Perjalanan hidup bukanlah hanya sekedar berjalannya manusia mengikuti waktu yang ada. Bak rangkaian gerbong kereta yang melaju signifikan di atas rel. Mengikuti kemana rel menuju, belokkah, luruskah atau berputar. Terus dan terus tanpa sempat menjeda, apakah rel yang dilewati memang dalam kondisi baik atau tidak.Jelas itu hanya sebuah perumpamaan. Karena nyatanya tak sedikit manusia yang menempuh perjalanan hidupnya persis seperti deretan gerbong kereta api yang menyusuri rel. Sekedar melewatinya, terus dan terus tanpa pernah memikirkan setiap fase yang telah dilaluinya. Setiap hikmah yang tersirat. Setiap ujian yang terselip dan setiap petunjuk yang membimbing.
Manusia bukanlah robot yang bertindak tanpa berpikir. Manusia bukan mesin yang bisa dikendalikan. Manusia bukan sebuah prototipe yang tak memiliki hasrat, rasa dan karsa. Jangan berkhayal wujud seorang manusia terperangkap dalam tubuh robot, seperti Robocop atau terminator wujudnya nyata. Bahwa manusia bukan robot yang bisa berbuat baik atau buruk sesuai keinginan sang pemrogram. Iya, kembali lagi karena robot tak punya akal, hati dan keinginan.
Pernyataan ini hendak menunjukkan bahwa manusia yang ada di muka bumi ini tidak akan mungkin seragam. Tidak akan mungkin sama dengan gaya, keinginan, pemahaman dan pikirannya. Bahkan sepasang kembar identik pun pasti mempunyai setitik perbedaan. Semua orang ingin keberadaannya diakui, hasrat dan asanya bisa ter-apresiasi, bahkan untuk beberapa orang tertentu keberadaannya ingin menguasai orang lain. Sebagaimana programmer menguasai kerja sebuah robot.
Karena itu manusia butuh sebuah pengaturan. Agar tak semrawut dan ingin menang sendiri. Masalahnya, ada sebagian manusia yang tak sadar jika seharusnya yang berhak untuk mengatur mereka adalah Yang menciptakan mereka. Sang Maha Programmer. Paling programmer diantara programmer. Jika programmer sekelas manusia hanya bisa menciptakan robot yang serupa model tanpa akal. Maka Allah Sang Maha Programmer menciptakan manusia jauh lebih sempurna dari robot. Beraneka macam bentuk, rupa, gaya, bahasa dan sebagainya. Disempurnakan dengan akal dan hati. Mampu berpikir dan memahami juga merasa takut, bahagia dan tunduk
"Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah, Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang. Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki" (Quran Surah Al infithar 6-9 )
Mazda CX-30 yang dikemudikan Anggi telah sampai di pintu tol kota Mojokerto. Diliriknya jam sudah menunjukkan pukul setengah dua siang. Mobil warna putih itu kini sudah memasuki kota Mojokerto. Anggi akhirnya memilih mengarahkan kendaraannya menuju sekolah tempat Dina mengajar.
Tak sampai 45 menit, Anggi akhirnya sampai di sebuah sekolah menengah pertama tempat Dina mengajar. Sudah dua hari Anggi berada di Surabaya. Sejak obrolannya dengan papa dan mamanya menyoal perjodohan, Anggi terus berpikir. Awalnya ia ingin menghabiskan waktu dengan silaturahmi ke beberapa teman semasa sekolah. Tapi selera Anggi untuk bereuni dengan teman-teman sekolahnya langsung hilang. Kini pikirannya dipenuhi dengan soal perjodohan. Iya, meski papa dan mamanya tak mau memakai istilah perjodohan, namun Anggi merasa tetap saja ini perjodohan. Meski Anggi sendiri belum tahu siapa sebenarnya lelaki yang telah berani meminang dirinya langsung pada sang papa. Apalagi dengan mudahnya papanya menerima dengan terbuka pinangan lelaki tersebut. Sepertinya papanya sudah mengenal baik lelaki tersebut.
Anggi sengaja tak memberitahu Dina kalau ia sudah sampai di depan sekolah. Tadi pagi dirinya memang sempat mengirim pesan pada mbak iparnya itu kalau ia ingin main ke Mojokerto. Kangen dan ingin bicara banyak pada Dina. Anggi merasa saat ini Dina sangat layak untuk ia jadikan teman bicara. Bagi Anggi, sosok Dina yang lembut, penyabar dan tenang itu pas untuk dijadikan tempat curhat. Dina sudah Anggi anggap seperti kakak perempuannya sendiri. Bukan lagi kakak ipar. Apalagi ia sendiri memang tak punya kakak perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEA OF LOVE 2 ( SUDAH TERBIT NOVEL & E-BOOK)
RomanceMenikah itu Nasib Mencintai itu Takdir Kau bisa berencana Menikahi Siapa Tapi tak dapat kau rencanakan.... Cintamu untuk siapa?? 💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛 Sequel Sea Of Love 1