"Sangat sulit untuk menjadi orang yang sabar."
-Shin Yumi-
***
“LOH, KAK YURI?!” Teriakan itu yang pertama kali Yuri dapatkan ketika Yumi melihatnya, kedua mata Yuri ia rotasikan dengan malas lalu menyimpan gelas wine diatas meja disertai gaya elegantnya.
Piyama hitam yang menutupi tubuh idealnya membuat pesona Yuri keluar begitu saja, dia memiliki warna kulit sawo matang, berbeda dengan Yumi yang putih tapi tak terlalu pucat. Ya, orang-orang pasti mengira kalau mereka tidak bersaudara, karena kemiripan mereka sama sekali tidak ada.
“Enggak usah lebay. Kek baru lihat aja.” ucap Yuri.
Namun Yumi tak memperdulikan hal tersebut, ia tetap berlari kearah Yuri dan melempar tasnya asal-asalan. Yumi tak bisa membohongi dirinya sendiri, dia benar-benar merindukan kakak-nya ini walaupun sebenarnya sangat menyebalkan. Sedangkan Doyoung yang baru masuk kedalam rumah, sangat terkejut melihat Yumi memeluk tubuh Yuri dengan erat.
Seketika senyum Doyoung merekah, sesayang itu Yumi pada Yuri, tapi Yuri malah membencinya. Kaki panjang Doyoung pun langsung ia arahkan ke arah kamar, tak ingin mengganggu moment kakak-beradik tersebut yang baru saja saling bertemu setelah sekian lamanya.
“Kakak kok enggak bilang sama aku kalau mau pulang?” tanya Yumi sembari melepas pelukannya.
“Ya, harus?” balas Yuri singkat, padat dan begitu tajam.
Spontan Yumi menelan salivanya susah payah, tangan kanannya terangkat untuk menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal melainkan ia sedang salah tingkah, bingung harus merespon apa pertanyaan Yuri.
Seharusnya ia tak perlu berharap kalau Yuri akan baik padanya, tapi dia terlalu bahagia karena Yuri tidak memberontak saat di peluk oleh Yumi. Hampir belasan tahun dia tak memeluk kakak perempuannya ini, karena Yuri tidak suka dengan Yumi.
“Kakak mau makan apa?” tanya Yumi mengalihkan pembicaraan.
Kedua mata Yuri memutar malas, ia melipat majalah yang ia baca lalu ia simpan diatas meja dengan kasar hingga menghasilkan suara yang lumayan berisik atau lebih tepatnya Yuri membanting majalan itu.
“Kamu bisa enggak sih diam aja? Muak aku dengarnya!” bentak Yuri.
Setelahnya, Yuri meninggalkan Yumi seorang diri di ruang makan yang tengah tertunduk menatapi lantai putih. Saat dirasa sosok Yuri sudah tidak ada lagi, barulah Yumi berani mengangkat wajahnya dan bernafas lega. Padahal Yumi telah terbiasa mendengar omelan dari Yuri, tapi hari ini sepertinya kakak-nya itu sedang sensitive, jarang sekali sosok Shin Yuri itu membentak seseorang.
DRRRTTT DRRRTTT
Tiba-tiba Yumi merasakan getaran dari dalam saku jas hitamnya, dia dengan cepat merogoh sakunya dan mencari benda persegi tersebut. Barang kali saja telfon dari orang penting, contohnya neneknya yang ada di Jepang tengah menetap disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Doyoung : Hard For Me [Completed]
FanficShin Yumi adalah seorang gadis berusia 24 tahun, yang bekerja di salah satu perusahaan swasta dengan gaji pas-pasan. Ia mempunyai seorang kakak perempuan yang bernama Shin Yuri, usianya hanya terpaut 3 tahun, yang berarti Yuri berusia 27 tahun. Yuri...