Bukan untuk membuka luka Mamanya di masalalu, "Pa, kenapa Papa pergi secepet ini? Aku belum sempat untuk memeluk Papa dan mengatakan bahwa aku sayang sekali sama Papa secara langsung. Kenapa aku malah baru ingin memeluk dan berkata kepada Papa bahwa aku sayang Papa, disaat Papa udah gak ada?" Jisoo hanya bisa menatap kasihan kepada Haruto.

Ia memeluk tubuh Haruto dari samping dan berusaha untuk menenangkan anak tersebut. Jisoo benar-benar merasa menyesal dan bersalah sekarang ini, karena dulu ia menceritakan semua keburukan Yuta kepada Haruto, hingga karena hal itulah Haruto jadi membenci ayah kandungnya sendiri. Padahal mau seburuk apapun kedua orangtua di dunia ini, seorang anak harus tetap menyayangi orangtuanya dan menerima orangtuanya. Bukan seperti Jisoo yang malah membuat Haruto menjadi benci kepada ayahnya sendiri.

Jisoo memang dibuang dari keluarganya, tapi ia tetap berusaha agar tidak menyimpan dendam kepada ibu dan ayahnya. Tapi kenapa dulu malah ia membuat anaknya benci terhadap ayahnya sendiri?

"Sayang..." Panggil Jisoo sembari menangkup pipi Haruto agar anak tersebut mau menatapnya. "Jangan nangis, jangan nyesel, jangan sedih, dan jangan merasa kalo kamu adalah anak yang buruk karena telah tega membenci Papa kamu. Jangan nyalahin diri kamu sendiri, sayang. Karena nanti Papa gak akan suka, Papa pasti disana lagi menatap kita dengan tatapan sedih juga. Karena kamu menangis, makanya disana Papa jadi sedih. Jangan nangis, kamu harus senyum dan tunjukkin ke Papa kalo kamu adalah anak yang kuat... Ya, sayang?"

"Cup.. cup.. cup... Sayangnya Mama sama Papa." Jisoo mengecup kening Haruto kemudian menghapus air mata anak tersebut. "Jangan nangis lagi, oke? Sekarang kita bacain doa buat Papa terus pulang, ya? Om Jaehyun udah nungguin." Dan Haruto hanya mengangguk, Jisoo dan Haruto pun segera mendoakan Yuta.

My Strong Mother | Jaesoo Feat HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang