9. J-

2.7K 487 115
                                    

🐶: "Baper kok sama ketikan?"
🐠: "Lu sangek sama ketikan gw diem ye"

Dahlah.

Happy sangek.

Ehh Maap typo:)

Piring tersaji. Jennie memberikan senyuman terbaiknya pada Rosé lalu membelai pipi Chipmunknya.

"Makanlah. Aku membuatnya dengan sepenuh hati. Jangan lupakan tentang cinta yang aku masukkan kedalamnya"

Rosé mulai mengambil satu suapan. Dia mengangguk-anggukkan kepalanya merasakan rasa nikmat dilidahnya kala makanan yang Jennie buatkan disantapnya.

"Bagaimana?" tanya Jennie yang masih berdiri disamping Rosé.

"Enak. Aku menyukainya"

Jennie tersenyum puas, dia duduk disamping Rosé yang sedang makan dengan lahap.

"Pelan-pelan sayang." Jennie membawakan Rosé minum lalu meletakkannya diatas meja.

"Kau lucu jika sedang makan"

Rosé menatap Jennie yang sedang tersenyum padanya "oh ya?"

Jennie mengangguk "hey, bagaimana bisa kau memiliki si angsa baik hati sepertimu?"

Rosé tertawa kecil "dan sebelum menjadi si angsa yang baik hati aku hanyalah seekor bebek yang buruk rupa"

Jennie mengusap sudut bibir Rosé "tapi sekarang kau sudah berbeda. Awas saja jika kau melayani orang-orang yang berharap padamu."

"Tenang saja. Hatiku hanya untukmu"

Jennie terdiam lalu senyuman mulai terbit dibibirnya "oh ya? Kau sudah mulai menyayangiku ya?" tanya Jennie antusias.

"Aku tidak berhubungan dengan orang yang tidak aku sayangi"

Jennie tersenyum girang membuat Rosé menatapnya heran "kenapa?"

Jennie menggeleng "tidak.... Lanjutkan saja makanmu. Aku akan menunggu diatas sofa"

"Kenapa?"

"Jantungku tidak bekerja dengan baik saat selalu berdekatan denganmu"

Jennie pergi ke depan televisi lalu melanjutkan menonton. Dia melihat ponselnya bergetar, ternyata sudah banyak miscall masuk saat dia memasak tadi.

"Yeoboseyo"

"Jennie-yaa kau dimana?"

"Dirumah Rosie. Kenapa?"

"Masih disana? Kapan pulang? Aku sudah lelah menghadapi mereka"

"Pergilah tidur dan cintai dirimu sendiri. Aku akan menghabiskan waktu bersama kekasihku dulu. Kau tahu? Keluarganya sedang tidak ada dan dia sendirian di rumah."

"Heyy jangan aneh-aneh. Ingat, jangan kebablasan. Ingat batasanmu"

"Iya-iya, cerewet sekali"

"Jennie, sebagai temanmu yang baik hati dan tidak sombong, aku hanya ingin mengingatkanmu saja"

"Iya sahabatku Im Nayeon. Aku tahu."

"Terserah"

Panggilan terputus, Jennie memutar bola matanya malas lalu menyimpan ponselnya di atas meja tadi.

"Siapa?"

Jennie menoleh melihat Rosé yang duduk disampingnya.

"Nayeon."

I Nerd YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang