Bagian 9

113 24 6
                                    

"Harta atau Cinta?"-Shin Yuri-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Harta atau Cinta?"
-Shin Yuri-


***


Yuri menatap pantulan dirinya di cermin yang ukurannya setinggi tubuhnya itu, ia tersenyum sekilas ketika make up di wajahnya semakin memamerkan kecantikannya. Bunga indah yang senada dengan gaunnya pun tak kalah indah, hari ini adalah hari yang ia tunggu selama ini, yaitu hari pernikahannya dengan Doyoung.

Ia tak pernah menyangka jika takdirnya benar-benar bersama Doyoung, jika dikatakan tak percaya, maka jawabannya iya. Yuri masih dalam status belum siap untuk berumah tangga, namun karena demi perusahaan ia harus melakukan pernikahan ini dan tersenyum ramah pada Doyoung agar semuanya lancar.

Yuri bahagia atau tidak? Jawabannya adalah setengah-setengah. Ia bahagia karena akhirnya mendapatkan perusahaan sepenuhnya atas namanya sendiri, namun tidak bahagia karena ia harus menikah dengan Doyoung. Suasana ruang tunggunya lumayan sepi, hanya ada beberapa pelayan yang membantunya, tanpa kehadiran Yumi tentunya.

Jika mengingat sosok Yumi, itu tak membuat Yuri merasa kasihan atau sedih karena sang adik tak hadir di pernikahannya. Justru ini semua adalah rencananya, selama ini Yumi tak pernah diungkapkan ke publik kalau dia pun salah satu putri dari keluarga Shin, karena jika orang-orang tahu posisi Yumi, bisa saja Yuri tersingkirkan.

Katakan saja kalau Yuri itu jahat, dia pun menerima ungkapan tersebut. Tapi, harta nan kedudukan jauh lebih penting untuknya dibanding harus berbaik hati pada Yumi. Inilah kenapa Yuri sangat disayangi oleh Ayah-nya, yaitu ia berhasil membenci adik-nya sendiri dengan alasan harta.

Selama sang Ibu masih hidup, Yuri tak pernah merasakan kasih sayang Ibu-nya, justru yang merasakan itu semua adalah Yumi. Ia membenci Yumi, ia iri dengan Yumi karena berhasil mendapat perhatian siapapun. Dan sekarang akhirnya keadaan berbalik, posisi Yuri jauh lebih berharga dibanding Yumi.


CEKLEK


Suara pintu yang terbuka, membuat lamunan Yuri buyar dan langsung memamerkan senyuman terbaiknya untuk sang Ayah yang berjalan kearahnya. Yuri bisa melihat betapa bahagianya Ayah-nya ketika impiannya pun terwujud, melihat anak gadisnya menikah dengan seorang pria pilihannya. Meskipun Yuri tertekan, itu tak masalah, asal sebanding dengan apa yang ia dapatkan.


“Jangan repotin Doyoung, kamu harus jadi wanita penurut pada suami. Paham?” ujar Tuan Shin.

“Iya, Ayah.” balas Yuri.


Yuri memeluk sekilas tubuh Tuan Shin, jika suasana seperti sekarang, rasanya Yuri ingin menangis dan mengingat berbagai macam dosanya kepada pria tua dihadapannya saat ini. Ia berpura-pura bahagia menikah dengan Doyoung, itu sama saja dengan membohongi Ayah-nya sendiri, ‘kan?

Sedangkan disisi ruangan lain ada Doyoung yang sibuk mondar-mandir bak setrika tengah menjalankan tugasnya diatas pakaian, hingga membuat Lucas sedikit pusing melihatnya. Padahal hari ini pria itu ingin menikah, memulai hidup baru dengan seorang gadis, tapi kenapa dia malah gelisah? Seakan-akan menunggu kehadiran seseorang.


Kim Doyoung : Hard For Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang