Bagian 29

125 25 2
                                    

"Rasanya lebih baik menjauh daripada mendekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rasanya lebih baik menjauh daripada mendekat."
- Shin Yumi -


***


Sepulang dari restoran, Yumi membanting pintunya hingga membuat Ten yang baru saja ingin duduk malah terlonjak kaget. Padahal Ten sudah bisa menduga kalau Yumi akan mengamuk padanya, tapi tetap saja jika tindakan gadis itu bar-bar, Ten terkejut. Didepannya sudah ada Yumi yang berdiri sembari melipat kedua tangannya di dada, sedangkan Ten menunduk seakan-akan siap menerima semua omelan Yumi.

Salahnya sendiri kenapa dia berani mengatakan kalau dia adalah pacar Yumi dihadapan para karyawan tempat dimana Yumi bekerja. Ten bisa yakin, keesokan harinya pasti Yumi diinterogasi oleh beberapa orang tentang Ten. Untung saja tadi Yumi berjalan sesuai alur, dia tak menolak atau lebih tepatnya tak menanggapi pernyataan Ten, katakan saja kalau Yumi ada untungnya ketika Ten berkata demikian.


“Sorry,” gumam Ten.

“Maksud gue, lo kenapa malah ngomong gitu? Mereka teman-teman kantor gue,” omel Yumi.

“I’m so sorry. Gue cuma enggak mau lihat lo direndahin,” balas Ten.


Kening Yumi mengernyit heran lalu beralih menampar Ten menggunakan bantal sofa yang jaraknya tidak terlau jauh darinya. Alasan macam apa yang dia dengar barusan, kenapa pula teman-temannya akan merendahkannya?


“Direndahin gimana maksud lo? Aneh banget pernyataan lo.” gerutu Yumi.

“Kita enggak pernah tahu gimana pemikiran orang tentang lo, Yum. Bisa aja mereka ketawa-ketawa didepan lo, tapi dibelakang lo? Dia malah gosip tentang hal-hal yang tidak diinginkan. Lagian lo kenapa permasalahin sih? Lo punya pacar diantara mereka tadi?” tanya Ten.


Spontan Yumi mengalihkan pandangannya, ia bingung harus menjawab apa. Padahal kenyataannya ia tak perlu marah besar karena tindakan Ten tadi, justru itu suatu kesyukuran karena Ten bisa membantunya move on dari Doyoung. Terlebih ekspresi Doyoung tadi seakan-akan ingin menonjok wajah Ten hingga babak belur.


“Terserah lo deh, capek gue. Gue enggak pernah permasalahin lo tahu apartement gue darimana, tapi please, jangan ganggu kehidupan pribadi gue.” jelas Yumi.

“Jadi, benar ada?” tanya Ten.


Yumi yang baru saja hendak berjalan menuju tangga yang akan membawanya ke lantai atas auto terhenti dan berbalik menatap Ten seakan meminta jawaban cepat darinya, Yumi menghembuskan nafasnya dengan kasar lalu menyisir rambutnya kebelakang.


“Kata siapa? Enggak ada.” jawab Yumi.

“Ekspresi lo seakan bilang kalau lo punya crush diantara mereka,” ejek Ten.

“No, Ten! Lo jangan pernah pikir aneh-aneh tentang gue. Gue urus diri sendiri aja susah, apalagi pikirin tentang cowok.” gerutu Yumi yang kemudian memutuskan meninggalkan ruang tengah, menyisahkan Ten seorang diri dengan bibir monyongnya.


Kim Doyoung : Hard For Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang