Bagian 30

119 22 2
                                    

"Berpura-pura bodoh adalah jalan pintas beberapa orang untuk menyelesaikan masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berpura-pura bodoh adalah jalan pintas beberapa orang untuk menyelesaikan masalah."
-Shin Yumi-


***


Tak terasa waktu berlalu begitu saja, hingga membuat Yumi tidak sadar bahwa sudah hampir setahun dia tinggal memisah diri dari keluarganya sendiri. Mata sendunya menatap langit malam yang dihiasi hujan, tangan kanannya pun menggenggam secangkir cokelat hangat kesukaannya. Cuaca kali ini cukup mendukung untuk membuatnya kembali mengingat masa lalu, contohnya mengingat tentang cinta pertamanya, Kim Doyoung.

Sejak Yumi meninggalkan rumah, sejak itu pula Doyoung tak pernah mencari-cari keberadaan dirinya lagi. Menyedihkan, padahal Yumi berharap bahwa Doyoung akan datang ke apartementnya dan mengatakan kalau dia merindukan Yumi. Tapi, itu semua hanya imajinasinya semata.

Berbulan-bulan meninggalkan istana Shin tak membuat perasaan Yumi pada Doyoung sirna begitu saja. Perasaan itu sulit untuk ia singkirkan, walaupun Yumi sudah berusaha untuk membuka hati pada orang lain, namun tetap saja bayangan Doyoung terus menghantuinya. Cukup menyedihkan karena dia satu-satunya orang yang terjebak dengan perasaannya sendiri.


“Yum, gue mau delivery, lo mau makan apa?” Lamunan Yumi akan masa lalunya auto buyar saat mendengar suara berat Ten mengintrupsi gendang telinganya, ia kemudian berjalan mendekat kearah pria itu yang sibuk dengan handphonenya.


Yumi sangat bersyukur karena ada Ten yang menemaninya selama ini, walaupun beberapa tetangga apartement mengira kalau mereka adalah sepasang suami-istri, itu tak masalah baginya. Yang terpenting, Ten menemaninya hingga membuat Yumi tidak kesepian. Dan juga, barangkali suatu saat nanti Yumi akan membalas perasaan Ten.

Beberapa bulan lalu, Ten membuat Yumi terkejut akan pernyataan cintanya. Jelas Yumi terkejut, mereka adalah sepupu tapi kenapa Ten malah menaruh perasaan padanya. Namun, saat Ten mengatakan bahwa Yumi tak perlu membalasnya, membuat Yumi merasa bersalah dibuatnya. Yumi paham betul rasanya ditolak, maka dari itu hingga detik ini ia tak menjawab ajakan kencan tersebut.


“Lo mau pesan apa?” tanya Yumi.

“Ayam goreng dan beer, cocok pas hujan-hujan gini,” jawab Ten yang diakhiri senyum lebarnya.

“Ya udah, gue ikut aja.” balas Yumi.


Yumi pun segera mendudukkan bokongnya di sofa ruang tengah lalu menyalakan TV sebagai teman keheningan apartement ini. Hujan deras membuat beberapa orang malas untuk berkegiatan lebih, termasuk Yumi tentunya, rasanya Yumi ingin tidur saja seharian. Ia bisa membayangkan betapa dinginnya bantal serta selimutnya saat ini, ia sengaja menyalakan AC di kamarnya ditambah hujan menerpa, Yumi bisa yakin kalau dia terhanyut dengan dunia mimpi ketika ia menjatuhkan tubuhnya diatas kasur empuk itu.


“Minggu depan gue balik Thailand,” ungkap Ten.


Pergerakan tangan Yumi yang hendak memasukkan cemilan kedalam mulutnya auto terhenti saat mendengar pernyataan Ten barusan, ia berbalik menatap pria tampan itu, namun yang ditatap malah fokus dengan handphonenya sendiri.


Kim Doyoung : Hard For Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang