14. 𝐌𝐲 𝐒𝐭𝐫𝐨𝐧𝐠 𝐌𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫

1.4K 239 40
                                    

"Terimakasih, Tante. Makan malamnya sangat enak." Ujar Jaemin, bahkan anak tersebut sudah nambah dua piring. Jaemin amat sangat menyukai masakan Jisoo.

"Jangan makan banyak-banyak, beras mahal." Haruto menatap ketus Jaemin, sementara itu Jaemin malah mengabaikannya membuat Haruto semakin ingin mengusir Jaemin dari rumah ini. Mungkin, jika sedang tidak bersama Mamanya Jaemin ini adalah temannya, tapi jika sedang bersama Mamanya maka Jaemin akan menjadi musuhnya.

"Haruto, gak boleh kayak gitu kamu." Jisoo mencubit pipi Haruto, membuat anak tersebut mendengus. "Jaemin, Tante jadi senang kalau kamu suka dengan masakan Tante. Oh iya, menginap lah disini."

Mendengar Jisoo yang malah menawari Jaemin untuk menginap, Haruto semakin sebal saja. "Untuk apa Jaemin menginap disini? Memangnya dia tidak punya rumah?" Haruto kini sudah menaikkan jari tengahnya di hadapan Jaemin, "Na Jaemin. Mungkin kau memang temanku, tapi jika sedang bersama dengan Mamaku maka kau menjadi sainganku."

"Kau terlalu berlebihan. Lebay." Jaemin memutar bola matanya malas, kemudian tersenyum saat tatapannya bertemu dengan manik mata Jisoo. "Aku akan menginap di sini Tante. Aku sudah membawa pakaian sekolah ku, lagian kedua orang tua ku sedang pergi ke luar negeri untuk mengurus pekerjaannya selama beberapa hari."

"Benarkah? Kalau begitu selama kedua orang tua mu di luar negeri. Kau tinggal lah disini, Tante akan sangat senang jika kau mau tinggal disini untuk beberapa hari. Pasti, rumah ini akan sangat ramai." Ucap wanita tersebut, seraya menyuapkan nasi ke mulut Haruto-ya Haruto minta di suapi olehnya. Benar-benar anak yang manja bukan?

"Apakah Tante tidak keberatan, jika aku tinggal disini untuk beberapa hari?"

"Tentu saja sangat keberatan." Bukan Jisoo yang menjawab, melainkan si bocah sialan Haruto. Bahkan dalam kondisi mengunyah, anak tersebut masih bisa marah-marah.

"Hei Kim Haruto! Aku tidak bertanya padamu. Aku sedang berbicara dengan Tante Jisoo, jadi lebih baik kau habiskan saja makanan mu itu. Dasar posesif sekali." Cibir Jaemin.

Sementara itu Jisoo hanya terkekeh mendengar pertengkaran Haruto dan Jaemin. Kedua remaja tersebut sangat menggemaskan, dan akan sangat seru jika Jaemin tinggal disini untuk beberapa hari, pasti keadaan rumah akan sangat ramai.

"Boleh saja, kau tidur dengan Haruto ya. Kalau mau ganti pakaian, kau bisa menggunakan pakaian Haruto. Biar kau tidak perlu repot-repot untuk mengambil barang-barangmu dirumah." Suapan terakhir telah masuk kedalam mulut Haruto, dan Jisoo memutuskan untuk membereskan piring-piring di atas meja.

Jaemin pun bergegas ikut membantu Jisoo membawakan piring-piring kotor tersebut. Dan Haruto yang melihat hal itu ia tidak bisa tinggal diam, dengan segera Haruto pun juga ikut mengambil gelas kotor dan membawanya ke dapur untuk di cuci.

Mata Haruto menajam saat mendapati Jisoo dan Jaemin kini tengah mengobrol dengan Jisoo yang mencuci piring dan Jaemin yang menata piringnya di rak piring. Oh tidak! Haruto sangat cemburu melihat kedekatan Jaemin dan Mamanya, maka dengan segera pula Haruto melangkah mendekat pada Jaemin dan juga Mamanya.

Haruto meletakkan gelas tersebut dengan kasar membuat Jaemin dan Jisoo menoleh terkejut padanya. "Dasar!" Gerutu Haruto, "Mama kenapa malah asik ngobrol sama Jaemin sih?"

"Kenapa kau begitu posesif sekali? Hei, aku tidak akan merebut Mama mu itu Haruto. Cih, bagaimana jika kau mempunyai seorang adik nanti." Jaemin spontan merasa tidak enak dengan ucapannya sendiri, takut-takut kalau akan menyinggung Haruto ataupun Jisoo. Namun yang justru Jaemin dapati adalah Jisoo yang terkekeh namun Haruto mendengus kesal dengan ucapan Jaemin.

"Aku tidak akan mempunyai adik, Papa aja gak punya apalagi adik?" Haruto terkekeh, melirik Jisoo yang kini terdiam dan menunduk sembari membilas piringnya. Haruto menyunggingkan senyum miring ketika ia melihat Jisoo yang terdiam dan tersinggung atas ucapannya.

My Strong Mother | Jaesoo Feat HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang