13. What do you mean

2.3K 365 107
                                    

Paginya benar saja Rosé mengantarkan gadis bermata kucing itu kerumahnya.

Jiyong bisa bernafas lega saat Jennie masih baik-baik saja didekat Rosé.

"Akhirnya anak Daddy pulang. Kau tidak apa-apakan dia kan Rosé?"

Rosé menggeleng "tentu tidak Romah"

"Bagus. Karena Daddy tidak mau jika harus menikahkan kalian sekarang. Sukses dulu baru nikah eoh?"

Rosé mengangguk setuju "benar, aku juga tidak akan berani macam-macam pada Jennie meskipun dia yang memintanya hehe. Rasa hormatku kepadamu melebihi segalanya"

Jiyong mengusap rambut Rosé "anak pintar. Daddy akan selalu mendukungmu. Jika kau butuh bantuan untuk jalan kesuksesanmu nanti katakan saja. Daddy akan membantumu"

Rosé hanya tersenyum melihat Jennie yang sudah masuk daritadi.

"Aku pulang dulu Daddy"

Disisi lain, Jennie sedang berbincang dengan Nayeon yang tiba-tiba datang.

"Mabuk huh?" tanya Nayeon melihat mata Jennie.

"Sedikit"

"Apa saja yang kau lakukan dengannya? Tidak macam-macam kan?"

"Tentu saja tidak. Eumm hampir sih"

"Hampir?"

Jennie mengangguk "berkali-kali aku selalu menggodanya untuk menjamah tubuhku tapi dia selalu menolak. Berbeda dengan Suga yang selalu memintanya. Ya walaupun aku tidak pernah memberinya"

"Lalu? Kenapa kau mau memberikan tubuhmu pada Rosé?"

"Entahlah, aku terlalu percaya padanya. Aku juga tahu jika dia asti akan menolaknya. Asal kau tahu semalam aku sudah membuka bajuku nyaris telanjang namun dia malah membentakku lalu menasehatiku" Jennie sedikit menunduk merasa malu dengan kelakuannya tadi malam.

"Lalu kenapa kau tidak mau memberikan tubuhmu pada Suga? Bukankah kau terlalu mencintainya sampai rela membodohi orang selugu Rosé?"

"Aku tahu. Tapi rasanya berbeda sekali. Aku mencintai Suga, tapi entah kenapa aku lebih nyaman dan merasa aman saat berada disamping si lugu itu."

"Oh ya? Jika kau harus memilih siapa yang kau pilih Jen?"

Jennie sedikit terdiam "aku memilih... Eumm"

"Suga"

"What?"

"Entahlah aku tidak bisa memutuskan salah satu. Aku suka keduanya. Dan... Sepertinya aku juga mulai menyukai Rosé"

Nayeon berdecih "aku tidak percaya berteman dengan manusia sepertimu"

"Ayolah Nay, asal kau tahu meskioun Suga lebih kuat dari Rosé tapi kenyamanan tetap aku dapatkan saat bersama Rosé. Kau tahu? Dia selalu memperlakukanku seperti ratu. Orang yang manis" ujar Jennie membayangkan kemanisa Rosé saat bersamanya.

"Iya, kau ratunya dia Babunya. Sudahlah daripada dia menderita terus kau bohongi mending aku jodohkan saja dia dengan Jihyo"

"Ehh enak saja. Tidak boleh"

"Kenapa?"

"Jihyo sedang dekat dengan Seungjoo"

"Ya ya kalau begitu untukku saja. Bye"

"Yak! Nayeon-ahh! Im Nayeon!"

Jennie mendengus "enak saja. Mentang-mentang punya gigi kelinci, mau merebut tupai dari kucing betina hmm?"

-o0o-

Rosé terdiam di meja belajarnya dengan pandangan keluar jendela. Pokoknya mau tidak mau dia harus segera mencari pekerjaan sekarang agar setelah lulus nanti dia bisa langsung bekerja.

I Nerd YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang