Bagian 13

105 27 3
                                    

"Perhatian kecil yang dia berikan mampu membuat pertahananku runtuh dalam hitungan detik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perhatian kecil yang dia berikan mampu membuat pertahananku runtuh dalam hitungan detik."
-Shin Yumi-


***


Yumi baru saja selesai dengan urusan mandinya, dan sekarang ia mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer kesayangannya. Tak lupa pula ia mengoleskan wajahnya menggunakan toner dan lain sebagainya, agar kulit wajahnya tetap sehat setelah seharian beraktivitas dan diberi asupan make up.

Setelah semuanya selesai, barulah Yumi mendaratkan tubuhnya diatas kasur, memejamkan kedua matanya beberapa saat untuk menikmati sejuknya AC yang menerpa tubuhnya. Suasana saat sebelum dan sesudah mandi benar-benar sangat berbeda, sekarang Yumi rasanya ingin tidur saja dan tak ingin makan malam saking malasnya.

Berbicara tentang makan malam, Yumi hampir lupa kalau dia tidak memasak dan membiarkan Doyoung yang membeli diluar sesuai pesannya tadi pagi. Ibaratnya saat ini Yumi menunggu suami-nya pulang kerja dan membawakannya makanan, andai itu nyata, mungkin akan terasa indah baginya.


TING


Suara dentingan ponselnya membuat Yumi mau tak mau harus membuka kembali kedua matanya dan meraih benda persegi tersebut yang terkapar diatas kasur. setelah ia baca nama yang tertera dilayar, senyumnya langsung luntur dan seakan-akan malas untuk membuka isi pesan tersebut.


Yuri
Aku kembali bulan depan.


Sebenarnya Yumi tidak memperdulikan itu, tapi alangkah baiknya jika dia tahu kapan kakak-nya kembali. Karena Yuri tidak mungkin memberitahu Doyoung soal hal tersebut, semuanya harus Yumi yang menyampaikannya.


TOK TOK TOK


“NONA, TUAN DOYOUNG SUDAH PULANG.” Teriakan itu berhasil membuat Yumi langsun turun dari kasurnya dan melempar ponsel mahalnya begitu saja diatas karpet, tak peduli jika rusak, ia bisa membelinya lagi jika perlu.


CEKLEK


Suara pintu kamar Yumi yang terbuka membuat sang pelayan tersenyum sumringah saat menatap wajah cantik majikannya ini. Para pelayan di rumah ini lebih dekat dengan Yumi jika dibandingkan dengan Yuri, karena Yuri terkesan suka marah dan ditakuti oleh para pelayan.


“Kak Doyoung dimana?” tanya Yumi.

“Aku disini, kangen sama aku?” Yumi terlonjak kaget mendengar suara berat yang tiba-tiba muncul dari arah tangga, yang ternyata adalah Doyoung. Pria itu tersenyum manis kearah Yumi sembari memperlihatkan totebag yang berisikan makan malam mereka hari ini.

“Ayo kita makan. Tapi aku maunya makan di kamar kamu, boleh?” pinta Doyoung.


Yumi mengangguk sekilas sembari tersenyum, dengan cepat Yumi turun ke lantai bawah untuk mengambil air minum dan juga gelas diikuti pelayan yang tadi dibelakangnya. Sedangkan Doyoung hanya bisa tertawa gemas melihat tingkah Yumi, benar-benar seperti anak kecil.

Kim Doyoung : Hard For Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang